Noni Belanda dan 3 Hantu Lain yang Eksis di Bantaeng

Di beberapa kota di Indonesia banyak cerita mistis yang melegenda begitupun di Kabupaten Bantaeng, berikut hantu yang eksis di kota Bantaeng Sulsel
Ilustrasi Noni Belanda. (Foto: Istimewah)

Bantaeng - Cerita misteri memang tak pernah ada habisnya. Di setiap daerah pasti memiliki kisah-kisah horor yang melegenda dan terus eksis hingga saat ini. Baik itu dari kisah nyata atau pun sekedar dongeng pengantar tidur belaka.

Akan tetapi orang-orang tak pernah kapok apalagi berhenti menikmati sensasi serunya cerita-cerita horor negeri ini. Bukannya takut, saking penasarannya malah beberapa orang kadang sengaja untuk menguak kisah dibalik sebuah cerita, sampai nekat melakukan hal-hal untuk menembus dimensi lain.

Di sebuah kabupaten yang terletak sejauh 120 kilometer dari kota Makassar, Sulawesi Selatan, adalah kabupaten Bantaeng. Daerah ini berjuluk Butta Toa atau dalam bahasa Indonesia artinya tanah tua. Dari namanya saja sudah terbayang betapa banyak kisah yang jadi urban legend di sana.

Berikut Tagar merangkum 4 hantu yang paling banyak dibicarakan masyarakat Bantaeng.

1. Anja

Mungkin kita sudah sering mendengar Kuntilanak baik yang berbaju putih maupun berbaju merah. Konon, Kuntilanak merah adalah yang paling jahil dan berbahaya.

Di Bantaeng dikenal pula sosok Anja yang menurut kepercayaan orang setempat menyerupai perempuan berbaju merah, rambut panjang dan suka menculik anak-anak.

Namun kata orang-orang tua Anja bisa merubah bentuk jadi apapun. Kadang jadi kakek-kakek tua, namun paling sering jadi Kuntilanak Merah.

Jika seseorang ditangkap atau disembunyi Anja, maka ia akan dibawa ke tempat-tempat sunyi untuk disembunyikan dan dikasi makan ulat kayu.

2. Poppo

Di urutan kedua ada Poppo. Kabarnya Poppo ini bukanlah hantu, melainkan manusia biasa dengan aliran ilmu hitam di tubuhnya. Saat tengah malam ia berubah menjadi Poppo. Wujudnya adalah kepala manusia yang terbang dengan isi perut yang tetap menggantung.

Di daerah Bali sosok ini dikenal dengan nama Leak. Selain karena ilmu hitam, seseorang bisa berubah menjadi Poppo karena ia mendapat darah dari keturunan, misal ayahnya. Jika malam telah tiba, Poppo akan keluar dan terbang dengan suara poh pok poh pok.

Poppo memakan buah dan mengisap darah hewan ternak, bayi yang baru lahir, darah ibu-ibu yang baru melahirkan, serta orang-orang yang sakit. 

ika buah sempat dimakan poppo maka buah tersebut akan jadi hitam dan membusuk. Sedangkan ternak biasanya langsung mati, begitu pula bayi dan ibunya, serta orang sakit.

3. Parakang

Hampir sama dengan Poppo. Parakang bukanlah hantu melainkan manusia yang tersesat setelah mempelajari ilmu hitam. Karena ia tidak tuntas dalam menuntut ilmunya akhirnya jadilah ia Parakang. Bedanya, parakang bisa berubah kapanpun dan dimanapun, baik siang maupun malam hari.

Dalam mengintai mangsanya, Parakang kadang berubah menjadi pohon atau anjing dan kucing. Namun ada ciri khas yang bisa dijadikan patokan untuk membuat kita lebih berhati-hati. Yaitu jika Parakang sedang dalam wujud tumbuhan, misalnya pisang. Maka ia hanya akan memiliki tak lebih dari tiga lembar daun.

Sedangkan apabila ia sedang dalam wujud binatang, anjing atau kucing, biasanya kakinya pincang dengan kepala yang menunduk.

Parakang mengincar anak bayi dan orang-orang yang sekarat. Misalnya bayi yang baru lahir, ibu yang sedang proses bersalin dan orang yang sakit keras.

Jika seseorang sedang sekarat dan tercium aroma comberan biasanya menandakan ada Parakang yang mengintai di sekitar. Pada saat beraksi jiwa Parakang lah yang keluar dari raga sedangkan jasadnya tinggal di rumah biasanya sambil tertidur.

Satu kelemahan Parakang ialah jika bertemu dan dipukul sebanyak satu kali maka jasadnya yang berada di rumah akan cacat atau langsung meninggal. Namun jika mendapat pukulan lebih dari satu kali maka sebaliknya Parakang akan melawan.

Sebelum mati, Parakang akan memilih penerusnya tanpa peduli orang itu akan menerima titisan tersebut atau tidak. Karena jika tidak ada penerus, konon kematian Parakang akan sangat sengsara. Oleh sebab itu hingga kini masyarakat Bantaeng percaya bahwa masih banyak Parakang yang berkeliaran.

4. Noni Belanda

Kabupaten Bantaeng mengalami beberapa kali perubahan nama. Diantaranya Bantayan lalu disebut Bonthain oleh orang-orang Belanda kemudian ditetapkan menjadi Bantaeng. Jejak keberadaan bangsa Belanda di Bantaeng hingga saat ini masih sangat jelas. Hal itu bisa terlihat dari beberapa banguan tua serta cerita horor orang-orang dulu yang melihat hantu Noni Belanda di beberapa tempat.

Yang paling terkenal adalah hantu Noni Belanda yang menempati rumah sakit umum daerah yang tua dimana saat ini sedang tahap perombakan. Dulu, sewaktu rumah sakit tersebut masih beroperasi beberapa orang kerap menyaksikan kehadiran Hantu Noni Belanda pada malam-malam tertentu.

Sosoknya yaitu perempuan berkulit putih, berambut pirang dengan wajah polos tanpa alis, mata, hidung dan mulut. Benar-benar sosok yang menyeramkan.

Itulah beberapa hantu atau sosok mistis menyeramkan yang kerap menjadi buah bibir di kabupaten Bantaeng. []

Baca juga:

Berita terkait
Tragedi Berdarah Rumah Berhantu di Bantaeng
Di sebuah rumah angker tak berpenghuni di Bantaeng, Sulawesi Selatan, kabarnya sempat terjadi tragedi berdarah, saat suami memenggal istrinya.
Cerita Nakhoda Kapal Ikan asal Tegal Dihantam Gelombang
‎Nakhoda kapal yang selamat menuturkan kronologis peristiwa yang mengakibatkan dua anak buah kapal (ABK) hilang.
Kapal Ikan Dihantam Ombak di Jepara, Dua ABK Hilang
Kapal pencari ikan KM Putra Andrea Rizki 03 asal Kabupaten Tegal terbalik di perairan Karimunjawa, Jepara. Dari 15 ABK, 13 selamat dan dua hilang.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.