Gejala Parkinson, Penyebab dan Cara Mencegahnya

Penyebab pasti penyakit Parkinson belum sepenuhnya dipahami, tetapi ada beberapa faktor yang dikaitkan dengan perkembangan gangguan ini.
Ilustrasi. Gejala Parkinson, Penyebab dan Cara Mencegahnya. (Foto: Tagar/ Freepik)

TAGAR.id, Jakarta - Parkinson adalah gangguan neurodegeneratif yang mempengaruhi sistem saraf dan mengganggu kontrol gerakan tubuh. Gangguan ini dinamai sesuai dengan Dr. James Parkinson, seorang dokter Inggris yang pertama kali menggambarkan gejala klinisnya dalam makalah tahun 1817.

Beberapa gejala umum Parkinson meliputi:

1. Tremor

Getaran atau gemetar pada bagian tertentu dari tubuh, sering dimulai pada tangan atau jari-jari.

2. Bradykinesia

Penurunan kemampuan untuk memulai atau melanjutkan gerakan tubuh.

3. Kejengkangan otot (rigiditas)

Ketegangan atau kaku pada otot-otot tubuh, yang dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan sulitnya bergerak.

4. Gangguan keseimbangan dan koordinasi

Penderita Parkinson mungkin mengalami masalah dengan keseimbangan dan koordinasi gerakan, yang dapat meningkatkan risiko jatuh.

5. Perubahan postur

Posisi tubuh yang miring ke depan atau postur tubuh yang tidak stabil.

6. Gangguan tulisan

Tulisan tangan mungkin menjadi lebih kecil dan sulit dibaca (fenomena yang disebut "mikrografi").

7. Gangguan bicara

Suara menjadi lebih lemah atau terdengar monoton, dan bicara dapat menjadi terputus-putus.

Penyebab Parkinson

Penyebab pasti penyakit Parkinson belum sepenuhnya dipahami, tetapi ada beberapa faktor yang dikaitkan dengan perkembangan gangguan ini. Faktor-faktor tersebut melibatkan kombinasi antara faktor genetik dan lingkungan. 

Berikut adalah beberapa faktor yang telah diidentifikasi dalam hubungannya dengan penyakit Parkinson:

1. Faktor Genetik

Meskipun kebanyakan kasus Parkinson tidak bersifat turun-temurun (sporadik), ada sekitar 10-15% kasus yang memiliki dasar genetik. Mutasi dalam beberapa gen tertentu telah terkait dengan risiko lebih tinggi terkena Parkinson. Contohnya, mutasi dalam gen LRRK2 dan gen GBA dapat meningkatkan risiko Parkinson.

2. Kerusakan Sel Saraf Dopamin

Penyakit Parkinson terjadi karena kerusakan progresif pada sel-sel saraf tertentu di area otak yang disebut substantia nigra. Sel-sel ini menghasilkan dopamin, zat kimia otak yang penting untuk pengaturan gerakan. Ketika lebih banyak sel-sel saraf ini rusak atau mati, produksi dopamin menurun, mengakibatkan gejala Parkinson.

3. Akumulasi Lewy Bodies

Lewy bodies adalah kelompok protein abnormal yang mengumpul dalam sel-sel otak penderita Parkinson. Akumulasi ini diyakini berperan dalam kerusakan sel saraf dan gangguan fungsi otak.

4. Faktor Lingkungan

Beberapa faktor lingkungan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko Parkinson, seperti paparan pestisida dan herbisida, serta kontak dengan logam berat seperti mangan.

5. Penuaan

Usia adalah faktor risiko utama untuk Parkinson. Risiko mengembangkan Parkinson meningkat seiring bertambahnya usia.

6. Inflamasi dan Sistem Imun

Beberapa penelitian juga telah mengaitkan peradangan kronis dan gangguan sistem kekebalan tubuh dengan perkembangan Parkinson.

Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua orang dengan faktor risiko tersebut akan mengembangkan Parkinson, dan tidak semua kasus Parkinson dapat dijelaskan dengan faktor-faktor tersebut. Penelitian terus dilakukan untuk memahami penyebab yang lebih dalam dan cara-cara mencegah serta mengobati penyakit Parkinson.

Cara Mencegah Parkinson

Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah penyakit Parkinson karena penyebabnya yang kompleks dan belum sepenuhnya dipahami, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko perkembangannya. 

Berikut adalah beberapa cara yang dapat dipertimbangkan:

1. Gaya Hidup Sehat

• Makan Makanan Sehat: Konsumsi makanan yang kaya akan antioksidan dan nutrisi penting, seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, ikan berlemak, dan makanan rendah lemak.

• Olahraga Teratur: Lakukan aktivitas fisik secara teratur, seperti jalan kaki, berenang, atau latihan aerobik, untuk menjaga kesehatan otak dan tubuh.

• Kendalikan Berat Badan: Pertahankan berat badan yang sehat, karena kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko gangguan neurologis, termasuk Parkinson.

2. Lindungi Diri dari Faktor Lingkungan Berisiko

• Hindari Paparan Bahan Kimia Berbahaya: Reduksi paparan terhadap pestisida, herbisida, logam berat, dan bahan kimia berbahaya lainnya dapat membantu mengurangi risiko.

• Perlindungan Kepala: Menggunakan helm dan menghindari cedera kepala yang berpotensi dapat merusak otak juga dapat berkontribusi pada pencegahan.

3. Latihan Mental dan Sosial

• Tetap Aktif Mental: Latihan otak dengan melakukan teka-teki, membaca, belajar instrumen musik, atau aktivitas lain yang merangsang pikiran.

• Pertahankan Hubungan Sosial: Berinteraksi secara teratur dengan teman, keluarga, dan komunitas dapat membantu menjaga kesehatan mental dan sosial.

4. Manajemen Stres

• Teknik Relaksasi: Praktik meditasi, yoga, atau teknik pernapasan dalam dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan.

5. Kontrol Penyakit Lain

• Kelola Penyakit Terkait: Jika memiliki kondisi medis seperti diabetes atau hipertensi, penting untuk mengelolanya dengan baik, karena kondisi ini dapat memengaruhi risiko Parkinson.

6. Konsultasi Medis Teratur

• Berkonsultasi dengan dokter secara teratur dan menjalani pemeriksaan kesehatan yang disarankan dapat membantu mendeteksi masalah kesehatan secara dini.

Tetaplah menjaga pola hidup sehat dan mengadopsi kebiasaan-kebiasaan di atas dapat membantu mengurangi risiko perkembangan penyakit Parkinson dan menjaga kesehatan otak dan tubuh secara keseluruhan. 

Catatan: Meskipun belum ada obat yang dapat menyembuhkan Parkinson, terdapat pengobatan yang dapat membantu mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup penderita. Terapi fisik, terapi okupasi, obat-obatan, dan dalam kasus yang lebih lanjut, pembedahan, dapat direkomendasikan oleh dokter untuk mengelola gangguan ini. []

Berita terkait
4 Makanan yang Baik Dikonsumsi Penderita Parkinson
Penyakit Parkinson dikenal sebagai penyakit yang memiliki gejala khas, yaitu tremor. Berikut jenis makanan yang harus dikonsumsi penderitanya.
Mengenal Penyakit Parkinson yang Menyerang Otak
Parkinson memang salah satu jenis penyakit yang menyerang saraf, sehingga berdampak pada fungsi kerja otak. Berikut penjelasannya.
Metal! Ozzy Osbourne Garap Album Baru Meski Parkinson
Ozzy Osbourne, penderita parkinson sekaligus vokalis band Black Sabbath kembali ke studio merekam lagu baru untuk album solonya.
0
Peringati Rare Dieases Day, Ruang Bersuara Berkolaborasi dengan Komunitas Anak Disabilitas
Founder Ruang Bersuara, Artnandia mengatakan acara ini bisa jadi salah satu cara untuk lebih tahu, sadar, peduli, dan aksi.