Petualangan Baru Wanita Sunan Kuning Semarang

Sunan Kuning Semarang dinyatakan sebagai kawasan terlarang untuk prostitusi, para wanita melanjutkan petualangan di lima tempat berikut ini.
Jalan lengang di kawasan Sunan Kuning, Semarang, Jawa Tengah. (Foto: Tagar/Agus Joko Mulyono)

Semarang - Sunan Kuning Semarang dinyatakan sebagai kawasan terlarang untuk prostitusi, tidak serta-merta para perempuan yang biasa menjual tubuh di tempat itu lantas mau pensiun. Di antara mereka akan melanjutkan 'petualangan' di tempat lain.

“Nanti cari kerja di tempat lain. Kalau ada tamu atau pelanggan yang mau booking gituan ya siap saja. Kan rata-rata mereka sudah punya WA (WhatsApp)-ku,” ujar Cindy 24 tahun, mahasiswi, kepada Tagar.

Hal senada disampaikan Ratna 25 tahun. Perempuan berambut panjang dan bertubuh padat asal Ungaran ini akan tetap menjalani kegiatan prostitusi di tempat lain.

“Cari rezeki tidak hanya di Sunan Kuning. Kalau karaoke di sini nanti sepi ya ke Bandungan saja,” kata Ratna.

Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Semarang, Yuliyanto Budi Setiawan, sudah memprediksi hal demikian. Penutupan prostitusi Sunan Kuning tidak serta-merta membuat para wanita pekerja seks mau beralih ke bidang pekerjaan lain.

“Penutupan lokalisasi berpotensi memunculkan prostitusi di mana-mana. Karena pemberian tali asih tidak bisa menjamin mereka benar-benar mentas (pensiun) dari prostitusi,” kata Yuliyanto.

Hal sama disampaikan Ari Istiadi, Ketua lembaga swadaya masyarakat (LSM) Lentera Asa.

“Penutupan tanpa dibarengi kemampuan bidang lain, niat serta komitmen kuat dari WPS (wanita pekerja seks) hanya akan memindahkan aktivitas prostitusi ke tempat dan bentuk lain,” ujar Ari.

Rezeki tidak hanya di Sunan Kuning.

SemarangSeorang warga mengenakan kaos bertuliskan Pray for Sunan Kuning. (Foto: Tagar/Agus Joko Mulyono)

Berdasar pengakuan para wanita pekerja seks Sunan Kuning, berikut lima lokasi pilihan utama di Semarang untuk melanjutkan 'petualangan'.

1. Bandungan

Sudah jadi pemahaman umum, kawasan wisata Bandungan di Kabupaten Semarang menawarkan layanan 'petualangan'. Hawanya dingin pada malam hari karena berada di ketinggian, di sisi selatan lereng Gunung Ungaran.

Saat ini setidaknya ada 700 wanita pekerja seks, termasuk mereka yang berprofesi sebagai pemandu karaoke plus-plus. Perempuan yang semata melayani seks bertarif Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu sekali kencan. Sedangkan pemandu karaoke plus-plus bisa lebih dari itu. Nominal variatif tergantung negosiasi.

Layanan panas di Bandungan merebak seiring bermunculan usaha karaoke dan hotel 10 tahun terakhir. Penginapan, hotel, resor maupun tempat kos yang bisa dijadikan tempat ‘eksekusi’ betebaran mulai dari kawasan bawah, Lemahabang hingga Sumowono. Sementara untuk tempat karaoke lebih banyak dijumpai di sekitar Pasar Bandungan.

Wisata malam Bandungan menawarkan banyak gadis muda berparas molek. Juga ada jasa Anjelo, kepanjangan dari antar jemput lonthe (pekerja seks). Para Anjelo siap menjadi guide bagi para tamu yang butuh teman tidur di sela kegiatan wisata atau rapat kantor.

2. Tegalpanas atau GP

Kawasan prostitusi ini mirip lokalisasi Sunan Kuning tapi tidak berstatus hukum lokalisasi maupun resosialisasi. Berlokasi di sebuah area perkampungan, bercampur dengan rumah tinggal warga di Desa Jatijajar, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang.

Tegalpanas lebih beken dengan nama singkatan GP. Aktivitas prostitusi di tempat ini berlangsung sejak 1975. Awalnya berupa pangkalan sopir truk di pinggir Jalan Raya Semarang-Solo.

Pada awalnya terdapat gubuk-gubuk yang menyediakan aneka makanan maupun perempuan penjaja kehangatan tubuh. Lambat laun berkembang dan meluas ke perkampungan di sisi timur jalan. Sebab banyak dari para perempuan tersebut tinggal atau ngekos di rumah warga.

Tidak hanya ngamar, bisnis panas di GP mengalami perkembangan dengan tersedianya hiburan karaoke. Puas bernyanyi, para pekerja karaoke bisa digarap dan diminta ‘karaoke’ di room, kamar mandi, kamar kos atau hotel sekitar GP.

Soal tarif, harga yang dipatok variatif tapi hampir standar dengan ongkos jlem (seks) di Bandungan. Jika sudah langganan dan kenal dekat malah bisa lebih rendah. GP jadi lokasi wisata malam alternatif karena tarif perempuan maupun karaokenya dikenal lebih miring ketimbang Bandungan. Lokasinya juga searah dengan Bandungan, sebelum Lemahabang kalau berangkat dari Semarang.

3. Jalan Imam Bonjol, Semarang

Nama Jalan Imam Bonjol, Semarang, populer di kalangan pria petualang seks seiring populernya istilah Gadis Matic sejak 2014. Satu ciri khas para perempuan penjaja cinta di jalan protokol penghubung Tugu Muda-Kota Lama ini adalah tempat pangkalannya.

Mereka biasa menggaet pria di pinggir jalan sembari tetap duduk di jok motor. Dan kebanyakan motor yang digunakan adalah jenis matic. Sehingga khalayak dan awak media menyebutnya Gadis Matic. 

Penggunaan motor roda dua untuk menunjang prostitusi ini juga bisa membantu para wanita pekerja seks, kabur dengan cepat ketika ada razia malam dari petugas gabungan.

Pantauan Tagar, jumlah Gadis Matic ini jauh hari makin bertambah seiring kabar penutupan prostitusi di Sunan Kuning tiga bulan lalu. Mereka banyak dan mudah dijumpai berjejer di pinggir jalan setelah Stasiun Poncol. Biasa mangkal setelah pukul 22.00 WIB.

Tarif ngamar Gadis Matic, kalangan lain menyebut Cewek Kinjeng, variatif tergantung kesepakatan. Tapi harga terendah biasa dipatok Rp 150 ribu sekali tayang. Soal tempat eksekusi, banyak hotel kelas melati di kawasan Imam Bonjol yang bisa digunakan.

4. Gang Sadar

Siapa tidak tahu Gang Sadar. Nama kawasan prostitusi terletak di lereng selatan Gunung Slamet ini cukup masyhur di dunia bisnis hot Tanah Air. Dan mirip di Bandungan, Gang Sadar juga menawarkan dinginnya malam khas pegunungan.

Gang Sadar terletak di sebuah kawasan perkampungan, masuk wilayah Desa Karangmangu, Baturraden. Lokasinya tak jauh dari Wanawisata Baturraden, bahkan ada yang menganggap masih satu kawasan.

Prostitusi Gang Sadar muncul tahun 70-an dan mulai moncer pada 1974 seiring munculnya puluhan tempat penginapan. Kala itu, hanya di dua RT di RW 07 Karangmangu.

Awalnya warga membangun rumah indekos untuk para karyawan hotel dan perempuan jasa pijat di Baturraden. Seiring waktu bermetamorfosis menjadi kawasan prostitusi seperti di tempat lain, lengkap dengan fasilitas hiburan malam semacam karaoke.

Nama Sadar tidak ada yang tahu persis siapa pencetusnya. Mulai muncul dan meluas sejak 1993, mengandung harapan agar mereka yang indekos maupun berkunjung menjadi insaf.

Serumpun dengan kawasan prostitusi lain, tarif ngamar di Gang Sadar dipatok terendah Rp 150 ribu per sekali kencan. Harga tersebut belum termasuk harga kamar kalau tempat eksekusi di hotel atau penginapan.

5. Kopeng

Mirip Bandungan dan Gang Sadar, kawasan prostitusi Kopeng juga menawarkan dingin malam karena berlokasi di ketinggian, di kaki Gunung Merbabu.

Kopeng berada satu kawasan dengan Wanawisata Kopeng. Terletak di Desa Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

Tidak seperti kawasan prostitusi lain, gejolak aktivitas syahwat di Kopeng tidak sevulgar Sunan Kuning, Bandungan, Gang Sadar maupun GP. Para perempuan penawar dinginnya malam jarang sekali mangkal di pinggir jalan, depan hotel atau di sekitar kawasan wisata.

Mereka sesekali hanya menampakkan diri di depan rumah indekos atau hotel melati yang dijadikan tempat indekos. Lebih mudah minta bantuan pria Anjelo atau petugas hotel kalau ingin mendapat guling hidup.

Ada pula hiburan karaoke namun jumlahnya tidak sebanyak di Bandungan. Lokasinya berada di pinggiran kampung di sekitar Wanawisata Kopeng. Disediakan pula para pemandu karaoke yang bisa di-booking dengan harga kisaran Rp 150 ribu per sekali klimaks. Atau bisa dengan harga paket, sekitar Rp 500 ribu untuk semalam. [] 

Baca cerita:

Berita terkait
Lokalisasi Gambilangu Semarang, Dulu dan Sekarang
Tak terasa perjalanan di kompleks Lokalisasi Gambilangu, Kota Semarang, Jawa Tengah, membawa Tagar ke sebuah warung makan.
Curahan Hati Ibu Korban Pencabulan Pesantren di Aceh
Langit rasanya runtuh ketika ia mengetahui anak laki-lakinya disodomi pemimpin pondok pesantren yang harusnya mendidik anaknya mengerti agama.
Bebek Emas dan Harta Karun Gunung Brintik Semarang
Alkisah pada zaman Semarang lampau hiduplah seorang perempuan sakti mandraguna. Tubuhnya kecil, berparas cantik dengan rambut brintik.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.