Teriak Setop Pilkada, EWI: KAMI Buat Kerumunan, Ini Munafik!

Ferdinand Hutahaean sentil orang-orang yang tergabung dalam KAMI. Dia menilai, pernyataan KAMI soal pilkada tak sesuai dengan perbuatan.
Politisi Partai Demokrat, sekaligus Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI) Ferdinand Hutahaean. (Foto: Tagar/Fernandho)

Jakarta - Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI) Ferdinand Hutahaean sentil orang-orang yang tergabung dalam Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Menurutnya, jika para deklarator KAMI sifat moral yang baik, seharusnya deklarasi diberbagai daerah dihentikan sementara waktu.

Menurut Ferdinand, dalam situasi pandemi Covid-19 ini, perkumpulan yang dilakukan kelompok KAMI berpotensi menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. Padalah, sebelumnya KAMI menolak adanya Pilkada Serentak 2020, karena penyelenggaraan itu juga menyebabkan kerumunan banyak orang.

Jangan koar-koar hentikan pilkada karena akan membuat kerumunan, tapi sendirinya bikin kerumunan, ini namanya munafik

"Deklarasi yang terus menerus dilakukan oleh KAMI diberbagai daerah sebaiknya dihentikan. Tidak diteruskan. Sebagai gerakan yang katanya gerakan moral, jalankan dulu moralnya. Ini lagi situasi pandemi covid, manusia bermoral baik harusnya menghentikan hasrat dan birahi politik untuk membuat kerumunan," kata Ferdinand dihubungi Tagar, Jakarta, Senin, 28 September 2020.

Politisi Partai Demokrat ini menilai, apa yang selama ini diteriakkan KAMI tak sesuai dengan perbuatan.

"Jangan koar-koar hentikan pilkada karena akan membuat kerumunan, tapi sendirinya bikin kerumunan, ini namanya munafik," ujarnya.

Tak hanya itu, dia juga meminta seluruh kepala daerah dan aparat keamanan tidak memberikan izin keramaian kepada KAMI, mengingat kelompok itu tengah melaksanakan deklarasi dibeberapa daerah di Indonesia.

"Dan kepada para kepala daerah, kepolisian, saya berharap agar tidak mengizinkan kerumunan apapun termasuk deklarasi KAMI di daerah. Jika ada acara tanpa izin, sebaiknya ditindak sesuai aturan. Jangan dibiarkan mereka bila kota anda ingin keluar dari covid ini," kata dia.

Selanjutnya, Ferdinand juga meminta masyarakat untuk menghindari kerumunan yang dilakukan KAMI, kata dia, itu bertujuan agar warga tak tertular moral yang tidak baik.

"Saya juga mengimbau kepada masyarakat agar menjauhi kerumunan dan deklarasi KAMI. Selain gerakan ini gerakan politik dengan nafsu kekuasaan yang bikin gaduh, kerumunan juga akan menularkan covid. Hati-hati tertular moral tak baik dan tertular covid," ucap Ferdinand.[]

Berita terkait
Alasan Polisi Hentikan Acara KAMI di Surabaya
Pihak KAMI Jawa Timur mengaku sudah mengajukan izin kegiatan di Gedung Juang 45 Surabaya ke polisi. Tetapi izin tersebut mendadak dibatalkan.
Demo Penolakan KAMI di Surabaya, Gatot: Ada yang Perlu Uang
Presidium KAMI, Gatot Nurmantyo menilai demo penolakan terhadap kegiatan KAMI di Surabaya sama seperti di Bandung. Demo dilakukan karena dibayar.
Pelecehan Said Didu ke Rahayu, EWI: Lelaki Tua Memalukan
Said Didu dan politisi Partai Demokrat Cipta Panca Laksana diduga telah melecehkan Calon Wali Kota Tangerang Selatan Rahayu Saraswati.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.