Kulon Progo - Lima tahanan dari Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Wates, Kabupaten Kulon Progo, kabur saat memasuki waktu salat Ashar, Minggu 27 Oktober 2019 pukul 15.00 WIB.
Tiga orang berhasil ditangkap, sementara dua orang kini masih dalam pencarian.
Tahanan yang ditangkap atas nama Taufikurohman bin Nuriyaman dan Abdul Aziz bin Asropi, keduanya kasus pencurian serta Dani Syaiful Arifin dengan kasus penggelapan.
Tahanan yang belum tertangkap, Pinasti Bayu Setyadi bin Sukirman kasus penggelapan, dan Sutristiyanto alias Trisno bin Muh Toha kasus pencurian.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DIY Krismono mengatakan, tahanan kabur saat kamar sel dibuka untuk salat. Mereka ke kamar mandi, masuk ke gorong-gorong dan membuka teralis penghalang.
Lari melalui pos penjagaan bagian atas yang kosong karena penjaga turun salat. Mereka melompat ke luar dinding beton setinggi sekitar tiga meter lalu kabur.
"Kosongnya pos penjagaan merupakan keteledoran petugas. Mereka tidak sesuai dengan standar operasional prosedur. Kalau di sana petugasnya, pasti tidak bisa lari karena dia lewat bawah dan naik ke pos," kata Krismono, Minggu 27 Oktober 2019 malam.
Yang telungkup sepertinya terjatuh saat melompat dan kemudian patah kaki
Saat beraksi sebelum kabur, tahanan membuka teralis besi gorong-gorong sebesar linggis menggunakan kayu.
"Teralisnya direnggangkan dengan kayu, dan lubangnya nge-press sekali untuk dilalui orang. Kini kami masih menyelidiki darimana kayu tersebut diperoleh, dimungkinkan ada di selokan," terang Krismono.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepolisian maupun TNI, untuk mengejar tahanan yang belum tertangkap.
Kepala Rutan Kelas II B Wates, Deny Fajariyanto mengatakan, kelima tahanan kabur tidak dalam satu sel dan memiliki vonis berbeda.
"Kami akan mengembangkan lebih lanjut sembari tetap melakukan pengejaran yang belum tertangkap. Kemungkinan sudah ada perencanaan melarikan diri dengan memanfaatkan kelengahan pengawasan petugas rutan," terangnya.
Salah seorang saksi mata, Slamet warga Beji Wates mengaku, menyaksikan upaya pelarian para tahanan.
Saat itu dia tengah duduk santai di teras rumah. Seorang pria melompat pagar luar rutan dan lari menuju sawah.
Karena penasaran, Slamet melihat lelaki itu tengah berlari terpincang-pincang sambil sesekali menengok ke belakang. Dia belum tahu jika ada tahanan Rutan Wates kabur.
Saat dia akan kembali ke rumah, justru melihat ada dua orang lagi. Satu orang di bawah menara penjaga dengan posisi terkapar di sisi luar tembok penjara. Satu orang lainnya melompati pagar lalu lari ke arah utara.
"Yang telungkup sepertinya terjatuh saat melompat dan kemudian patah kaki. Ada tas yang tersangkut di kawat tembok penjara," kata Slamet.
Dia melaporkan itu ke penjaga rutan. Sedangkan tahanan yang terjatuh diamankan. []