Jakarta - Ketua Umum Perjuangan Rakyat Nusantara (Pernusa) KP Norman Hadinegoro menilai mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo terjebak oleh tipu muslihat pihak-pihak yang kerap disebut sebagai Kadrun.
Norman mengatakan, sejak tidak berkarir lagi di TNI, Gatot mencoba peruntungan dengan terjun ke dunia politik. Menurutnya, langkah itu hanya sekadar coba-coba saja.
Ternyata, ada yang komporin dari kelompok Kadrun yang sukanya menunggangi, ternyata Gatot terjebak dari tipu muslihat Kadrun
"Setelah pensiun iseng-iseng ingin terjun ke politik siapa tahu ada peruntungan, siapa tahu ada partai yang melirik. Ternyata, ada yang komporin dari kelompok Kadrun yang sukanya menunggangi, ternyata Gatot terjebak dari tipu muslihat Kadrun," kata Norman kepada Tagar, Selasa, 29 September 2020.
Dia berpandangan, deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) itu hanya berbekal ilmu anti Partai Komunis Indonesia (PKI) di kancah perpolitikan.
"Jendral Gatot ini berbeda. Dia hanya berbekal ilmu anti PKI, padahal semua tahu PKI itu dilarang sudah ada Tap MPR," ujarnya.
Amatan Norman, ada pihak-pihak yang sengaja memanfaatkan pangkat jenderal yang dimiliki Gatot Nurmantyo di perpolitikan Tanah Air. Sebab, eks Panglima TNI itu baru saja terjun ke dunia politik.
"Karena Gatot baru belajar politik, berpangkat Jendral. Diam-dian Kadrun mengolah figur ini dan ditunjuk sebagai garda terdepan dalam kelompok oposan, kelompok bermasalah di republik ini," kata dia.
- Baca juga: Teriak Setop Pilkada, EWI: KAMI Buat Kerumunan, Ini Munafik!
- Baca juga: Ferdinand ke Gatot: Mau Jadi Presiden Jual Program, Bukan PKI
"Maka (Gatot) gabung di KAMI diberikan leluasa untuk bicara dimana-mana. Tanpa disadari dia masuk di lingkaran yang berisi orang-orang bermasalah itu lagi," ucap Norman menambahkan.[]