Oknum Tipu 41 Calon Driver Ojek Online di Yogyakarta

Polda DIY menangkap 3 oknum pelaku penipuan rekruitmen ojek online. Ada 41 orang yang menjadi korban. Mereka diminta tranfer Rp 1,8 juta.
Direskrimsus Polda DIY Kombes Pol Toni Surya Putra (kiri) dan Kabid Humas Kombes Pol Yuliyanto (tengah) saat jumpa pers kasus penipuan rekruitmen ojek online di Mapolda diy (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah)

Sleman - Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menangkap tiga oknum yang merekrut calon driver ojek online di Yogyakarta. Ada 41 korban dalam penipuan rekruitmen lowongan pembukaan driver ojek online itu. Para korban dipungut Rp 1,8 juta.

Kabid Humas Polda DIY Komisaris Besar Polisi Yuliyanto mengatakan, dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama, petugas dapat melakukan penahanan terhadap tiga tersangka setelah korban Galang Kharisma 20 tahun melaporkan kejadian tersebut. Setelah diselidiki ternyata korban tidak hanya satu.

"Para pelaku sudah ditahan karena terbukti melakulan pidana ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik) penipuan perekrutan ojek online," kata Yuliyanto kepada wartawan saat jumpa pers di Mapolda DIY, 10 Desember 2019.

Ketiga oknum tersebut adalah 40 tahun, asal Kebon Jeruk Jakarta, yang berperan sebagai pembuat konten short message service (SMS) palsu lalu menyampaikan informasi kepada korban. MA 34 tahun, warga Jakarta Timur yang berperan mengatur proses rekruitmen dan A 22 tahun, asal Bantul, Yogyakarta sebagai pencari korban melalui media sosial.

Dua minggu setelah laporan masuk, petugas dengan sigap langsung memburu ketiga oknum tersebut. Mereka ditangkap di daerah asalnya masing-masing.

Direktur Reserse Kriminal Khusus, Komisaris Besar Polisi Polda DIY Toni Surya Putra mengatakan, kasus tersebut terungkap pada saat korban komplain ke PT Gojek cabang Yogyakarta. Korban menanyakan mengapa aplikasi driver tidak bisa aktif sehingga belum bisa operasional.

Ada 38 korban sudah transfer uang sebanyak Rp 1.800.000.

Oleh PT Gojek dicek akun yang dicurigai telah membuka lowongan driver ternyata palsu. Sehingga dari PT Gojek dengan iktikad baik korban diantar ke Polda DIY untuk membuat laporan.

Toni mengatakan modus yang digunakan oleh oknum ini melalui SMS yang berisi bahwa korban bisa masuk menjadi mitra atau driver Gojek. SMS tersebut juga meminta mereka segera mendaftar menggunakan alamat aplikasi yang tertera.

tipu2Direskrisus Polda DIY Kombes Pol Toni Surya Putra (kiri) saat menunjukkan alat bukti dalam jumpa pers kasus penipuan rekruitmen ojek online di Mapolda diy (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah)

Kemudian jika korban tertarik, para korban langsung menghubungi kembali. Setalah terjadi komunikasi secara intens, di situlah pelaku melancarkan aksinya yaitu meminta agar korban menstransfer uang senilai Rp 1.800.000.

Namun nahas, setelah menerima uang, nomor tersebut sudah tidak bisa dihubungi lagi oleh korban. Modus operasinya hampir sama dengan kasus penipuan online baik pelaku sebagai penjual dan pembeli. "Apabila korban sudah transfer pasti ponsel pelaku nonaktif atau nomor ponsel korban diblokir," kata Toni.

Atas laporan polisi tersebut, Subdit siber Ditreskrimsus Polda DIY melakukan penyelidikan. Hasilnya kemudian bisa mengidentifikasi pelaku yang melakukan penipuan sebanyak 41 korban. "Ada 38 korban sudah transfer uang sebanyak Rp 1.800.000 sedangkan 11 korban baru mau transfer namun belum sempat diproses (transfer)," kata dia.

Atas kasus tersebut ketiga pelaku dikenakan pasal 51 ayat 1 jo pasal 35 undang-undang nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas undang-undang nomor 9 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dengan denda paling banyak Rp 12 miliar. []

Baca Juga:

Berita terkait
Hadir Ojek Online Bregada Maxim Yogyakarta
Ojek online Maxim sudah hadir di Yogyakarta. Para drivernya ada komunitasnya, namanya Bregada Maxim Jogja. Mari kita simak.
Alasan Hanum Rais Memilih Naik Ojek Online
Ojek online menjadi moda transportasi sejuta umat. Tidak hanya rakyat jelata yang menjadi customer. Wakil rakyat yang terhormat Hanum Rais juga.
5 Hal yang Paling Bikin Driver Ojek Online Kesal
Ojek online semakin diminati masyarakat untuk transpotasi, antar barang dan antar makanan. Tapi customer sering membuatnya kesal.