Masyarakat Sipil Bisa Ikut Misi Perdamaian PBB

Masyarakat umum saat ini dapat mendaftar menjadi agen perdamaian misi penjagaan PBB. Bagaimana cara mendaftarnya?
Presiden Jokowi saat upacara pelepasan Kontingen Garuda di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat (31/8/2018). (Foto: Antara/Hafidz Mubarak A)

Jakarta - Masyarakat umum saat ini dapat mendaftar menjadi agen perdamaian misi penjagaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Namun, seleksi akan dilakukan bagi mereka yang mengikuti UN Peacekeeping Mission tersebut.

Perwakilan Department of Operational Support PBB, Leonard Otti menyebutkan masyarakat sipil yang ingin berpartisipasi lewat daftar kandidat atau sistem roster PBB dapat mengakses laman digital resmi PBB, careers.un.org

"Sistem roster bukan diperuntukkan bagi posisi spesifik, namun kami membangun daftar kandidat agar selalu ada personel yang siap untuk diturunkan ke lapangan," kata Otti dalam acara International Seminar on Civilian Capacities: Establishing National Rosters for UN Peacekeeping Operations, di Jakarta, Jumat 29 November 2019, seperti dilansir dari Antara.

Otti menjelaskan masyarakat sipil yang mendaftar dalam sistem roster PBB akan disesuaikan dengan pengalaman dan keahlian masing-masing sesuai dengan persyaratan yang telah dipenuhi.

Dalam wawancara berbasis kompetensi, calon kandidat harus membicarakan diri sendiri, dan apa yang sudah dicapai.

Usai pengajuan, kata dia, lamaran tersebut akan melalui proses penyaringan. Apabila calon kandidat lolos tahap tersebut, maka akan lanjut ke tahap penilaian substantif yang melingkupi tes tertulis dan tes teori serta teknik pengukuran psikologis (psychometrics), tergantung pada posisi yang diinginkan.

Tahap ini juga berbasis kompetensi dan perilaku atau behavioural, yang artinya juga ada penilaian terhadap pengalaman-pengalaman masa lalu sebagai pengukur untuk performa di masa depan.

"Banyak calon kandidat gugur di tahap ini, jadi pastikan Anda telah betul-betul mempersiapkan diri," ujarnya.

Dia pun mengatakan banyak kandidat dari beberapa bagian dunia tertentu gagal melewati tahap wawancara berbasis kompetensi karena tak terbiasa membicarakan tentang pencapaian diri sendiri.

"Namun, dalam wawancara berbasis kompetensi, calon kandidat harus membicarakan diri sendiri, dan apa yang sudah dicapai. Maka harus benar-benar mempersiapkan dah berlatih sebelum menjalani wawancara," kata dia.

Apabila sudah lolos tahap tersebut dan resmi masuk ke dalam sistem roster, maka para kandidat dapat mendaftar untuk posisi yang diinginkan.

Berita terkait
Indonesia Terpilih Lagi Jadi Anggota Dewan HAM PBB
Terpilihnya kembali Indonesia sebagai anggota Dewan HAM PBB merupakan amanah dan bukti kepercayaan internasional
Sidang Umum PBB: Indonesia Hormati Negara Lain
Dalam pidatonya di Sidang Umum PBB ke-74 di New York, Wapres Jusuf Kalla, menekankan pentingnya menghormati kedaulatan negara lain
Menlu Retno Bahas Ekonomi dan Perempuan di Sidang PBB
Menlu Retno Marsudi melakukan 7 kali pertemuam dai berbagai pihak. Yang dibutuhkan adalah pengasu kum yang idak ena?
0
KPK Digeruduk Pendemo, Tuntut Pengusutan Dugaan Korupsi Suharso Monoarfa
Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) digeruduk oleh sejumlah orang yang berasal dari Komite Mahasiswa Antikorupsi (Komasi).