Membeludak, Antrean SKCK di Kudus Sampai Seminggu

Antrean pelayanan pembuatan SKCK di Polres Kudus berlangsung seminggu. Apa penyebabnya?
Antrean pembuatan SKCK di kantor pelayanan SKCK Polres Kudus membeludak. Bahkan pemohon harus rela menunggu seminggu untuk mendapat pelayanan secara lengkap. (Foto: Tagar/Nila Niswatul Chusna)

Kudus - Jumlah permohonan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) di Polres Kudus mengalami lonjakan yang signifikan di tengah pandemi. Membeludaknya permintaan tersebut membuat daftar antrean menjadi panjang, pemohon harus rela menunggu hingga seminggu untuk bisa dilayani lengkap. 

Ginanjar Yuswo Cahyono, 17 tahun, mengaku telah mengurus pembuatan SKCK baru sejak pekan lalu. Warga Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo tersebut mengungkapkan pada Kamis, 4 Juni 2020 dirinya datang bersama rekannya untuk mendaftar permohonan SKCK.

"Kamis minggu lalu saya datang ke sini sekitar pukul 09.00 WIB. Di sini antrean sudah banyak. Lalu saya diarahkan untuk membuat sidik jari dulu," katanya saat ditemui Tagar tengah menunggu antrean di halaman Kantor Pelayanan SKCK Polres Kudus, Kamis, 11 Juni 2020.

Untuk pembuatan SKCK baru memang terjadi penumpukan hingga berhari-hari.

Usai antre lama di proses sidik jari hingga siang hari. Ginanjar mendapat nomor antrean untuk proses pelayanan SKCK pada minggu depannya atau hari ini.

"Hari ini tenggat tanggal saya mengisi blangko dan mengirimkan berkas administrasi untuk pembuatan SKCK. Ini kami lagi nunggu panggilan nomor antrean," ujarnya.

Nantinya, masih kata Ginanjar, SKCK akan digunakannya untuk melamar kerja di sejumlah perusahaan di Kabupaten Kudus dan sekitarnya.

Hal senada diungkapkan Raka Bagastira. Pria 18 tahun, lulusan SMK 2 Kudus itu mengaku sudah seminggu menunggu waktu pemberkasan SKCK. SKCK juga akan digunakannya untuk persyaratan pendukung melamar pekerjaan. 

Diakuinya, lowongan kerja di tengah pandemi sangat sedikit. Meski begitu, dirinya tetap optimis bisa mendapatkan pekerjaan. "Dari pada menganggur di rumah, saya coba-coba ikut rekan-rekan saya cari kerja. Semoga bisa diterima kerja di perusahaan," tutur dia. 

Sementara itu, Kepala Satuan Intelijen Keamanan Polres Kudus Ajun Komisaris Susastyo membenarkan usai Hari Raya Idul Fitri terjadi lonjakan permohonan SKCK yang signifikan. Dia menyebutkan saat ini dalam sehari ada sekitar 100 hingga 150 permohonan SKCK baru di tempatnya.

Menurutnya, pekan ini tren permohonan SKCK di Kudus sudah mulai turun dibandingkan minggu lalu yang mencapai 300 orang per hari.

"Untuk pembuatan SKCK baru memang terjadi penumpukan hingga berhari-hari. Tetapi untuk perpanjangan SKCK bisa jadi dalam waktu satu hari," kata dia. 

Penumpukan antrean pembuatan SKCK baru, terjadi lantaran jumlah pemohon SKCK tidak sebanding dengan kapasitas pelayanan yang diberikan pihaknya.

"Ini lagi ada pandemi, jadi proses pembuatan SKCK yang ada di lingkungan Polres Kudus kami lakukan sesuai protokol kesehatan yang ada," tegasnya.

Para pemohon SKCK baru yang akan memasuki pelayanan SKCK harus cuci tangan terlebih dahulu di tempat yang disediakan di halaman Mapolres Kudus. Setelah cuci tangan, mereka masuk ke bilik disinfektan dan dicek suhu badannya. Selanjutnya, diperbolehkan masuk di tempat pelayanan SKCK, dengan memperhatikan physical distancing.

Dalam sehari, pihaknya hanya bisa melayani 100 permohonan SKCK baru. Sementara untuk pelayanan perpanjangan SKCK sekitar 50 sampai 75 orang per hari. Jam pelayanan mulai dari pukul 08.00-15.30 WIB.

Susastyo menambahkan pelayanan terlama dalam pembuatan SKCK adalah perumusan sidik jari. Dibutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk menginput dan merumuskan sidik jari tiap pemohon. "Kami terus upayakan agar masyarakat bisa terlayani dengan baik," ujarnya.

"Bagi masyarakat yang ingin perpanjangan SKCK dapat dilakukan di polsek terdekat, tidak harus ke polres. Ini untuk mengurangi penumpukan pemohon di Polres Kudus." []

Baca juga: 

Berita terkait
Tagihan Listrik di Kudus Naik, Ini Penyebabnya
PLN Kudus membantah adanya kenaikan tarif dasar listrik (TDL) di wilayahnya. Lantas apa penyebab tagihan pelanggan 900 VA dan 1.100 VA naik?
Kudus Bisa Uji Covid-19, 8 Jam Diketahui Hasilnya
Kudus tidak lagi bergantung daerah lain untuk uji Covid-19. Deteksi virus corona bisa dilakukan mandiri, 8 jam diketahui hasilnya.
15 Polisi Kudus Dites Covid-19, 2 Isolasi Mandiri
15 polisi menjalani tes swab Covid-19. Dua di antaranya jalani isolasi mandiri sebagai antisipasi penyebaran virus corona.
0
Banyak Kepala Daerah Mau Jadi Kader Banteng, Siapa Aja?
Namun, lanjut Hasto Kritiyanto, partainya lebih mengutamakan dari independen dibandingkan politikus dari parpol lain.