Partai Berkarya, Seberapa Besar Peluang Lolos Ambang Batas 4 Persen?

Prediksi Partai Berkarya menembus ambang batas parlemen guna mendapatkan kursi di DPR.
Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto (kedua kiri), Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso (kedua kanan), kader baru Partai Berkarya Titiek Soeharto (tengah), dan sejumlah kader partai berfoto bersama saat jumpa pers di Museum Memorial Jenderal Besar HM Soeharto, Kemusuk, Argomulyo, Sedayu, Bantul, DI Yogyakarta, Senin (11/6/2018). Dalam jumpa pers tersebut, kader senior Partai Golkar Siti Hediyati Hariyadi atau Titiek Soeharto mendeklarasikan diri pindah menjadi kader Partai Berkarya. (Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko)

Jakarta, (Tagar 3/4/2019) - Pengamat Politik Pangi Syarwi Chaniago menilai Partai Berkarya memiliki kesempatan tipis menembus ambang batas parlemen  atau parliamantery threshold sebesar 4 persen agar mendapatkan kursi di DPR.

Pernyataan Pangi itu mengingat sejumlah survei Tanah Air menyertakan nama Partai Berkarya dalam kolom redup. Maksudnya, masih berada jauh di bawah dari batas minimal ambang batas 4 persen.

Waktu yang terus berganti juga menjadi acuan sulitnya partai besutan putra dari mantan Presiden Indonesia ke-2 Soeharto, Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto, melangkah ke DPR.

"Partai Berkarya tipis bisa lolos ambang batas 4 persen. Sekarang saja belum sampai 1 digit. Hari tersisa hanya 15 hari lagi," kata Pangi kepada Tagar News, Selasa (2/4).

Meski kemungkinan untuk lolos ke DPR sulit, Pangi berpendapat Partai Berkarya dapat memutar strategi untuk membalikan keadaan guna mendongkrak tingkat elektabilitas parpol berlambang beringin dan rantai tersebut.

"Berkarya harus memutar strategi yang agak ekstrem dalam rangka mendongkrak elektabilitasnya," ucap Pangi.

Lebih lanjut, Pangi menyarankan agar kader Partai Berkarya di sejumlah wilayah diberdayakan untuk mendulang suara. Kemudian konsolidasi partai terus dilakukan jelang Pileg 2019 digelar.

Baca juga: Kenapa Harus Memilih PSI?

Selanjutnya sosok caleg dan petinggi Partai Berkarya, kata Pangi, terus menggalang dukungan sebagai asupan elektoral. Langkah lainnya, caleg dan petinggi partai diharuskan membangun narasi baru yang mampu meyakinkan pemilih undecided voter dan swing voters agar memutuskan mencoblos kandidat Partai Berkarya di bilik suara.

"Manajemen isu yang menguntungkan partai, menjual program dan mengelola sentimen yang terus Partai Berkarya mainkan, sehingga bisa menangkap maunya pemilih, mengerti cita rasa kesukaan rakyat," pungkasnya.

Belum lama ini, Celebes Research Center (CRC) merilis hasil survei nasional tentang elektabilitas partai politik peserta Pileg 2019. Hasilnya, dengan ambang batas parlemen sebesar 4 persen, hanya ada hanya 6 parpol yang dinyatakan lolos.  

Keenam parpol yang dinyatakan lolos Parlimentary Threshold (PT) menurut survei nasional CRC yang direkam pada 23-31 Januari 2019 ini masing-masing PDI Perjuangan (24,5 persen), Gerindra (12,9 persen), Golkar (10,4 persen), PKB (7,5 persen), PKS (5,0 persen), serta Demokrat (4,6 persen).

Sementara PPP (2,8 persen), NasDem (2,8 persen), Perindo (2,3 persen), PAN (2,2 persen), Hanura (0,8 persen), PBB (0,6 persen), PSI (0,2 persen), Berkarya (0,1 persen), Garuda (0,1 persen), serta PKPI (0,0 persen).

Baca juga: Tiga Gagasan PSI Paling Ramai Dibicarakan Masyarakat

Berita terkait
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)