Semarang - PSIS Semarang akan bermarkas di Stadion Citarum saat mengarungi lanjutan kompetisi Liga 1 2020. PSIS mendaftarkan Citarum setelah PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku operator liga meminta klub mengajukan stadion yang menjadi home base saat kompetisi dipusatkan di Jawa.
PSIS akhirnya bisa kembali bermain di Semarang bila Stadion Citarum yang diajukan sebagai home base tim disetujui PT LIB. Sebelumnya PSIS pernah berniat mengajukan stadion itu untuk kompetisi usim kompetisi 2020.
Namun rencana itu tidak terlaksana karena kapasitas Citarum yang hanya 5000 tempat duduk. Ini tentu tidak bisa menampung penonton setiap kali PSIS bermain di kandang sendiri. Pasalnya suporter PSIS saja sudah lebih dari jumlah tersebut.
Sesuai dengan tekad awal kami, PSIS tetap memilih menggunakan Stadion Citarum. Kami mendaftarkan stadion tersebut ke PT LIB sebagai kandang dalam lanjutan Liga 1 pada Oktober mendatang
PSIS pun akhirnya kembali menggunakan Stadion Moch. Soebroto, Magelang, di kompetisi musim ini. Terutama bila menggelar laga kandang yang menghadirkan ribuan suporter seperti saat menjamu Arema FC.
Saat liga digulirkan lagi, PSIS yang belum bisa memakai Stadion Jatidiri, kembali mengajukan Stadion Citarum. Ini sebagai tindak lanjut surat dari PT LIB yang dikirim ke klub. Salah satu poin di dalam surat itu berisi, bahwa setiap klub diharapkan segera mengajukan home base yang akan digunakan.
"Terkait home base PSIS, kami telah menerima surat dari PT LIB untuk menyerahkan nama stadion yang akan digunakan PSIS," ujar CEO PSIS, Alamsyah Satyanegara Sukawijaya atau Yoyok Sukawi, Senin, 20 Juli 2020.
"Sesuai dengan tekad awal kami, PSIS tetap memilih menggunakan Stadion Citarum. Kami mendaftarkan stadion tersebut ke PT LIB sebagai kandang dalam lanjutan Liga 1 pada Oktober mendatang," kata dia.
Menurut Yoyok Sukawi meski dinilai sudah layak, namun stadion tetap direnovasi yang dilakukan secara bertahap. Stadion akan dilengkapi lampu tambahan Selain itu bench pemain, ukuran gawang segera diselesaikan sehingga stadion sudah siap dan memenuhi syarat saat digunakan untuk Liga 1.
"Kami sudah mulai merenovasi secara bertahap. Pemasangan lampu tambahan stadion mulai dikerjakan. Demikian pula beberapa kekurangan lain seperti bench pemain, ukuran gawang, dan beberapa ruangan akan diselesaikan sebelum Oktober 2020," tutur Yoyok.
PSIS Jadi Tim Musafir
PSIS sudah tak bisa memakai Jatidiri sejak 2017 karena direnovasi untuk dijadikan stadion bertaraf internasional. Tim Mahesa Jenar terakhir kali menggunakan stadion itu saat menjamu Persis Solo di kompetisi Liga 2 pada 21 Agustus 2017. Setelah itu, PSIS menjadi tim musafir karena harus berpindah-pindah stadion.
Selama kompetisi, PSIS menggunakan Stadion Moch Soebroto. Selain itu, tim pernah menjamu lawannya di Stadion Kebondalem (Kendal), Maguwoharjo (Sleman), dan Sultan Agung (Bantul).
Namun saat Liga 1 dilanjutkan, PSIS berharap bisa kembali ke Semarang. Pasalnya, pertandingan digelar tanpa penonton karena pandemi Covid-19.
Baca juga:
Selama Puasa, PSIS Terapkan Pola Latihan Baru
PSIS Semarang Belum Pikirkan Liga Diganti Turnamen
Menurut Yoyok Sukawi operator liga sudah memastikan kompetisi dimulai 1 Oktober, tanpa penonton, dan seluruh laga dipusatkan di Pulau Jawa. Dengan demikian, kapasitas stadion tak lagi menjadi pertimbangan.
"Namun ada beberapa hal dari surat tersebut yang akan ditanyakan lebih lanjut. Termasuk teknis pelaksanaan, hak komersial. Setelah semua jelas, kami akan menyusun langkah selanjutnya," kata Yoyok. []