Mateng - Pimpinan Umum media Kabardaerah.com, Aldoris Armialdi mendesak pihak kepolisian segera mengusut tuntas kasus pembunuhan wartawannya, Demas Laira, 28 tahun, di Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar).
Menurutnya, pembunuhan terhadap wartawan bukanlah pembunuhan yang biasa-biasa saja, namun merupakan suatu bentuk pembungkaman terhadap wartawan, perlawanan terhadap prinsip negara hukum.
Kami akan mengawal proses ini sampai pelakunya ditangkap.
"Kami ingin pihak kepolisian mengusut tuntas motif pembunuhan terhadap Demas,"kata Aldoris Armialdi, kepada Tagar, Kamis 20 Agustus 2020.
Baca juga:
- Ini Kronologi Wartawan Tewas di Mamuju Tengah
- Wartawan di Mamuju Tengah Sulbar Tewas Penuh Tusukan
- Anggota DPR Kutuk Pelaku Pembunuhan Wartawan Metro TV
Dia mengungkapkan, intimidasi, doxing, teror, ancaman bahkan sampai menghilangkan nyawa wartawan harus menjadi atensi pihak kepolisian dalam melindungi kebebasan wartawan.
"Kami akan mengawal proses ini sampai pelakunya ditangkap,"katanya.
Aldoris Armaldi juga mengungkapkan, tindakan pelaku teror selama ini dinilai telah mencederai kemerdekaan pers dan mengkhianati kehidupan demokrasi di tanah air.
"Motif pembunuhan ini harus segera dibongkar dan pihak kepolisian segera menangkap pelaku serta otak pelakunya,"kata Aldoris.
Dia menjelaskan, jika terjadi kekeliruan dalam pemberitaan semestinya yang bersangkutan menempuh mekanisme hak jawab sesuai ketentuan Undang-Undang Pers nomor 40 tahun 1999, bukan melakukan intimidasi.
"Kalau belum puas, adukan saja ke dewan pers. Jangan langsung melakukan tindakan kekerasan, teror, bahkan pembunuhan,"katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Pembelaan Wartwan, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulbar, Mursalim Majid mengaku prihatin atas pembunuhan seorang wartawan.
"Kami minta polisi segera mengungkap siapa pelaku secara transparan. Kami menunggu proses penyelidikan yang dilakukan polisi, agar ada titik terang apa motif pembunuhan tersebut,"kata Mursalim Majid. []