Markas Dirusak Aktivis Diciduk, Fadli Zon: PII Paling Dibenci PKI

Menanggapi sekretariat dirusak, aktivis PII dan GPII diciduk polisi, Fadli Zon mengatakan kedua organisasi itu dulu sangat dibenci oleh PKI.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon. (Foto: Antara/Imam B)

Jakarta - Anggota Komisi I DPR Fadli Zon angkat bicara terkait penyerangan dan penangkapan aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII) dan Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) di sekretariat oleh aparat kepolisian. Fadli mengatakan jika kedua organisasi tersebut dulu sangat dibenci oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).

Fadli teringat peristiwa penyerbuan PKI terhadap kegiatan PII di Kanigoro pada Januari 1966 lalu. 

"Organisasi PII dann GPII ini organisasi paling dibenci PKI. Bahkan Januari 1965 kegiatan training PII di Kanigoro diserbu simpatisan PKI berbaju hitam-hitam, Al Quran diinjak-injak dan disobek," kata Fadli lewat akun Twitternya @fadlizon seperti dikutip Tagar, Rabu, 14 Oktober 2020.

Bahkan Januari 1965 kegiatan training PII di Kanigoro diserbu simpatisan PKI berbaju hitam-hitam, Al Quran diinjak-injak dan disobek.

Baca juga: 10 Anggota PII Ditangkap dan Dipukuli, Sikap Represif Polisi Dikecam

Aksi represif itu dilakukan pasca unjuk rasa massa gabungan Ormas Islam yang menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja yang sempat ricuh, pada Selasa, 13 Oktober 2020.

Fadli juga menceritakan pasca tragedi pemberontakan PKI pada 1965 atau G30S/PKI, kedua organisasi ini yang paling getol ikut menghancurkan partai palu arit itu. 

"PII ann GPII melawan balik pada 1966 bersama mahasiswa, pemuda, TNI dan rakyat merobohkan PKI," tutur polisi Partai Gerindra itu.

Sebelumnya, kemarin Selasa, 13 Oktober 2020 petang, beredar video dari salah satu pengurus PII Jakarta yang menjelaskan dampak kerusakan akibat penyerangan oleh oknum aparat yang diduga berasal dari kepolisian itu.

Dari video yang beredar, markas aktivis Islam PII dan GPII di Kawasan Menteng Raya Jakarta itu nampak acak-acakan dan mengalami kerusakan di sejumlah bagiannya.

Baca juga: Fadli Zon Cetak Sendiri 812 Halaman Omnibus Law Cipta Kerja

Kaca-kaca pecah, pintu rusak, dan ruangan kantor berantakan, bahkan ada juga bercak-bercak darah di sejumlah ruangan. Sejumlah pengurus yang merekam video tersebut juga menjelaskan, bahwa ruangan Sekretariat PII dan GPII saat itu terasa sesak karena masih adanya sisa gas air mata pasca penggerebekan.

Selain perusakan sekretariat, aparat yang melakukan penggerebekan saat itu juga menangkap 10 aktivis PII yang tengah berada di tempat tersebut. []

Berita terkait
Fadli Zon Akui Omnibus Law Cipta Kerja Didominasi Pemerintah
Anggota Komisi I DPR Fadli Zon menyampaikan permohonan maaf atas pengesahan Omnibus Law Undang-Undang (UU) Cipta Kerja, di mana pemerintah dominan.
Dicopot Karena Isu PKI, Moeldoko ke Gatot: Jangan Berlebihan
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko meminta Gatot Nurmantyo untuk tidak berlebihan menebar ketakutan ke masyarakat soal PKI.
Tito Karnavian : Cipta Kerja untuk Penyediaan Lapangan Kerja
Mendagri Tito Karnavian mengungkapkan, salah satu alasan pengesahan UU cipta kerja adalah untuk penyediaan lapangan kerja.
0
FAO Apresiasi Capaian Kinerja Pertanian Indonesia
Kepala Perwakilan FAO, Rajendra Aryal mengapresiasi capaian kerja yang dilakukan jajaran Kementerian Pertanian selama tiga tahun terakhir.