Pesan Bupati Banyuwangi ke 128 Kepala Desa Baru

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas meminta kepada kades untuk meningkatkan SDM desa agar program pemda seleras dengan pemerintah pusat.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat melantik 128 kades di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Rabu, 20 November 2019. (Foto: Tagar/Rizki Restiawan)

Banyuwangi - Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas melantik 128 kepala desa (kades) baru di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Rabu, 20 November 2019. 

Anas menitipkan pesan kepada 128 kades untuk memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) dari tingkat desa.

"Penguatan SDM telah menjadi program kerja daerah yang selaras dengan program nasional dari Presiden Joko Widodo," ujarnya.

Anas lalu mencontohkan program One Student One Client yang kini tengah digeber Banyuwangi. Di mana satu mahasiswa kesehatan mendampingi satu orang ibu hamil untuk memantau kesehatan hingga masa nifas dan menyusui.

Penguatan SDM telah menjadi program kerja daerah.

“Program ini basis datanya didapat dari puskesmas. Untuk itu, ibu hamil perlu diajak secara aktif untuk datang ke puskesmas. Dari puskesmas, mahasiswa yang ada bisa memantau rutin ibu-ibu hamil dan anggota keluarganya yang lain. Sehingga risiko kehamilan dan penyakit lainnya bisa diminimalisirkan,” ungkap Anas.

Menurut Anas, program-program inovasi ini merupakan ikhtiar untuk menjamin kecukupan gizi anak.

“Karena 1.000 hari pertama kehidupan sejak awal embrio sampai dua tahun adalah window of opportunity, fase terpenting kehidupan manusia. Begitu ada keliru, bisa mempengaruhi perkembangan anak selanjutnya. Saya minta desa juga memperhatikan hal ini,” ujar Anas.

Memperkuat SDM daerah, kata Anas, juga dilakukan dengan memastikan setiap anak mendapatkan hak yang sama dalam mengenyam pendidikan. 

Kades harus bisa memastikan bahwa tidak ada anak putus sekolah yang tidak diurus di wilayahnya. Banyuwangi sendiri punya program Beasiswa hingga Satgas Garda Ampuh yang memburu anak putus sekolah agar bisa bersekolah kembali.

“Cari masalahnya kenapa sampai anak putus sekolah. Lalu koordinasi dengan sekolah, kecamatan serta pemkab. Semua ada solusinya, selama kades ada upaya,” tutur Anas.

Lebih lanjut, Anas juga menyebutkan, jika program-program tersebut tidak akan bisa terlaksana tanpa adanya kepemimpinan atau leadership yang kuat. Untuk bisa menjadi pemimpin yang kuat, Anas meminta kades jangan takut membuat sebuah keputusan selama untuk kepentingan warga yang lebih besar.

“Selama mengacu kepada kemaslahatan yang lebih besar, jangan ragu. Jangan takut dirasani. Jadi pemimpin juga harus detail. Jika detail, akan mudah dieksekusi serta dapat diukur dengan jelas capaiannya,” terangnya.

Pesan terakhir yang disampaikan orang nomor satu di Banyuwangi itu, juga menyinggung soal pengembangan pariwisata di desa. Di tengah kelesuan ekonomi global dan nasional, pariwisata menjadi sektor yang dinilai mampu mendongkrak perekonomian dari hulu hingga hilir.

“Kami mengharapkan satu desa ada satu destinasi wisata yang berbasis dengan potensi desa masing-masing. Pariwisata telah terbukti mampu mendongkrak ekonomi Banyuwangi,” kata Anas.

Saat ini produk domestic bruto daerah (PDRB) sudah mencapai Rp. 78,48 triliun melesat jauh dari 2010 yang hanya Rp. 32,46 triliun. Pendapatan Perkapita rakyat juga melonjak sebesar Rp. 48, 75 per orang per tahun dari 2010 yang hanya Rp. 20,86 juta per orang per tahun.

Diketahui pemilihan kepala desa serentak di Banyuwangi digelar pada Rabu, 9 Oktober 2019. Dalam kontestasi tersebut, pemilihan berlangsung lancar dan kondusif. Sebanyak 3493 personil keamanan disiagakan dalam pemilihan kepala desa di Banyuwangi. []

Baca juga:

Berita terkait
Bisnis Sabu, Pasutri di Surabaya Diamankan Polisi
Pasangan suami istri ini diamankan 790,23 gram sabu dan karena terlibat dalam jaringan narkoba Lapas Madiun, Jawa Timur.
Permohonan Ganti Kelamin di Surabaya Dicabut
PN memohon pihak Pengadilan Negeri (PN) Surabaya agar mengesahkan dirinya sebagai lelaki dengan nama Ahmad Putra Adinata.
Isu Racun Dioxin Pengaruhi Konsumsi Telur di Jatim
Isu telur mengandung racun dioxin ternyata mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat Jawa Timur. Ada ketakutan warga akan terkontaminasi dioxin.
0
Rusia Disebut Nyaris Gagal Bayar Obligasi
Rusia berjuang untuk mempertahankan pembayaran obligasi yang beredar sebesar 40 miliar dolar AS sejak invasinya ke Ukraina