5 Hal yang Paling Bikin Driver Ojek Online Kesal

Ojek online semakin diminati masyarakat untuk transpotasi, antar barang dan antar makanan. Tapi customer sering membuatnya kesal.
Driver online saat mengantarkan makanan kepada pelanggan yang belum diketahui di mana tempatnya. (Foto: Tagar/Ridwan Anshori)

Yogyakarta - Driver ojek online merupakan salah satu kebutuhan untuk sebagian masyarakat, termasuk di Yogyakarta. Mulai dari penggunaan ojek online sebagai sarana transportasi, antar barang hingga layanan kuliner.

Namun tidak jarang driver ojek online dibuat kesal, entah oleh pelanggan atau customer atau aplikator. Berikut lima hal yang kerap membuat mitra atau driver kesal.

1. Pelanggan Lambat Merespon Chat

Keluhan ini dialami Satria, 30 tahun, driver ojek online. Saat itu Satria mendapatkan orderan makanan atau food. Sesaat setelah menerima orderan, pria lajang ini menghubungi pemesan atau customer melalui obrolan pada aplikasi ojek online-nya. "Langsung saya chat, saya bilang ditunggu pesanannya, si customer bilang oke," katanya saat ditemui di basecamp di bilangan Jalan Patangpuluhan, Kamis, 7 November 2019.

Saya telepon juga kadang diangkat, atau lama. Habis order tahu-tahu hilang. Itu menjengkelkan," keluhnya.Ternyata setelah sampai di restoran yang diminta customer, barang yang dipesan tidak ada. Saya harus konfirmasi kepada customer dan bersedia pesan food yang lain. "Nah, kadang di-chat nggak dibales, saya telepon juga kadang nggak diangkat, atau lama. Habis order kok tahu-tahu hilang. Itu menjengkelkan," keluhnya.

2. Beri Penilaian Jelek Tanpa Konfirmasi

Hal lain yang sering membuat pengemudi ojek online jengkel, adalah komentar jelek dari customer setelah pesanan diantar. Padahal itu bukan murni kesalahan pengemudi.

Satria mencontohkan, saat memesan orderan makanan di restoran atau warung makan, tidak jarang ada beberapa mitra driver yang datang bersamaan, tapi pesanannya berbeda. Sering kali karena ketidaktelitian penjual, mereka memberikan pesanan yang berbeda kepada driver. Misalnya pesanan pengemudi A tertukar dengan pesanan pengemudi B.

Dia mengatakan, seharusnya food untuk driver A tetapi diberikan kepada driver B. Setelah selesai mengantarkan pesanan, driver biasanya tidak check and recheck dan langsung dibawa ke customer.

Sampai tujuan customer membayar, selesai. "Sama customer dicek ternyata makanannya beda. Nah, yang kena pasti driver. Komennya yang penting dia marah aja dulu tanpa konfirmasi, lalu kasih bintang satu," katanya.

Ternyata dia mau ngirit, nggak mau bayar lebih.

3. Pasang Titik Antar Jauh dari Lokasi Tujuan

Bukan hanya keluhan terhadap pelanggan yang memesan makanan atau minuman. Pelanggan ojek online yang menggunakan jasa ojek sebagai alat transportasi, tak jarang juga membuat pengemudi jengkel.

Kejadian yang sering dialami oleh pengemudi ojol adalah penumpang sengaja salah memasang titik antar. Salah pasang yang dimaksud adalah memasang jauh dari lokasi pengantaran, untuk menghemat biaya pengantaran.

"Yang menjengkelkan kalau dia harusnya nganternya di titik itu, ternyata masih jauh lagi. Ternyata dia mau ngirit, nggak mau bayar lebih," imbuh Satria.

ojek online

Driver ojek online tampak menunggu customer di titik jemput, namun customer tak kunjung tiba di lokasi. (Foto: Tagar/Ridwan Anshori)


4. Suspend Tanpa Konfirmasi

Tidak hanya perilaku customer yang membuat driver jengkel. Penyedia aplikasi atau perusahaan juga kerap membuat mitra sebal dan rasanya ingin mengumpat sejadi-jadinya. Hal yang sering dikeluhkan adalah saat mendapat sanksi dari perusahaan atau kantor aplikator. Sanksi dari perusahaan biasanya berupa suspend atau penghentian sementara.

Sanksi dari perusahaan biasanya disebabkan oleh komentar atau laporan pemesan. Tapi tidak jarang laporan customer tersebut tidak selalu sesuai dengan kondisi di lapangan.

Satria mengaku pernah terkena sanksi akibat laporan pelanggan. Waktu itu, dia akan mengantarkan makanan pada pemesan. Tapi, si pemesan tidak merespon chat maupun panggilan teleponnya.

"Pas udah sampai tujuan, ternyata gerbangnya digembok. Saya chat cuma centang satu, terus saya telepon nomornya nggak aktif. Kira-kira saya menunggu sekitar 10 menit," kata Satria.

Tidak lama berselang, seorang anak laki-laki berseragam sekolah yang mendatanginya dari belakang. Anak itu mengambil orderan yang dibawanya dan membayar ongkos. "Karena pakai gopay Rp 14 ribu, kurangnya tinggal Rp 6.500. Jadi dia kasih saya 6.500 terus dia pergi. Saya pun menyelesaikan tugas," ungkapnya.

Namun empat jam berselang, Satria mendapat pesan di ponselnya. Isi pesan itu sangat tidak mengenakkan. "Kejadian itu sekitar jam 11. Jam 3 sore saya langsung suspend selama tujuh hari," kata dia.

Ternyata, kata dia, si customer yang memesan food tadi melapor dan memberi bintang satu. "Keluhannya customer karena makanannya nggak sampai tapi sudah diselesaikan. Mungkin itu salah orang. Tapi harusnya kan konfirmasi dulu ke driver," paparnya.

Ternyata dia mau ngirit, nggak mau bayar lebih.

5. Menunggu Terlalu Lama

Seorang pengemudi ojek online lainnya, Siswanto 32 tahun mengaku pekerjaan menunggu merupakan hal yang menjengkelkan. Hal itu bisa disebabkan karena titik jemput yang tidak tepat atau karena customer belum siap saat dijemput. Itu pun dialaminya. Waktu itu menunggu di titik jemput sampai 20 menit.

Padahal saat menerima orderan, Siswanto langsung tancap gas menuju titik jemput. "Kadang kita udah cepat-cepat ke titik jemput supaya nggak telat. Eh, ternyata orangnya baru mau pakaian. Ada juga customer dihubungi tapi nggak angkat telepon. Saya pernah menunggu sampai 20 menit baru datang," tuturnya. []

Baca Juga: 

Berita terkait
Kenali Program Grab Terbaru dan Kelebihannya
Grab memiliki program terbaru yang dinamakan Grabfood, mulai berlaku di 11 kota di Indonesia. Banyak pilihan menu untuk memanjakan lidah konsumen.
Jawaban Gojek Soal Verifikasi Wajah untuk Driver
Penjelasan manajemen Gojek tentang gambar verifikasi muka atau wajah bagi driver yang beredar luas di media sosial.
Dua Gebrakan Terbaru Grab di Indonesia, Apa Itu?
Grab meluncurkan dua program terbaru yang dapat memberi kontribusi ekonomi dan sosial yaitu Grab for Good dan Mendobrak Sunyi.
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)