Surabaya - Isu soal telur yang mengandung racun dioxin di Tropodo, Kecamatan Krian, Sidoarjo ternyata berdampak langsung pada tingkat konsumsi telur di Jawa Timur (Jatim). Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua DPRD Jatim, Sahat Tua Simanjuntak.
Sahat mengaku akibat ditemukannya telur mengandung dioxin berdampak buruk pada perdagangan dan peternakan. Ia menyampaikan kepada masyarakat tidak perlu resah dengan adanya isu tersebut. Pasalnya, Pemprov Jatim sudah melakukan langkah cepat mengatasi dugaan telur ayam mengandung Dioxin.
Hentikan kegaduhan yang meresahkan masyarakat, karena masalah ini sudah ditangani pemprov.
Ayam yang terkena dampak pembakaran sampah plastik impor di Desa Tropodo, Sidoarjo Jawa Timur dilokalisir. Ia pun menilai tidak masuk akal jika ada yang mengatakan semua telur ayam di Jatim ikut terkontaminasi.
“Jadi jangan lagi ada pernyataan dari aktivis lingkungan atau siapapun soal itu. Hentikan kegaduhan yang meresahkan masyarakat, karena masalah ini sudah ditangani pemprov,” tegas Sahat, Rabu 20 November 2019.
Sekretaris DPD I Golkar Jatim ini menjelaskan peternakan di Jatim sudah menerapkan good farming practices. Sudah 92,5 persen unggas penghasil telur di Jatim telah menggunakan pakan yang memiliki nomor pendaftaran oakan (NPP).
Berdasarkan data produksi telur unggas di Jatim pada tahun 2018 mencapai 543,56 ribu ton atau setara 8,2 milyar butir telur. Sahat mengatakan Jatim berada diposisi pertama peringkat nasional penyuplai telur atau berkontribusi sebesar 29 persen.
“Sehingga bila memang ada telur yang kena dampak itu hanya beberapa telur saja. Tidak bisa diklaim semua telur se-Jatim mengandung plastik,” paparnya.
Ia menjamin telur di Jawa Timur aman untuk dikonsumsi, karena proses peternakannya sesuai standar hiegienis yang diawasi lembaga-lembaga terkait. Sahat juga mewanti wanti jangan ada udang dibalik batu atau kepentingan lain dari bergulirnya isu semacam ini.
“Kita wanti wanti - wanti jangan sampai ternyata ada kepentingan lain dalam isu ini,” ucapnya.
Jika memang benar dari hasil penelitian mengandung yang zat kurang bagus dari sebagian kecil telur di Desa Tropodo Sidoarjo, diharapkan segera ada tindaklanjut dari pemerintah daerah.
“Tugas bupati sebagai pemilik daerah otonom untuk meneliti dan memeriksa peternak petelur ayam itu. Sedangkan tugas pemprov adalah memfasilitasi dan supporting saja,” kata Sahat.
Masyarakat diharapkan tetap mengonsumsi telur seperti biasanya, karena isu yang tidak jelas asal muasalnya.
“Telur ini banyak mengandung protein yang baik untuk kesehatan tubuh, apalagi ibu gubernur bersama ahli-ahli kesehatan juga sudah menjamin bahwa Telur di Jatim ini aman,” tuturnya. []
Baca juga:
- Bupati Sidoarjo Jamin Telur Berancun Tak Dipasarkan
- Khofifah Jamin Telur Ayam di Jawa Timur Tak Beracun
- Khofifah Larang Impor Sampah Plastik Masuk di Jatim