Pelajar Demo Tercatat SKCK, Tengku Zul Bandingkan dengan Ahok

Tengku Zulkarnain bandingkan pelajar demo akan sulit cari kerja dengan Ahok pernah jadi napi jadi komisaris Pertamina.
Tengku Zulkarnain. (Foto: Netral News)

Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain angkat bicara terkait ancaman polisi kepada para pelajar yang ditangkap saat demo tolak UU Cipta Kerja akan sulit mendapat pekerjaan karena tercatat di SKCK. 

Ia mengecam tindakan represif aparat kepolisian kepada para pedemo dengan memukuli hingga menendang. Bahkan ia kecewa denga pernyataan polisi yang akan mempersulit para pelajar jika akan mengurus SKCK.

"Brutal...? Dari memukuli anak bangsanya, menendangi mereka, menembaki dengan gas air mata, ujungnya mengancam tidak memberi SKCK saat mereka mencari kerja," ujar Tengku Zulkarnain lewat akun Twitternya @ustadtengkuzul seperti dikutip Tagar, Kamis, 15 Oktober 2020.

Jadi teringat Ahok. Narapidana bisa jadi Komisaris Utama Pertamina dengan gaji milyaran. Apa pakai SKCK juga, kah?

Baca juga: Polresta Malang Tahan Puluhan Pelajar Hendak Ikut Demo

Ia membandingkan para pelajar tersebut dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Menurutnya Ahok pernah dipidana kasus penistaan agama kini jadi Komisaris Utama Pertamina.

"Jadi teringat Ahok. Narapidana bisa jadi Komisaris Utama Pertamina dengan gaji milyaran. Apa pakai SKCK juga, kah?" kata dia lagi.

Sebelumnya, Kapolres Tangerang Kota Kombes Sugeng Haryanto mengingatkan bahwa data pelajar yang tertangkap saat mengikuti demo akan tercatat dalam Surat Keterengan Catatan Kepolisian atau SKCK.

Sugeng lantas menyampaikan bahwa catatan hitam tersebut akan memengaruhi mereka dalam mencari pekerjaan.

"Mereka yang sudah diamankan akan ter-record di intel dan ini menjadi catatan tersendiri ketika mereka mau mencari pekerjaan," kata Sugeng.

Sugeng mengingatkan kepada orangtua untuk memperhatikan anak-anak mereka yang masih pelajar untuk tidak mengikuti aksi demonstrasi penolakan Undang-Undang Cipta Kerja.

"Ini tolong menjadi perhatian orangtua untuk memperhatikan hal ini. Ini akan menyulitkan adik-adik (pelajar) nanti ketika mau lulus juga," kata dia. 

Baca juga: Komnas HAM: Pemkot Tangerang Harus Hormati Pelajar

Sugeng mengatakan sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Banten dan Kota Tangerang untuk melarang pelajar mengikuti aksi demonstrasi. 

"Saya sampaikan kita sudah koordinasi dengan diknas, di dalam pembelajaran melalui daring agar menyampaikan ke ortu masing-masing untuk memberikan imbauan untuk tidak ikut," kata dia. 

Begitu juga dengan orangtua, kata Sugeng, untuk bersama-sama menjaga anak mereka agar jangan sampai mengikuti aksi demonstrasi dan melakukan perbuatan anarkistis. []

Berita terkait
Banyak Pelajar Ikut Demo, KPAI: Mengeluarkan Pendapat Dijamin UU
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menanggapi larangan demo pelajar oleh sejumlah Dinas Pendidikan dan kepolisian.
Markas Dirusak Aktivis Diciduk, Fadli Zon: PII Paling Dibenci PKI
Menanggapi sekretariat dirusak, aktivis PII dan GPII diciduk polisi, Fadli Zon mengatakan kedua organisasi itu dulu sangat dibenci oleh PKI.
10 Anggota PII Ditangkap dan Dipukuli, Sikap Represif Polisi Dikecam
Polisi tangkap dan pukuli 10 anggota PII di sekretariatnya meski tak ikut demo tolak UU Cipta Kerja.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.