Nelayan: Ikan Di Aceh Tidak Makan Babi

Di Aceh masyarakat diminta untuk tidak perlu resah terkait mengkonsumsi ikan akibat maraknya isu pembuangan bangkai babi ke sungai.
Pasar pagi di desa Pasar, Kecamatan Singkil, Aceh Singkil sepi pembeli ikan Sabtu 16 November 2019. Hal itu berlangsung sejak ditemukannya sejumlah bangkai babi hanyut di Sungai sepekan terakhir. (Foto: Tagar/Khairuman)

Lhokseumawe – Maraknya isu pembuangan babi ke sungai, menyebabkan sebagian masyarakat enggan untuk mengkonsumsi ikan. Di Aceh masyarakat diminta untuk tidak perlu resah terkait hal tersebut.

Salah seorang nelayan asal Aceh Timur Qadri mengatakan nelayan Aceh saat ini tidak menangkap ikan dipinggiran laut, akan tetapi ikan hasil tangkapan itu diambil di daerah ratusan mil dari daratan dan tidak akan mungkin ada babi disana.

“Nelayan Aceh kalau tangkap ikan bukan di pinggir laut, tapi sudah berbatasan dengan beberapa negara, seperti sudah mendekati perairan Thailand, Malaysia dan India. Maka tidak mungkin ada babi disana,” ujar Qadri kepada Tagar, Senin 25 Nopember 2019.

Qadri menambahkan, kalau kapal untuk menangkap ikan keluar dari Kuala Idi, Aceh Timur, maka paling cepat sampai ke laut selama 23 jam dan paling lama selama dua hari. Karena proses menangkap ikan oleh awak nelayan berada di laut lepas.

Tidak mungkin bangkai babi Indonesia sampai ke perbatasan dengan negara lain.

Maka sangat mustahil apabila ada bangkai babi yang dibuang ke sungai, tapi bisa hanyut sampai ke perairan laut Selat Malaka. Qadri meyakinkan masyarakat Aceh agar tidak perlu khawatir untuk mengkonsumsi ikan.

“Tidak mungkin bangkai babi Indonesia sampai ke perbatasan dengan negara lain. Semoga saja aparat penegak hukum bisa memberikan sanksi yang tegas kepada orang-orang yang membuang bangkai babi ke sungai,” tutur Qadri.

Sebagaimana diketahui, akibat ada isu pembuangan bangkai babi ke sungai di kawasan Medan dan sekitar, menyebabkan sejumlah nelayan ikut dirugikan karena sebagian masyarakat tidak lagi mengkonsumsi ikan.

Bukan hanya itu saja, akibat ada pembuangan bangkai babi tersebut, membuat sejumlah harga ikan menjadi merosot dan sepi pembeli. 

Saat ini harga ikan tongkol untuk satu kilogramnya hanya mencapai Rp 3.000 dan untuk ikan dencis dalam satu kilogramnya hanya mencapai Rp 2.000. kondisi tersebut sangat merugikan para nelayan. []

Baca juga: 

Berita terkait
Bupati Aceh Singkil Minta Guru Lebih Berinovasi
Memperingati Hari Guru Nasional (HGN) ke 74, Bupati Aceh Singkil meminta guru untuk lebih berani berinovasi dalam memberikan pendidikan.
Seremoni Akhir Tahun Dinas di Aceh Menguras Anggaran
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh menyoroti penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) 2019 karena dinilai tidak ada manfaat.
Ketua Pemuda Muhammadiyah di Aceh Tenggelam
Seorang pemuda asal Labuhan Haji, Kabupaten Aceh Selatan dilaporkan tenggelam di Sungai Desa Blang Baro Rambung, Kecamatan Beutong, Nagan Raya.
0
Indonesia Akan Isi Kekurangan Pasokan Ayam di Singapura
Indonesia akan mengisi kekurangan pasokan ayam potong di Singapura setelah Malaysia batasi ekspor daging ayam ke Singapura