Semarang - PSIS Semarang menerapkan latihan mandiri dengan pola baru, yaitu mengambil waktu sebelum buka puasa atau setelah solat tarawih selama bulan Ramadan. Ini untuk mengakomodir kondisi para pemain tim Mahesa Jenar selama menjalani ibadah puasa.
Pola latihan baru ini dilakukan karena mayoritas pemain PSIS beragama Islam. Tim medis PSIS pun berinisiatif menyusun pola yang didasarkan pada waktu tertentu, yaitu waktu satu hingga satu setengah jam sebelum berbuka atau setelah tarawih.
Menurut dokter tim PSIS, Alfan Nur Asyar, hasil tersebut memang tidak maksimal dibanding hari biasa. Namun hal itu dapat menjaga kebugaran pemain selama menjalankan ibadah puasa.
Jangan lupa setiap sahur, pemain minum air yang banyak. Agar tubuh selalu fit dan tidak lemas saat menjalankan puasa
"Ada plus minus dengan latihan seperti itu. Sebelum berbuka puasa, kadar glukosa rendah. Jadi efeknya bisa mual dan pusing. Tapi kalau latihan usai tarawih bisa mengganggu siklus tidur pemain," kata dr. Alfan di Semarang, Jumat, 15 Mei 2020.
Dia menuturkan jika siklus tidur pemain terganggu, bukan tidak mungkin akan berpengaruh pada kondisi kesehatan selama Ramadan. Maka dari itu dirinya meminta para pemain bisa menentukan waktu latihan mandiri di rumah selama pandemi Covid-19.
Menurut dokter yang pernah menjadi anggota medis tim nasional U-19 saat menjadi juara di Piala AFF U-19 2013 ini, program latihan tersebut sesungguhnya mampu meningkatkan kebugaran mereka. Bukan malah sebaliknya.
Baca juga:
Stadion Tak Selesai, PSIS Semarang Pindah ke Kendal
Tim Tak Komplet, PSIS Semarang Latihan Tertutup
Namun dia tetap mengingatkan pemain asuhan Dragan Djukanovic agar tetap menjalankan protokol kesehatan selama latihan dan memperhatikan pola makan. Dengan mengonsumsi makanan bergizi, mereka bisa menyeimbangkan berat badan.
"Jangan lupa setiap sahur, pemain minum air yang banyak. Agar tubuh selalu fit dan tidak lemas saat menjalankan puasa," kata Alfan.
Program Latihan PSIS tak Berubah
Sementara, asisten pelatih PSIS, Imran Nahumarury mengatakan staf pelatih tetap menerapkan latihan mandiri selama Ramadan. Menurutnya tidak ada perubahan dari program latihan. Hanya, tim pelatih tetap berkoordinasi dengan dokter tim untuk merancang program latihan yang disesuaikan dengan kondisi pemain saat berpuasa.
"Kami tetap mengirim program latihan ke pemain setiap pekan. Pemain juga wajib melaporkan program mereka ke pelatih. Jadi tidak ada perubahan," ujar Imran.
Saat ini kelanjutan kompetisi Liga 1 2020 belum ada kejelasan setelah dihentikan karena pandemi Covid-19. Pandemi itu menjadikan PSSI memutuskan menghentikan kompetisi sampai 29 Mei 2020. Apalagi pemerintah kemudian menetapkan status tanggap darurat.
Namun PSIS tetap meminta pemain tetap mematuhi program latihan. Dengan demikian kondisi fisik mereka tetap stabil. Mereka pun siap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi ke depan. []