Pamekasan - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan bakal menjadi tuan rumah acara ke-29 Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) pada tahun 2021. Sejumlah persiapan mulai dibicarakan. Terutama dari sisi pendanaan hingga fasilitas tempat penginapan.
Ketua DPRD Pamekasan Fathor Rahman mengatakan, kejutan jadi tuan rumah MTQ merupakan kebanggaan. Sebab Pamekasan selain dikenal dengan Kota Santri juga dikenal Kota Gerbang Salam. Hal demikian akan memperkuat nilai-nilai syariat dengan hadirnya kegiatan pentas islami tersebut.
Ini yang khawatir tempat penginapan. Di Pamekasan mau nginap di mana kalau jumlah pesertanya sampai seribu lebih.
Akan tetapi, kata Fathor, sarana dan prasarana seperti tempat penginapan perlu didiskusikan bersama. Sebab akan jadi kendala jumlah peserta yang mencapai ribuan, sementara tempat penginapan seperti hotel di Pamekasan amat begitu terbatas.
"Ini yang khawatir tempat penginapan. Di Pamekasan mau nginap di mana kalau jumlah pesertanya sampai seribu lebih. Sementara hotelnya di sini kecil-kecil," kata politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di kantor DPRD Pamekasan, Jumat 29 November 2019.
Fathor berkaca pada kegiatan MTQ di Tuban, mulai dari jumlah peserta dan pendanaan hingga Rp 8 miliar. Sementara pendanaan MTQ di Pamekasan masih belum dipersiapkan.
"Dari pendanaan belum terpikirkan, tunggu di tahun 2020 kita akan pikirkan nanti bersama ekskutif," ujarnya.
Total anggaran yang dipersiapkan, tambah Fathor, tentu tidak beda jauh dengan kegiatan MTQ di Tuban. Anggaran Rp 8 miliar, membuat Kabupaten Tuban dikenal karena didukung berbagai fasilitas lengkap.
"Karena ini lingkupnya se Jatim, maka kita tidak boleh malu sebagai tuan rumah," sarannya.
Pamekasan jadi tuan rumah MTQ, ungkap Fathor, bukan karena ketepatan atau keinginan pemerintah, melainkan Pamekasan sudah terjadwal di arisan menyelenggarakan setelah Tuban. Arisan tersebut berjalan selama dua tahun sekali.
Sementara itu, Bupati Pamekasan Baddrut Tamam melalui Kabag Kesra Sekkab Pamekasan Akhmad Zaini menyatakan, pelaksanaan MTQ akan menggunakan APBD yang diperkiran menelan dana kisaran Rp 7 - 8 miliar.
"Itu anggaran berdasarkan perkiraan dari daerah lain yang sudah menyelenggarakan MTQ. Ini masih akan mau diajukan ke bupati," tandas Zaini. []
Baca juga:
- Juara MTQ di Turki, Qori Muda NTB Terima Beasiswa
- Juara MTQ Terima Hadiah Umrah dari Gubernur NTB
- Putra Bima NTB Juara I MTQ Internasional di Turki