Jepara - Plt. Bupati Jepara Dian Kristiandi menduga ada anak buahnya terpapar paham radikal. Hal itu menjadi perhatian serius, lantaran sudah mulai mempengaruhi kinerja dan pelayanannya terhadap warga.
Menurutnya, Pemkab Jepara, Jawa Tengah kini tengah mengambil langkah guna mendalami dugaan tersebut. Supaya, pelayanan terhadap warga tidak terbengkalai karena sikap yang tak lagi menghormati atasan dan menyepelekan tugas.
"Kalau data per hari ini, kanca-kanca ASN (Aparatur Sipil Negara) disinyalir ada yang terpengaruh. Namun belum nampak gerakannya, apakah dia (memang) menjurus kesitu atau tidak, tapi disinyalir. Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bersangkutan telah melakukan tindakan internal," kata Dian, Rabu, 16 Oktober 2019.
Ditanya tentang jumlah ASN di Jepara yang diduga terpapar paham radikal, Dian enggan membeberkannya. Namun, ia mengakui ada lebih dari satu ASN yang dilaporkan disinyalir berpaham non Pancasilais.
"Tak sebut dari mana ya, namun ada beberapa gelintir orang. Tugasnya juga sudah tidak dilaksanakan dan sudah tidak menghormati atasan. Wong seharusnya dia juga melayani masyarakat. Sudah dideteksi dini oleh Kesbangpol," lanjutnya.
Ia menyebut, sudah seharusnya ASN melakukan tugasnya berlandaskan Pancasila. Oleh karenanya, ia berharap jajarannya memiliki program untuk membumikan kembali nasionalisme.
Ada lebih dari satu ASN yang dilaporkan disinyalir berpaham non Pancasilais
Lebih lanjut, Politisi PDIP itu menyebut patroli cyber terhadap aktifitas ASN di Jepara dipantau oleh Dinas Komunikasi dan Informatika. Hanya saja, ia mengakui pemantauan belum secara maksimal dilakukan.
Hal itu diamini oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Jepara Mulyaji. Ia menyebut, tak segan menindak ASN yang terbukti masuk dalam jaringan teroris.
Sanksi yang diberi bisa berupa penegakan disiplin pegawai, hingga pidana.
"Pemkab juga akan menindak tegas ASN yang terbukti berpaham radikal dan ikut menyebarkan konten radikal. Semoga Kabupaten Jepara betul-betul dijauhkan dari radikalisme terorisme," tegas Mulyaji.
Terakhir, ia berpesan agar pegawai di Jepara menggunakan media sosial dengan tepat. []
Baca juga:
- Jangan Lihat Wiranto, Lawanlah Radikalisme dan Terorisme
- Pengurus: Mathl'aul Anwar Tak Ajarkan Radikalisme
- Warga Lumajang Gelar Demo, Tolak Paham Radikalisme