Pakar: Megawati Gulingkan Gus Dur Saat Proses Peralihan

Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan bahwa yang menggulingkan Gus Dur saat proses peralihan adalah Megawati.
Megawati Soekarnoputri (Foto: Tagar/PDIP)

Jakarta – Juru Bicara Partai Demokrat  Herzaky Mahendra Putra mengatakan bahwa yang menggulingkan Gus Dur saat proses peralihan adalah Megawati. Ia mengatakan saat konferensi pers pada Minggu, 3 Oktober 2021 ketika menjelaskan sejarah berdirinya Partai Demokrat.

Pakar Politik dari Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati menanggapi ini dengan dua hal, yaitu pertama pernyataan itu adalah pernyataan yang tendensius yang artinya bukan penggalian fakta yang jadi alasan dibalik tujuan itu, tetapi lebih merujuk ke perseorangan, dan itu tidak dibekali dengan fakta-fakta yang cukup logis.


Kalau dikatakan Megawati dibalik penggulingan Gus Dur saya pikir itu pernyataan yang misinformatif di mana pada dasarnya Gus Dur itu digulingkan lewat mekanisme MPR daripada Bu Mega sendiri yang bertindak.

Wasisto Raharjo JatiWasisto Raharjo Jati saat diwawancarai Siti Afifiyah di kanal Youtube Tagar.TV (Foto: Tagar/Syva)


Kedua ini pernyataan yang misinformatif, karena pada dasarnya pada saat itu yang berkuasa dan kuat sekali pada era itu adalah koalisi poros tengah. Itu adalah gabungan dari partai islam dan nasionalis yang mana mereka adalah tokoh-tokoh kunci saat reformasi.

“Kalau dikatakan Megawati dibalik penggulingan Gus Dur, saya pikir itu pernyataan yang misinformatif di mana pada dasarnya Gus Dur itu digulingkan lewat mekanisme MPR daripada Bu Mega sendiri yang bertindak,” ujar Wasisto Raharjo Jati saat wawancara di kanal YouTube Tagar TV pada Rabu, 6 Oktober 2021.

Setelah itu, Herzaky meminta maaf atas pernyataannya itu. Pernyataan maaf dari seorang politisi itu pengalaman-pengalaman sebelumnya lebih banyak karena tekanan politiknya daripada hati nuraninya. Karena jika dari hati nuraninya itu tidak sampai mengatakan tuduhan seperti itu.

PDIP sendiri pada saat itu adalah salah satu partai terbesar antara Golkar dan partai islam lainnya. Hanya saja PDIP saat itu terganjal isu gender, di mana karena alasan gender itu kurang difavoritkan untuk menjadi presiden selanjutnya, yang menjadi masalah, itu berganti secara politik karena manuver dari Gus Dur itu sendiri. Manuver Gus Dur ini bertentangan dengan koalisi poros tengah yang mengangkat beliau sebagai seorang presiden.

Saat itu yang kita lihat adalah kuatnya tensi politik yang diketahui politik islam kembali menguat, satu sisi partai nasionalis seperti PDIP juga menang dalam pemilu. Dengan naiknya Gus Dur adalah sebagai jalan tengah agar dua arus politik ini tidak saling bertengkar.

(Syva Tri Ananda)

Berita terkait
Rahmad: 2003 SBY Nyatakan Loyal Pada Megawati, 2004 Nyapres
Terkait pernyataan resmi DPP AHY tentang Megawati Menggulingkan Gusdur, Radhmad mempertanyakan perihal kebenaran pernyataan resmi tersebut.
RPI Sentil Elit Demokrat Soal Megawati Gulingkan Gus Dur
Pernyataan Herzaky disinyalir akan mendapatkan tanggapan serius dari kader Megawati dan PDI Perjjuangan atas pernyataan tersebut.
Megawati Diserang Hoaks, Akun TikTok @d_3_w_1 Dipolisikan
Mantan Presiden RI kelima Megawati Soekarno Putri yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan kembali diserang informasi hoaks dan fitnah.