Kurang Murid, SMP di Gunungkidul Perpanjang PPDB

Akibat kurangnya murid yang mendaftar di beberapa SMP di Kabupaten Gunungkidul, pihak sekolah menambah waktu pendaftaran.
Suasana SMP Negeri 4 Banaran, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul yang kekurangan murid, Senin 8 Juli 2019.(Foto: Tagar/Hidayat)

Gunungkidul - Sejumlah sekolah negeri tingkat SMP di Kabupaten Gunungkidul mengalami kekurangan murid dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sistem online yang belum lama ini digelar. Sekolah yang mengalaminya pun melakukan perpanjangan masa pendaftaran hingga menjelang masa aktif program belajar mengajar.

Salah satu sekolah yang mengalaminya yakni SMP Negeri 4 Banaran, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul. Kuota penerimaan siswa baru sebanyak 128 anak, namun baru terisi sekitar 80 pendaftar saja saat PPDB online pada 1 sampai 4 Juli kemarin.

"Dari jumlah pendaftar itu, baru sekitar 75 anak yang melaksanakan daftar ulang hingga hari ini. Jadi memang kuota kami belum terpenuhi," kata Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Banaran, Mursinah, ditemui di kantornya pada Senin, 8 Juli 2019.

Kurangnya murid di sekolahnya ini sudah dialami sejak tiga tahun terakhir. Selain karena ada SMP Negeri lain yang lokasinya tak jauh, juga sedikitnya siswa lulusan Sekolah Dasar.

Sebelum digelarnya PPDB yaitu pada 1 sampai 4 Juli lalu, pihaknya pun telah melakukan berbagai upaya. Seperti dengan menggelar acara gerakan nasional program wajib belajar bersama Disdikpora yang mengundang puluhan wali murid siswa SD Kelas 6.

Supaya dengan kegiatan itu mereka bisa tertarik menyekolahkan anaknya ke SMP Negeri 4 Banaran, namun upaya itu belum maksimal. Selain itu juga pihaknya menyebarkan brosur ke desa-desa sekitar sekolah.

Artikel lainnya: 7 Gunung Maut Selain Gunung Piramid Tempat Thoriq Tiada

Brosur itu salah salah satunya berisikan siswa berprestasi saat di SD, akan diberi paket seragam gratis dari sekolah ketika mendaftar. Tetapi hanya mampu menjaring satu hingga dua murid saja cara ini.

"Baik guru maupun pegawai TU (Tata Usaha) juga telah melacak ke desa-desa, bagi yang belum sekolah atau belum mendapat sekolah dalam PPDB. Tapi memang belum ada," tuturnya.

Lanjutnya, proses belajar mengajar tahun ajaran baru akan efektif pada 15 Juli mendatang. Pihaknya pun masih menerima pendaftaran siswa baru setidaknya hingga 13 Juli. "Kami perpanjang pendaftarannya, tapi dengan cara offline atau datang langsung ke sekolah," paparnya.

Sementara, Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul, Kisworo mengungkapkan, secara keseluruhan siswa yang lulus SD dan MI pada tahun ajaran saat ini sebanyak 9.580 anak.

Daya tampung sekolah tingkat SMP sederajat sebanyak 13.109 siswa. Maka ada selisih sekitar 3.529 kursi yang belum terisi, untuk PPDB khususnya Gunungkidul.

Sekolah-sekolah yang mengalami kekurangan murid paling banyak berada di pinggiran. Di antaranya SMP Negeri 4 Patuk, SMP Negeri 1 Tanjungsari, SMP Negeri 3 Patuk, SMP Negeri 2 Patuk, SMP Negeri 3 Semin, SMP Negeri 2 Tepus, SMP Negeri 4 Nglipar, SMP Negeri 3 Nglipar, hingga SMP Negeri 2 Rongkop.

"Rata-rata sekolah yang pinggiran, kalau kota kuotanya sudah penuh. Kekurangan siswa setiap sekolah ini bervariasi, belum kami rekap datanya," ucapnya.

Murid Kurang Karena Program Keluarga Berencana (KB)

Kisworo mengatakan, kemungkinan karena program Keluarga Berencana (KB) yang berhasil. Menyebabkan setiap tahun ajaran, sekolah mengalami kekurangan murid. "Jadi tidak ada penambahan kuota murid," ujarnya.

Pihaknya juga telah mengimbau kepada sekolah yang masih kekurangannya murid untuk memperpanjang waktu pendaftaran. Setidaknya hingga sebelum masuk sekolah. "Pendaftaran kami minta diperpanjang, tapi secara offline," tuturnya.

Artikel lainnya: 3 Fakta Lokasi Pendaki Thoriq Hilang, Gunung Piramid

Kepala Disdikpora Kabupaten Gunungkidul, Bahron Rasyid menambahkan, pihaknya juga ada program retrieval dalam upaya pemenuhan kuota murid sekolah. Yakni berupa sekolah mengundang anak yang belum mendapat sekolah untuk melanjutkan wajib belajarnya.

"Program ini sudah bertahun-tahun. Jadi sekolah melakukan penelusuran kepada anak-anak potensi sekolah untuk bersekolah. Kalaupun sampai Agustus nanti ada anak yang diketahui belum mendapat sekolah, maka akan diundang sekolah," paparnya.

Upaya ini, lanjut Bahron, untuk tetap memberikan hak layanan pendidikan kepada anak. "Pemerintah wajib menjamin semua siswa lulusan SD harus bisa sekolah," kata Bahron. []

Berita terkait
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.