Macan Gaib di Matang Kaladan Kalimantan Selatan

Objek wisata Matang Kaladan di atas Waduk Riam Kanan, Kalimantan Selatan (Kalsel) pariwisatanya sudah maju. Sebelum ramai, kabarnya ada macan gaib.
Ilustrasi siluman harimau. (hantupedia.com).

Martapura - Di balik eksotisme keindahan panorama gugusan pulau yang berjejer di atas Waduk Riam Kanan, Kalimantan Selatan (Kalsel), ternyata dulunya objek wisata Matang Kaladan sempat menjadi momok menakutkan bagi warga sekitar. Pasalnya, macan penunggu kawasan ini kerap menampakkan diri.

Hal tersebut dituturkan Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pesona Riam Kanan, Julfani. Menurut dia, nama Matang Kaladan berasal dari kata 'Matang' yang berarti gunung dan 'Kaladan' yang merupakan pohon meranti berukuran sangat besar.

Jauh sebelum Gunung Matang Kaladan populer di kalangan pendaki, dahulunya tempat ini merupakan kawasan hutan meranti, yang pada akhirnya ditebang untuk kebutuhan produk kayu. 

Banyak juga dulu warga yang nekat masuk dan kebanyakan lari saat melihat penampakan macan. Sebagian warga juga sering mendengar auman macan pada malam hari.

Menurut Julfani, sempat ada pohon meranti yang ukurannya sangat besar. Bahkan, untuk mengukur diameter pohon tua yang ditunggui sosok macan itu, diperlukan bantuan lima orang dewasa.

“Dulu di Matang Kaladan ada pohon besar yang hanya bisa dipeluk lima orang. Pohon tersebut dipercaya masyarakat dihuni makhluk gaib dengan wujud seekor macan,” tuturnya kepada Tagar di Kalimantan SelatanSenin, 23 September 2019.

Hal tersebut yang membuat warga sekitar sangat takut memasuki wilayah Matang Kaladan. Apabila masih nekat memaksakan diri masuk ke tempat tersebut, warga akan ditampakkan hewan berdarah dingin itu.

Macan, dipercayai masyarakat sekitar, menjadi penunggu tempat keramat. Ada beberapa warga yang sempat mendengar macan meraung-raung pada malam hari.

“Banyak juga dulu warga yang nekat masuk dan kebanyakan lari saat melihat penampakan macan. Sebagian warga juga sering mendengar auman macan pada malam hari, sehingga warga tidak berani mendekat,” tuturnya.

Pengalaman Mistis Dialami Orang Pemerintahan 

Matang Kaladan di Kalimantan SelatanLanskap objek wisata Matang Kaladan di Kalimantan Selatan pada 23 September 2019. (foto: Tagar/Mohammad Apriani).

Kejadian mengerikan juga dialami Kepala Bidang Destinasi dan Pengembangan Objek Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banjar, Faizal Riza Kasransyah saat berada di Gunung Matang Kaladan.

Faizal dapat dikatakan memiliki adrenalin tinggi. Bersama komunitasnya, dia kerap memacu motocross di dalam hutan. Namun, secara tidak sengaja, dengan mata telanjangnya, dia menyaksikan macan melintas di jalan.

Teman-teman yang lain juga pernah mengalami hal serupa, penampakannya sosok makhluk gaib dalam bentuk seekor macan.

“Matang Kaladan dulu jadi rute saya bersama kawan-kawan bermain trail, dua kali pada malam hari saya bertemu dengan sosok gaib berbentuk macan melintas di depan saya, ukurannya memang tidak terlalu besar sekitar sebesar kambing, tapi ekornya sangat panjang,” kata dia.

Bahkan bukan dia sendiri yang pernah menyaksikan sosok macan di Matang Keladan, teman-temannya juga pernah mengalami kejadian serupa. Faizal meyakini macan yang dia lihat bukanlah hewan, melainkan makhluk jadi-jadian.

“Selain saya, teman-teman yang lain juga pernah mengalami hal serupa, penampakannya sosok makhluk gaib dalam bentuk seekor macan, tapi kemunculannya sering hanya sekilas setelah itu menghilang tanpa bekas,” tuturnya.

Namun, setelah tempat ini mulai ramai dikunjungi para mahasiswa pencinta alam (Mapala) yang menjadikan area ini sebagai lokasi hiking dan kamping, kesan keangkeran Matang Keladan perlahan mulai meredup. 

Terlebih, kata Faizal, setelah pohon meranti besar yang dipercayai dihuni makhluk gaib bersosok macan itu ditebang warga.

“Tapi setelah Matang Kaladan mulai dijadikan para Mapala, kesan angker sudah mulai luntur,” ujarnya.

Faizal berani memberi garansi kepada pendatang, objek wisata ini sudah aman setelah dikelola dengan baik sebagai destinasi wisata. 

Aman dari hal-hal yang berkaitan dengan mistis dan tiada lagi preman pengganggu, lantaran keamanan terkoordinir dengan baik antara warga lokal yang dibantu TNI dan Polri.

Pariwisata Unggulan di Kalimantan Selatan

Matang Kaladan di Kalimantan SelatanLanskap objek wisata Matang Kaladan di Kalimantan Selatan pada 23 September 2019. (foto: Tagar/Mohammad Apriani).

Objek wisata Matang Kaladan di Kalsel saat ini kian banyak dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara, lantaran menyajikan keindahan pemandangan yang sungguh menakjubkan.

Matang Kaladan merupakan sebuah gunung yang secara teritorial terletak di Desa Tiwingan Lama, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, yang mulai dikenal dan ramai dikunjungi para pelancong sejak tahun 2015 lalu, setelah foto pemandangan yang sekilas mirip Raja Ampat ini viral di media sosial.

Tidak hanya menyajikan keindahan panorama pemandangan dari ketinggian saja, perjalanan untuk mencapai puncak Matang Kaladan juga sangat menantang pendaki. 

Jika berangkat dari Kota Martapura, Ibukota Kabupaten Banjar, wisatawan harus menempuh perjalanan darat sekitar 30 menit menuju dermaga Desa Tiwingan Lama.

Akses jalan ke sana, saat ini sudah beraspal mulus dan jalurnya besar. Hal tersebut kian memudahkan wisatawan yang datang menggunakan mobil atau sepeda motor untuk bisa tiba ke dermaga Desa Tiwingan Lama di lokasi Waduk PLTA Riam Kanan.

Dari dermaga Desa Tiwingan Lama, barulah rute menantang dimulai. Wisatawan harus mendaki tebing curam dengan menapaki ribuan anak tangga setinggi 400 meter. Warga sekitar biasa menyebutnya dengan perjalanan cinta seribu anak tangga.

Selama mendaki dengan menapaki ribuan anak tangga dengan waktu tempuh sekitar 30 menit, wisatawan sudah disajikan pemandangan menakjubkan seperti dapat menyaksikan aktivitas ilir mudik perahu motor yang menjadi alat transportasi utama warga sekitar dalam mengarungi Waduk Riam Kanan. 

Ditambah lagi keberadaan keramba apung yang berjejer di atas waduk tersebut, tempat para penduduk setempat menggantungkan hidupnya menjadi petambak ikan air tawar jenis ikan mas dan nila.

Namun, bagi wisatawan yang malas mendaki anak tangga, di sana juga sudah disiapkan ojek motor. Cukup merogoh kocek Rp 20.000, ojek motor siap mengantar pendatang mencapai puncak Matang Kaladan, tanpa harus merasakan lelah dan meneteskan keringat.

Puncak Matang Kaladan yang Memesona

Matang Kaladan di Kalimantan SelatanLanskap objek wisata Matang Kaladan di Kalimantan Selatan pada 23 September 2019. (foto: Tagar/Mohammad Apriani).

Rasa lelah dan mandi keringat akan terbayar lunas sesampainya di atas dataran tinggi Matang Kaladan yang menyajikan lanskap gugusan pulau berjejer di atas hamparan air Waduk Riam Kanan.

Bagi wisatawan, jangan khawatir kelaparan saat berada di objek wisata Matang Kaladan, karena sudah berdiri warung jajanan sudah di sana, sehingga pendatang tidak perlu repot-repot membawa bekal makanan

Selain itu, fasilitas lain seperti shelter juga sudah ada, yang berguna untuk menjadi tempat istirahat bagi pengunjung yang datang mendaki.

Disediakan juga musala bagi wisatawan muslim yang ingin melaksanakan ibadah salat, yang dilengkapi dengan kamar mandi untuk cuci kakus. Hal ini makin kian menyamanan pengunjung saat berwisata.

Pariwisata Menguatkan Ekonomi Warga Lokal

Matang Kaladan di Kalimantan SelatanLanskap objek wisata Matang Kaladan di Kalimantan Selatan pada 23 September 2019. (foto: Tagar/Mohammad Apriani).

Objek wisata Matang Kaladan di Kalimantan Selatan mulai berkembang dan ramai dikunjungi wisatawan sejak dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di bawah naungan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat pada tahun 2015 lalu.

Bahkan, destinasi unggulan tersebut kini menjadi andalan penyumbang pemasukan pendapatan asli Desa (PADes) Tiwingan Lama, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, dengan kalkulasi rata-rata di atas 4.000 pengunjung setiap bulannya.

Pengelola menarik retribusi masuk Rp 5.000 per orang, hasilnya Rp 167 juta diraup setiap tahunnya oleh Pokdarwis dan 25 persennya masuk ke kas desa setempat.

Pengelolaan yang baik dan transparan akhirnya membuat Pokdarwis yang diberi nama Pesona Riam Kanan sempat diganjar predikat terbaik tingkat Provinsi Kalimantan Selatan. 

Bahkan, dalam ajang Apresiasi Pokdarwis Tingkat Nasional yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata RI, Pokdarwis Pesona Riam Kanan masuk posisi 10 terbaik. []

Berita terkait
Tragedi Berdarah Rumah Berhantu di Bantaeng
Di sebuah rumah angker tak berpenghuni di Bantaeng, Sulawesi Selatan, kabarnya sempat terjadi tragedi berdarah, saat suami memenggal istrinya.
Kuntilanak Penculik dari Bantaeng Sulawesi Bernama Anja
Menjadi cerita turun-temurun Anja sosok kuntilanak menakutkan di Banteang, Sulawesi Selatan, karena kerap menculik anak kecil selepas magrib.
Kuntilanak Intai Pengendara Motor di Semarang
Pengendara motor di Semarang ditampakkan kuntilanak berambut panjang berwajah hitam. Wanita itu mengenakan daster corak batik yang sudah kumal.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.