Pintar Mengelola Uang dengan 5 Cara perencanaan Keuangan

Tidak dihabiskan sekaligus, melainkan dibagi ke dalam pos-pos keuangan seperti untuk ditabung, asuransi, dan diinvestasikan.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Gaji mencukupi, bisnis lancar, tapi untuk asuransi, dana darurat, dana pendidikan, dan investasi tidak dipersiapkan? Bisa jadi Anda belum membuat perencanaan keuangan dengan baik. Jadi uang yang Anda miliki hanya berputar di satu pos saja, sedangkan di pos keuangan lainnya kosong.

Seorang perencana keuangan, Prita Hapsari Ghozie, memberikan tips bagaimana membuat perencanaan keuangan, sebagai berikut:


1. Mencari sumber penghasilan

Sumber penghasilan bisa didapat dari pekerjaan tetap dengan gaji bulanan dan penghasilan tidak tetap seperti pegawai yang dibayar per jam atau pegawai paruh waktu.


2. Mengelola penghasilan dan pengeluaran

Penghasilan perlu dialokasikan dengan baik agar kebutuhan dan keinginan saat ini dapat terpenuhi dan tersedia pula untuk beberapa waktu ke depan. Caranya dengan membuat perencanaan keuangan dalam jangka waktu tertentu, misalnya seminggu, sebulan, setahun, dan seterusnya.

Mengelola penghasilan dan pengeluaran bukan untuk dihabiskan sekaligus, melainkan dibagi ke dalam pos-pos keuangan seperti untuk ditabung, asuransi, dan diinvestasikan.


3. Mengatur keuangan agar sehat

Dalam pengelolaan keuangan terdapat konsep yang disebut living-saving-playing.

Living dan playing adalah kebutuhan serta keinginan saat ini seperti biaya makan, transportasi, tagihan listrik, sewa rumah, cicilan kendaraan, serta biaya untuk liburan. Alokasikan keuangan Anda antara 50%-70% untuk keduanya.

Sedangkan, saving digunakan untuk kebutuhan masa depan dan jangka panjang. Misalnya untuk melangsungkan pernikahan, biaya melahirkan, biaya pendidikan, dan lainnya. Cara menyimpannya bisa dengan menabung dan berinvestasi.

Besaran uang yang perlu dialokasikan sebanyak 30% dari penghasilan Anda. Namun, sebelum berinvestasi utamakan dahulu dana darurat.


4. Mengelola utang

Jika Anda ingin melakukan peminjaman atau pembayaran kredit upayakan maksimal dana yang dikeluarkan adalah 30% dari penghasilan. Jika total utang melebihi dari itu percepat pelunasan dengan cara:

  1. Gunakan aset investasi untuk bayar utang dan sisakan dana darurat.
  2. Buatlah daftar prioritas utang.
  3. Lakukan negosiasi dengan pemberi utang.
  4. Cari tambahan dana agar pembayarannya cepat selesai.
  5. Tahan diri dari berutang lagi. Setelah tidak ada tanggungan cicilan, penghasilan dapat dibagi untuk tabungan dan investasi.


5. Memilih prioritas tujuan keuangan

Tetapkan skala prioritas dalam pemakaian uang. Kebutuhan lebih dahulu baru keinginan. Pengeluaran jangka panjang dan pendek sama pentingnya dan perlu dipersiapkan sejak dini.

Salah satu cara untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang adalah dengan berinvestasi di reksa dana, SBN ritel, atau saham. []

(Sekar Aqillah Indraswari)


Baca Juga


Berita terkait
Raditya Dika Bagikan Tips Mengatur Keuangan
Di zaman sekarang kebanyakan orang tidak bisa mengontrol keuangan hanya karena gengsi dan ikut-ikutan orang lain.
Anak Sudah Mendapat Uang Saku? Begini Tips Mengatur Keuangannya
Kenalkan anak dengan celengan agar anak belajar menabung.
Cara Mengatur Keuangan dengan Metode Kakeibo Jepang
Metode pertama kali diperkenalkan pada tahun 1904 oleh seorang jurnalis perempuan bernama Makoto Hani.