Jakarta – Untuk bisa menghasilkan uang dari keuntungan, seseorang harus pintar dalam berinvestasi. Beberapa investasi yang terkenal di Indonesia, diantaranya investasi logam mulia atau emas, reksadana, saham, obligasi, deposito, dan properti.
Investasi sendiri dikenal sebagai penanaman modal berupa dana atau aset yang dilakukan untuk memperoleh keuntungan dari pengadaan aktiva lengkap atau pembelian saham-saham dan surat berharga lainnya, baik dalam waktu jangka pendek maupun jangka panjang.
Manfaat dari kegiatan pengelolaan keuangan ini adalah untuk meningkatkan aset, memenuhi kebutuhan di masa depan, gaya hidup hemat, serta menghindari utang. Tetapi investasi juga mempunyai sejumlah risiko, seperti risiko bisnis, risiko likuiditas, risiko finansial, risiko negara, risiko pertukaran.
Kini, investasi logam mulia atau emas sedang ramai dilakukan oleh masyarakat kalangan muda. Investasi emas terdiri dari dua pilihan, yaitu emas perhiasan dan emas batangan. Kebanyakan anak muda lebih memilih investasi emas batangan yang bisa disimpan dalam jangka waktu panjang yang mereka tentukan sendiri.
Ilustrasi: Investasi emas fisik yang sedang ramai digemari masyarakat dari kalangan muda (Foto: pixabay.com)
Sedangkan emas perhiasaan dinilai berbahaya dan rawan terhadap kejahatan, jika investor sering menggunakannya untuk berpergian keluar rumah. Harga emas cenderung naik dan mudah dicairkan sehingga keunggulan-keunggulan ini sangat menjanjikan masa depan. Kalaupun harganya turun, nilainya tidak signifikan.
Berikut adalah cara memilih investasi emas yang benar. Pertama-tama, investor harus mengecek harga emas tiap gramnya dan bandingkan harga tersebut sesuai anggaran yang dimiliki. Penting halnya dengan mengecek berita ekonomi terkini khususnya tentang emas karena harga emas dalam negeri dipengaruhi oleh harga emas dunia.
Kemudian perlu dilakukan pemilihan proses investasi, baik secara daring atau datang ke toko perhiasan terdekat. Temukan perbedaan dari kelebihan dan kekurangan masing-masing tempat yang menjual emas atau logam mulia tersebut, baik dari segi kepuasan pelanggan, kejujuran angka, maupun perolehan sertifikat yang teruji keasliannya.
Investasi emas atau logam mulia di era masa kini memiliki dua macam, yaitu investasi emas fisik dan infestasi emas digital. Kedua pilihan tentulah memiliki nilai plus minusnya masing-masing. Biasanya orang-orang lebih percaya terhadap dirinya sendiri karena berharap bisa menyimpan emas-emas tersebut, serta mudah dibawa kemana-mana.
Selain itu, sistem pembelian emas fisik bisa dilakukan secara langsung maupun online, dimana barang dikirim setelah melakukan transaksi. Bahkan dengan tabungan emas, sistem investasi ini bisa dilakukan dengan mencicil atau menabung uang sesuai kemampuan. Sistem tabungan tersebut mengkonversi uang ke dalam besaran gram emas, serta memiliki perlindungan diri sehingga membutuhkan biaya cetak.
Berbeda dengan investasi emas digital yang dikenal tanpa beban penyimpanan. Diinvestasikan melalui mode online, uang yang dibayarkan juga secara online dengan pemberian faktur digital oleh penjual kepada pembeli. Investasi ini dapat dilakukan meski memiliki jumlah uang yang minimum, dimana hal ini dinilai mustahil bagi kegiatan jual beli logam mulia.
Pemilihan cara penyimpanan juga menjadi topik yang sering dibahas dalam investasi emas, terutama pembelian emas fisik. Emas tersebut bisa disimpan di safety box atau brangkans yang ada di rumah, safe deposit box di bank, menyimpan di pegadaian, atau memanfaatkan layanan Brangkas LM dari Antam (rumah produksi logam mulia).
Ilustrasi: Iinvestasi emas digital yang bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun secara online (Foto: pixabay.com)
Sebagai kegiatan investasi jangka panjang, seseorang harus mengetahui waktu yang tepat untuk ‘mencairkan emas’ atau menukarkan emas tersebut menjadi cuan atau uang. Hal ini tergantung pada tujuan awal melakukan kegiatan investasi emas tersebut. Segera tukarkan emas ketika tujuan telah tercapai.
Jika menginginkan imbalan yang menggiurkan, minimal simpan emas tersebut dalam jangka waktu lima tahun. Sebagai saran, sebaiknya belilah emas dalam pecakan satu gram karena lebih mudah untuk dicairkan disbanding pecahan 50 gram (dari berbagai sumber). []
- Sabian Vega Arwi
Bagaimana Emas Jadi Pilihan Investasi Menarik
Kenali Beberapa Risiko yang Muncul saat Investasi Emas
Investasi Emas Perhiasan, Kenapa Malah Bikin Rugi?
5 Alasan Memulai Investasi Emas Sekarang