Nikmati Kopi di Desa Tertinggi di Jepara

Kabupaten Jepara Jawa Tengah, mendunia karena, R.A. Kartini. Belakangan, produk kopi asal Bumi Kartini mulai menampakan pesonanya.
Suguhan kopi dan ketela goreng di sebuah kafe yang ada di Desa Tempur, Kecamatan Keling, Jepara Jawa Tengah, Jumat 11 Oktober 2019.(Foto: Tagar/Padhang Pranoto)

Jepara - Nama Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mendunia karena dua hal, R.A. Kartini dan kerajinan kayu. Belakangan, produk kopi asal Bumi Kartini mulai menampakkan pesonanya. Selain karena kualitas, muasal biji kopi di lereng Gunung Muria, turut menarik untuk dikunjungi. Desa Tempur satu di antaranya, mari bertualang

Tanaman kopi di Jepara, banyak tersebar di lereng Gunung Muria, meliputi tiga kecamatan. Di antaranya, Kecamatan Kembang, Kecamatan Donorojo dan Kecamatan Keling, atau disingkat Bangdoling.

Ribuan ton biji kopi jenis robusta, dihasilkan dari wilayah penghasil kopi di Jepara. Namun yang terbanyak adalah dari wilayah Desa Tempur.

Desa ini terletak di ketinggian 800 meter di atas permukaan laut (MDPL). Untuk menjangkaunya dari ibukota kabupaten dibutuhkan waktu sekitar 1-2 jam. Tagar berkesempatan mengunjungi desa ini pada Jumat, 11 Oktober 2019.

Disarankan, untuk mencapai desa tersebut menggunakan kendaraan pribadi. Lantaran, kendaraan umum hanya sampai ibukota Kecamatan Keling. Untuk mencapai Tempur, belum ada transportasi publik yang tersedia.

Desa ini terletak di ketinggian 800 meter di atas permukaan laut (MDPL)

Jalan menuju desa ini sebenarnya lumayan mulus. Namun, kontur menanjak, berkelok dan lebar jalan yang hanya sekira 2,5 meter membuat pengendara hati-hati, dan mengalah jika ada kendaraan beroda empat bersimpangan. Apalagi jalan berbatasan langsung dengan jurang di kiri dan tebing di kanan jalan.

Namun tenang, sepanjang jalan kita akan disuguhi pemandangan elok berupa aliran sungai di sisi kiri dan sejuknya hawa pegunungan.

Kafe dan Swafoto

Jangan bayangkan Desa Tempur sebagai desa tertinggal, hanya karena kontur jalan dan akses yang lumayan menantang. Beberapa tahun belakangan kampung ini bersolek, layaknya ABG, anak baru gede. Banyak spot swafoto dan warung kopi atau kafe.

Spot foto yang paling kondang kini adalah Bejagan, yang ada di Dukuh Duplak. Di sana, ada beberapa wahana yang dibikin sedemikian rupa sebagai tempat foto-foto.

PengunjungTiga pengunjung sedang berfoto di Bukit Bejagan, Desa Tempur, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara-Jawa Tengah. (Foto: Tagar/Padhang Pranoto)

Tidak hanya menawarkan sesapan kopi robusta Tempur, di kafe-kafe ini kita juga bisa mengabadian momen foto nan artistik. Setidaknya, ada empat kafe di tempat ini. Biasanya, lokasi warung kopi berada di tubir tebing, menawarkan pemandangan khas pegunungan.

Spot foto yang paling kondang kini adalah Bejagan, yang ada di Dukuh Duplak

Untuk menikmati secangkir kopi tulen di kafe-kafe, tak perlu merogoh kocek dalam. Mulai dari lima ribu rupiah, kita bisa menikmati kopi-kopi robusta. Selain itu, tersaji pula kopi luwak dengan harga yang sangat bersahabat.

Sebagai teman minum kopi, bisa memesan berbagai hidangan khas deso, seperti ketela goreng, sampai ikan wader goreng.

Anggun, 23 tahun, pengunjung asal Kabupaten Pati, Jawa Tengah mengaku sengaja meluangkan waktu ke Desa Tempur. Alasannya, melepas penat sehabis bekerja dan bercengkrama bersama teman. Ia sendiri mengetahui Tempur dari unggahan di media sosial.

"Dari instagram tahunya. Kami ke sini untuk bermain, sekaligus curhat lah," ujar Anggun sambil tersenyum.

Hamparan SawahLandskap sawah di Desa Tempur,Kecamatan Keling, Jepara Jawa Tengah, yang tetap menghijau dengan padi karena kecukupan pasokan air, Jumat 11 Oktober 2019. (Foto: Tagar/Padhang Pranoto)

Sutoyo, seorang pelaku pariwisata di Desa Tempur mengatakan, alam dan potensi kopi di wilayahnya turut mendongkrak perekonomian. Terutama wisata.

"Penginapan di sini harganya sekitar Rp 150 ribu, biasanya ramai kalau pas liburan. Selain itu turut mengerem arus urbanisasi ke kota," paparnya.

Minimnya tingkat urbanisasi itu, menurut Sutoyo dilihat dari semakin sedikitnya warga yang menjadi TKI. Bila ada pun orang-orang lama.

Penginapan di sini harganya sekitar Rp 150 ribu, biasanya ramai kalau pas liburan

Generasi muda mulai melihat banyak kesempatan terkait pariwisata dan segala hal yang berhubungan dengan kopi. Tidak hanya mengolah kopi, namun memberdayakan biji kopi sebagai suvenir.

Camat Keling, Samiadji mengatakan, produksi biji kopi di Tempur bisa mencapai 860 ton per tahun. Jumlah itu adalah yang terbanyak, bila dibandingkan Desa Damarwulan yang hanya 550 ton pertahun, disusul Desa Kunir sebanyak 280 ton dan Desa Watu Aji 150 ton per tahun.

"Total produksi biji kopi di Kecamatan Keling sekitar 1.800 ton per tahun," ujarnya. []

Baca juga:

Berita terkait
Plt Bupati Jepara Duga Anak Buahnya Terpapar Radikal
Plt Bupati Jepara menduga, di lingkup pemkab Jepara ada beberapa orang ASN yang terpapar paham radikal.
Kamar Keramat Eyang Suto di Pendopo Jepara
Eyang Suto dipercaya adalah sosok gaib penjaga bumi Kartini di Jepara. Tagar mengunjungi kamar keramatnya di penpodo kabupaten.
Puluhan Tenda Pameran di Jepara Diempas Puting Beliung
Puting beliung mengempaskan puluhan tenda stan pameran Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jepara, Jawa Tengah.
0
Harga Emas Antam di Pegadaian, Rabu 22 Juni 2022
Harga emas Antam hari ini di Pegadaian, Rabu, 22 Juni 2022 untuk ukuran 1 gram mencapai Rp 1.034.000. Simak rincian harganya sebagai berikut.