Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan, 11 perusahaan siap masuk ke kawasan Kepulauan Riau (Kepri). Tak tanggung-tanggung, nilai investasi yang mereka bawa mencapai sekitar Rp 8,2 triliun.
Jadi mereka hanya perlu menanggung biaya listrik, maintenance, dan biaya operasional lainnya.
“Saat ini, setidaknya 11 perusahaan sedang bernegoisasi final untuk masuk ke kawasan Super Hub, terdiri dari Batam, Bintan dan Karimun. Tenaga kerja yang akan diserap mencapai sekitar 1.500 orang," kata Menko Airlangga
Airlangga menjelaskan, Program Batam, Bintan, dan Karimun atau BBK di Kepulauan Riau telah diluncurkan pemerintah pada 26 September 2020 dengan target investasi US$ 550 juta, atau sekitar Rp 8,2 triliun (kurs Rp 14.938 per dolar AS).
Perusahaan-perusahaan tersebut, bisa mendapatkan sejumlah insentif seperti, stimulus berupa sewa lahan gratis selama lima tahun pertama juga biaya produksi yang terjangkau, mulai dari biaya listrik, gas, dan pelabuhan yang tarifnya bersaing.
“Jadi mereka hanya perlu menanggung biaya listrik, maintenance, dan biaya operasional lainnya," kata pemegang gelar Doktor Honoris Causa bidang Development Policy dari The Korea Development Institute School of Public Policy and Management, Korea Selatan ini.
- Baca Juga : Airlangga Sebut Proses UU Cipta kerja Sesuai Mekanisme
- Baca Juga : Airlangga Hartarto: Indonesia & Singapura Bangun 2 KEK Baru
Mengenai hal ini, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kepri, Maruf Maulana mengatakan, sudah disiapkan lahan sekitar 50 hektare di Free Trade Zone Batam, 500 hektare di Karimun dan 1.000 hektare di Bintan.[]