Mengenal Lebih Jauh Keuntungan dan Kerugian Reksa Dana Pasar Uang

Dibandingkan dengan jenis lain dari reksadana, reksadana pasar uang memiliki risiko rendah.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Reksadana adalah salah satu jenis investasi yang populer di masyarakat. Reksadana pun terbagi lagi ke dalam beberapa jenis yakni reksadana saham, reksadana obligasi, reksadana pasar uang dan reksadana campuran. Masing-masing jenis reksadana ini memiliki tingkat risiko dan keuntungan yang berbeda-beda. Kali ini kita akan sedikit membahas tentang reksadana pasar uang serta untung ruginya.

Awalnya, reksadana pasar uang menggunakan surat utang pemerintah sebagai tujuan alokasi dana. Namun belakangan, manajer investasi mulai menggunakan Surat Berharga Komersial (SBK) sebagai tujuan penempatan dana. Dibandingkan dengan reksadana jenis lain, reksadana pasar uang memiliki risiko rendah. Oleh karena itu, dengan risiko rendah, hasil yang diberikan juga lebih kecil dibandingkan jenis reksadana lainnya, tapi masih menarik karena berbagai hasil 1-2% di atas suku bunga deposito. Dengan tingkat risiko, reksadana ini tentu sangat sesuai untuk investor baru untuk memulai investasi di pasar saham.


Kelebihan reksa dana pasar modal 


1. Imbal hasil lebih tinggi dari deposito

Manajemen investasi akan menaruh dana kelolaan reksadana pasar uang di produk jasa keuangan, seperti deposito. Adapun, imbal hasil deposito sendiri ditentukan oleh naik turunnya suku bunga acuan. Hal itu pun nantinya juga akan mempengaruhi imbal hasil reksadana pasar uang.

Namun, imbal hasil reksadana pasar uang memiliki imbal hasil lebih tinggi dari deposito lantaran Manajer Investasi akan mendapatkan bunga lebih tinggi dibanding nasabah pada umumnya. Tak hanya itu, reksadana pasar uang pun bukanlah objek pajak, sehingga tingkat imbal hasilnya lebih besar.


2. Nilai keuntungan yang menjanjikan

Setiap investor tentu bakal memperhitungkan seberapa besar keuntungan yang didapatkan dari sebuah instrumen investasi. Pertanyaan ini tentunya bakal diajukan saat berinvestasi reksadana pasar uang. Jawabannya, tingkat keuntungan bergantung pada kondisi pasar uang.

Kabar baiknya, pasar uang merupakan jenis investasi yang memiliki stabilitas tinggi. Kalau Anda menginginkan tingkat pengembalian yang tinggi, lakukan investasi reksadana pasar uang dalam jangka panjang. Sebagai informasi, tingkat return reksadana pasar uang umumnya berkisar di angka 4-7% per tahun.


3. Fleksibel penarikan

Seperti yang anda tahu, jika anda berinvestasi di deposito, dana yang akan diambil tidak bisa cepat. Ada periode waktu yang harus dipenuhi sebelum uang dapat diambil tanpa hukuman. Hukuman akan dibebankan kepada anda jika penarikan dilakukan sebelum tanggal jatuh tempo. Jadi proses ini tidak fleksibel.

Investasi reksadana pasar uang memiliki potensi untuk mengambil dana anda lebih fleksibel. Anda bisa mengambilnya kapan saja tanpa setiap periode waktu yang harus dicapai terlebih dahulu. Selain itu, pencairan reksa dana pasar uang dapat dilakukan dengan mudah dan dimana saja karena proses dapat dilakukan secara online, sehingga anda tidak repot-repot untuk mengatur waktu untuk mendapatkan pembayaran anda.


Kekurangan reksa dana pasar uang 


1. Tidak ada apresiasi kapital

Penempatan alokasi dana di produk-produk pasar uang juga menyebabkan investor tidak bisa menikmati apresiasi kapital. Ini mengingat nilai dasar produk-produk pasar uang tidak mengalami kenaikan antar waktu, layaknya aset investasi pada umumnya.


2. Risiko

Bila anda berinvestasi di reksa dana pasar uang, ini akan membuat anda perputaran uang di pasar uang global dan tentu saja ada risiko bahwa default titik balik. Jika ini terjadi, maka anda akan kehilangan.

Namun, kerugian ini tidak akan terlalu besar karena dibatasi oleh peraturan untuk mengatur hanya maksimal 10% pada masing-masing pasar uang. Dengan aturan, anda tidak akan merasa kehilangan yang bisa menghabiskan semua modal investasi anda.


3. Dana tidak dapat kembali dengan cepat

Pihak manajer investasi tidak bisa mengembalikan dana investasi, jika para pemilik reksadana serentak melakukan penarikan dana besar-besaran. Hal ini bukan berarti pencairan tidak bisa dilakukan lho ya, hanya saja proses pencariannya akan membutuhkan waktu yang lebih lama daripada biasanya. Kenapa begitu? Karena Manajer Investasi harus menjual investasinya dan tentunya hal tersebut memerlukan waktu tambahan. []

(Anfasya Qurratul Aini)


Berita terkait
Tak Sama! Ini Perbedaan Investasi Saham dan Reksadana Saham
Investasi saham langsung merupakan Investasi yang dilakukan secara mandiri dan investasi reksadana sebuah investasi yang dikelola perusahaan.
5 Alasan Harus Berinvestasi di Reksadana
Mungkin kamu adalah investor tingkat lanjut dan perlu pengingat alasan reksadana paling sesuai dengan tujuan dan gaya hidupmu.
Kelebihan Reksa Dana Syariah yang Wajib Kamu Ketahui
Reksadana syariah tidak hanya berpusat pada satu jenis emiten dan perusahaan. Sehingga resiko kerugian dapat diperkecil.
0
Ramalan Zodiak Kamis, 30 November 2023, Peruntungan Cinta
Ramalan zodiak Kamis, 30 November 2023 untuk semua zodiak yang menggambarkan tentang sebuah peruntungan dalam cinta yang akan Anda alami.