Semarang - PSIS Semarang mengantisipasi pemainnya bila terpapar Covid-19 saat mengikuti kompetisi Liga 1 2020 yang akan digulirkan kembali pada Oktober 2020. Klub akan melindungi pemain dengan memberikan asuransi kesehatan, utamanya yang memberi perlindungan khusus dari Covid-19.
PSIS berharap kesehatan pemain terlindungi. Mereka butuh jaminan sehingga bila sampai ada yang terinfeksi, pemain tetap mendapat perlindungan asuransi.
CEO PSIS, Alamsyah Satyanegara Sukawijaya menuturkan pihaknya masih mencari produk asuransi yang bisa memberi jaminan terkait Covid-19. Menurut Yoyok Sukawi, sapaan akrabnya, perusahaan asuransi kesehatan tersebut nantinya berani menjamin dan menanggung pembiayaan kesehatan, terutama saat tim sudah melakoni kompetisi di tengah pandemi virus corona.
Kami sedang mencari perusahaan asuransi kesehatan di situasi pandemi ini dengan skema sesuai keinginan
Selain itu, kata Yoyok, perusahaan asuransi harus berani memberi jaminan baik pemain atau ofisial tim jika ada yang sakit. Pelayanan fasilitas kesehatan untuk mereka juga harus kelas satu.
"Manajemen dan pemain sepakat perlu adanya jaminan kesehatan. Kalau pemain terinfeksi virus corona, mereka bisa mendapat perawatan sampai pulih," kata Yoyok di Semarang, Sabtu, 11 Juli 2020.
"Rumah sakit daerah (RSUD) memang menyediakan perawatan secara gratis. Namun pemain profesional berharap mendapat perawatan mandiri dengan fasilitas yang baik," ujar dia.
Menurut dia pemain pasti meminta perawatan mandiri, ruangan kelas satu, dan rumah sakit swasta yang bagus. Dana yang dibutuhkan pun tidak sedikit.
"Bila kami perhitungkan, dana yang dibutuhkan mencapai Rp 20 juta sehari," kata Yoyok.
Pria yang juga berstatus anggota komisi X DPR RI itu menyebut, untuk memperoleh pembiayaan layanan kesehatan itu selama 14 hari bisa mencapai Rp 280 juta. Dana itu yang harus dikeluarkan bagi mereka yang menjalani rawat inap di rumah sakit dengan kamar kelas satu.
"Kalau dibebankan ke klub tentu tidak mampu. Pasalnya pasien Covid-19 itu paling cepat butuh waktu dua pekan untuk benar-benar pulih termasuk karantina," ujar dia.
"Berarti sudah Rp 280 juta untuk karantina selama dua pekan. Ini bisa lebih mahal dari kontrak pemain," kata dia menambahkan.
PSIS Masih Cari Perusahaan Asuransi
Yoyok mengaku, terkait perusahaan asuransi kesehatan sampai saat ini masih dalam tahap pembicaraan. Menurut dia tak mudah mendapatkan perusahaan asuransi dengan skema seperti yang diinginkan PSIS.
"Kami sedang mencari perusahaan asuransi kesehatan di situasi pandemi ini dengan skema sesuai keinginan. Sudah ada pembicaraan terkait rencana asuransi pemain tapi belum ada perusahaan yang bersedia. Itu yang paling sulit," ujarnya.
Persiapan penting lainnya dari PSIS jelang lanjutan kompetisi Liga 1, yaitu menetapkan penggunaan Stadion Citarum sebagai home base klub. Menurut dia fasilitas stadion sudah ditingkatkan sehingga bisa digunakan PSIS untuk menjamu lawannya.
Baca juga:
PSIS Semarang Minta Pemain Isolasi Diri
Liga 1, Persik Kediri Siapkan Protap Kesehatan
Dengan pertandingan tanpa penonton selama pandemi, PSIS tak perlu memakai Stadion Moch. Soebroto. Selama ini, tim Mahesa Jenar menggunakan stadion di Magelang untuk pertandingan kandang.
"Saat ini Stadion Citarum berumput sintetis itu sudah ditingkatkan standar untuk lampu dan sejumlah fasilitas penunjang di area stadion. Dengan demikian, stadion bisa digunakan untuk pertandingan kandang tanpa penonton," katanya. []