Penyebab LPG 3 Kg di Kabupaten Tegal Sulit Dicari

Masyarakat di Tegal Raya mengeluhkan sulitnya mendapat LPG 3 Kg. Pertamina mengklaim sudah menambah pasokan gas melon.
Pertamina dan Hiswana Migas mengecek ketersediaan LPG atau elpiji 3 kg di salah satu pangkalan yang berada di Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, Rabu 26 Agustus 2020. (Foto: Tagar/Farid Firdaus)

Tegal - ‎Liquefied petroleum gas (LPG) atau elpiji 3 Kg mendadak sulit dicari warga di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, dalam beberapa hari terakhir. Pertamina memastikan tidak ada pengurangan pasokan.

Sulitnya mendapatkan elpiji 3 Kg antara lain diungkapkan Harti, 55 tahun, warga Desa Trayeman, Kecamatan Slawi. Dia mengaku sulit mencari gas elpiji bersubdisi itu di tingkat pengecer sejak sepekan terakhir.

"Cari di pengecer dekat rumah tidak ada. Kalau ada, cepat habis. Saya harus nyari ke tempat lain yang lebih jauh," kata Harti, Rabu, 26 Agustus 2020.

Sales Branch Manager LPG Wilayah 1 Pertamina Tegal Vano Daniel Wibawanto tidak menampik adanya keluhan masyarakat terkait ketersediaan gas melon tersebut. Dia mengaku sudah melakukan pengecekan ke pangkalan elpiji 3 Kg di wilayah Kabupaten Tegal.

"‎Hasil pengecekan ke lapangan, stok elpiji 3 Kg aman. Tapi ada peningkatan konsumsi. Di pangkalan biasanya tabung datang ada waktu tiga sampai empat jam atau sampai sore baru habis. Ini langsung dibeli masyarakat. Jadi peningkatan konsumsi ada, namun suplainya aman," kata dia. 

‎Hasil pengecekan ke lapangan, stok elpiji 3 Kg aman. Tapi ada peningkatan konsumsi.

Menurut Vano, di wilayah Kabupaten Tegal, terjadi peningkatan konsumsi elpiji 3 kg dibanding sebelum pandemi Covid-19 atau dari Januari hingga Februari. Peningkatan ini karena adanya libur panjang Hari Raya Idul Adha, HUT Kemerdekaan RI dan Tahun Baru Islam.

Selain itu, banyaknya masyarakat yang menggelar acara hajatan dan sudah mulai kembali menggeliatnya aktivitas perekonomian masyarakat juga turut berimbas pada peningkatan konsumsi elpiji.

"Sebelum pandemi, di Kabupaten Tegal rata-rata konsumsi normal 152 metrik ton. Saat pandemi naik jadi 164 metrik ton. Di wilayah Tegal Raya lainnya seperti Kota Tegal dan Kabupaten Brebes juga terjadi peningkatan. Peningkatannya sekitar delapan persen," ujarnya.

‎Vano menambahkan, pihaknya sudah melakukan penambahan pasokan elpiji 3 Kg untuk mengantisipasi lonjakan konsumi tersebut, sejak akhir Juli dan awal Agustus. Khusus Kabupaten Tegal, ada penambahan pasokan hingga 51.120 tabung per hari.

"Jadi pasokan di level pangkalan kami pastikan aman karena sudah ada penambahan pasokan. Kami mengimbau konsumen untuk beli di pangkalan. Kalau di pengecer harganya apakah sesuai HET (harga eceran tertinggi) atau tidak, sudah tidak bisa kami kontrol," ujarnya.

Baca juga: 

‎Meski sudah dilakukan penambahan, sebagai langkah jangka panjang Pertamina akan berkoordinasi‎ dengan pemerintah daerah (pemda) untuk meningkatkan pasokan elpiji 3 Kg lagi sehingga kebutuhan masyarakat tercukupi.

"Mekanismenya, pemda usulkan berapa kisarannya, kami akan mitigasi. Kalau sesuai akan kami akomodir untuk dilakukan penambahan pasokan. Pemda bisa bersurat agar segera bisa kami eksekusi," ujarnya.‎

Dengan koordinasi itu, pengawasan penggunaan elpiji 3 Kg tepat sasaran bisa lebih efektif sehingga menghindari kelangkaan. Sebagai komoditas bersubsidi, elpiji 3 Kg diperuntukan untuk warga tidak mampu.

"Kami imbau masyarakat yang sudah mampu atau bisnis yg levelnya sudah menengah ke atas untuk tidak pakai elpiji 3 Kg.‎ Kami juga berharap masyarakat proaktif. Jika menamukan adanya penyalahgunaan bisa kontak kami, agar bisa kami respon. Harus ada peran masyarakat," ucapnya. []

Berita terkait
Hiswana Jawa Tengah Minta Kepastian Suplai Elpiji
Hiswana Migas Jawa Tengah berharap tidak ada pengalihan suplai elpiji dari Semarang ke Jawa Barat dan Jawa Timur.
Daya Beli Gas Elpiji Saat Pandemi di Kulon Progo
UMKM di Kulon Progo, Yogyakarta, masih banyak yang belum berproduksi akibat pandemi. Hal ini terlihat minat beli gas bersubsidi masih rendah.
Dibongkar, Elpiji 12 Kg Diisi Gas Melon di Pemalang
Polres Pemalang membongkar praktik ilegal pengoplosan elpiji 12 Kg dengan elpiji subsidi 3 Kg.
0
SDR: Kenapa KPK Tak Kunjung Panggil Gubernur DKI, Dispora, Bank DKI & FEO
Sementara dalam kepentingan penanganan kasus dugaan korupsi, baik Mabes Polri dan KPK tentunya akan merujuk pada hasil pemeriksaan BPK.