Penumpang KM Ngapulu Periksa Suhu Tubuh di Ambon

Masuk Ambon, 400 penumpang KM Ngapulu diperiksa suhu tubuh untuk mengecek apakah ada penumpang yang terpapar virus corona
Kapal Muat Nggapulu. (Foto: Tagar/Dok. Pelni)

Ambon - Sekitar 400 penumpang Kapal Motor (KM) Ngapulu yang bersandar di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, Maluku, diperiksa suhu tubuh menggunakan Thermometer Gun.

Pemeriksa dilakukan satu persatu penumpang saat kapal bersandar pada Minggu, 15 Maret 2020 malam.

Tadi malam di Pelabuhan Yos Sudarso, sekitar 400 penumpang Kapal Ngapipulu diperiksa petugas menggunakan Thermometer Gun.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Maluku, Kasrul Selang, menjelaskan kesiapsiagaan Provinsi Maluku dalam menghadapi penyebaran virus corona dengan melakukan pengawasan di bandara dan pelabuhan.

"Tadi malam di Pelabuhan Yos Sudarso, sekitar 400 penumpang Kapal Ngapipulu diperiksa petugas menggunakan Thermometer Gun," kata Kasrul di dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Maluku bersama OPD terkait dari unsur TNI/Polri di lantai 7 Kantor Gubernur Maluku, Ambon Senin, 16 Maret 2020.

Pada 27 Januari 2020, setelah virus corona mewabah, pihaknya langsung membentuk Satgas dan melaksanakan beberapa agenda rapat dengan pihak atau dinas terkait, termasuk menentukan tugas dari dinas tersebut.

Kasrul menjelaskan, saat mereka mendapat informasi tentang dugaan salah satu warga di Saumlaki, Kepulauan Tanimbar, terpapar virus corona pada 13 Februari lalu, pihaknya langsung menurunkan tim untuk mencari kebenaran informasi tersebut.

Pasien itu ternyata berstatus atau masuk kategori "orang yang diawasi". Pasien ini diketahui mengalami kelelahan usai menempuh perjalanan dari Kuala Lumpur, Malayasia.

"Meski begitu, kami tetap tindaklanjuti dengan pihak terkait," jelasnya.

Menurut Selang, beberapa persoalan lainnya yang sedang mereka tindaklanjuti adalah mengenai kunjungan para turis di Maluku. Mengenai kunjungan ini, mereka telah berkordinasi dengan pihak Imigrasi.

Menyangkut penyediaan fasilitas rumah sakit, lanjut Selang, tempat tidur pasien virus corona yang disiapkan di RSUD dr. Haulussy yang sebelumnya berjumlah 6 unit, kini berjumlah 13 unit. Ia mengaku, semoga 13 tempat tidur itu tidak terpakai.

Sementara untuk rumah sakit di Kota Ambon yang sudah memiliki fasilitas ruang isolasi selain RSUD dr. Haulussy, juga tersedia RST dr. Latumeten, dan RSUP Dr. Leimena.

"Di Pulau Seram, kami memiliki rumah sakit rujukan yakni di RSUD Masohi (Maluku Tengah) di RSUD Tual (Maluku Tenggara), dan Rumah Sakit Sadsuitubun" ujarnya.

Menurut dia, pihaknya telah membentuk Gugus Tugas yang akan bekerja mengawasi dan mencegah menularnya virus corona ke Maluku.

"Ini contoh saja, bagaimana kalau ada satu pasien yang terduga, misalnya ada di Pulau Romang. Evakuasinya nanti seperti apa? Dari Romang ke Tiakur, sementara di Rumah Sakit Tiakur belum ada ruang isolasinya," ujarnya.

Kasrul menambahkan,  maka ada kemungkinan, apakah akan dibawa ke Ambon atau bagaimana. Meski begitu, akan disiapkan ambulance laut. []

Berita terkait
Kapal Tenggelam di Maluku Ditemukan, Awaknya Belum
KM Sanjaya 33 yang tenggelam di laut Maluku ditemukan tim SAR gabungan mengapung dengan posisi sudah terbalik. Namun awaknya belum titemukan
Satu Pasien di Ambon Maluku, ODP Virus Corona
Seorang pasien dengan status Orang Dalam Pemantau (ODP) virus corona atau covid-19 tengah dirawat di RSUD dr Haulussy Ambon.
Ini Identitas 15 ABK Kapal Tenggelam di Laut Maluku
Kapal motor yang tenggelam di perairan Maluku, belum juga ditemukan setelah dilaporkan tenggelam, Minggu pagi.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.