Kuota Bansos Dampak Covid-19 di DIY dan Jateng

Mensos menyebut kuota bansos dampak Covid-19 di Jateng 1.000.000 KK dan DIY 125.000 KK.
pasar murah paket sembako. (Foto: Dok. Tagar)

Yogyakarta - Menteri Sosial, Juliari P Batubara, mengatakan untuk kuota bantuan sosial (Bansos) dampak pandemi Corona di Jawa Tengah ada 1.000.000 kepala keluarga (KK) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 125.000 KK. Untuk syarat penerima bansos ini nama KK masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang dulu dikenal dengan nama Data Berbasis Terpadu atau DBT.

"Selain dari DTKS, nama di luar DTKS juga boleh diusulkan sebagai penerima Bansos dan didata oleh pihak desa secara lengkap by name dan by address sehingga bisa dipertanggungjawabkan," katanya saat teleconference dengan Pemkab Bantul pada Kamis 16 April 2020 malam.

Video conference yang juga diikuti Wagub DIY Paku Alam X, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan bupati/walikota di Jawa Tengah tersebut dihadiri Bupati Bantul Drs H Suharsono, Sekda H Helmi Jamharis MM, Assisten 3 Ir Pulung Hariyadi MSi, Sekretaris Kominfo Dian Mutiara serta Kabag Humas dan Protokol Suparmadi SIP MSi.

Menurut Mensos, jika saat ini harus membuat usulan dari bawah untuk bansos Covid-19, tentu waktunya yang tidak memungkinkan. Maka akan digunakan data DTKS tentu dengan pembaharuan.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji menjelaskan, 125.000 KK itu akan mendapat bansos senilai Rp 600 ribu selama tiga bulan ke depan. "Mulai April, Mei, Juni bansos akan diberikan kepada mereka," ucapnya di Kompleks Kepatihan, Jumat, 17 April 2020.

Penyaluran bansos akan dilakukan oleh Kemensos. Pemda DIY membantu pendataan penerima bansos. "Data penerima bansos dari Kemensos akan dikirim paling lambat besok 20 April 2020," kata dia.

Menurut Aji, sapaan akrabnya, penerima bansos yang saat ini masih mendapat bantuan namun nominalnya Rp 200 ribu bisa dinaikkan menjadi Rp 600 oleh daerah. Kenaikan anggaran bansos bisa diberikan melalui dana desa, dana kabupaten, maupun dana provinsi.

Mulai April, Mei, Juni bansos akan diberikan kepada mereka.

"Untuk masyarakat yang belum terdata dalam penerima bansos, baik dari Kemensos atau dari ketiga sumber dana tadi, tetap bisa mendapatkan bansos sebesar Rp 600 ribu," katanya.

Namun, masyarakat yang ternyata sudah terdaftar menjadi penerima bantuan, maka dana bansos akan diberikan kepada orang lain yang belum mendapatkannya.

Sekda DIY, Kadarmanta Baskara AjiSekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji. (istimewa)

Di sisi lain, sejumlah anggaran dari pemerintah pusat dari sisi belanja pun mengalami penurunan karena pendapatan negara dari sektor pajak berkurang akibat pandemi Covid-19. Oleh karena itu, Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang tidak masuk dalam prioritas penanganan Covid-19 bakal dikurangi. "Termasuk transfer dana dari pusat ke daerah," ujarnya.

Hanya ada dua bidang yang nominal anggarannya tidak berubah dari pusat untuk daerah yaitu DAK di bidang kesehatan serta pendidikan. "Tapi untuk bidang pendidikan kan ada sub bidang olahraga dan perpustakaan. Untuk kedua bidang ini anggarannya akan berkurang," katanya.

Pemkab Bantul Masih Sibuk Pendataan

Kepala Dinas Sosial Bantul Didik Warsito mengatakan syarat penerima bansos ini nama KK masuk dalam DTKS atau dulu bernama Data Berbasis Terpadu atau DBT. Namun KK tersebut tidak menerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) maupun Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang kini menjadi bantuan sembako dengan besaran Rp 200.000 tiap satu bulan sekali. Bantuan Bansos Covid-19 akan disalurkan dari pusat langsung ke penerima melalui PT Pos atau Himbara.

"Penerima Bansos sesuai arahan menteri adalah mereka yang tidak menerima bantuan PKH atau bantuan sembako. Nanti tentunya data yang digunakan adalah data DTKS yang ada di Dinas Sosial," katanya.

Sebelumnya Bupati Bantul, Suharsono mengatakan datanya masih sangat dinamis, karena hampir setiap hari mengalami perubahan. Namun dia memastikan data itu di luar warga penerima bantuan PKH dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

"Data yang kami miliki masih sangat dinamis, setiap hari berubah. Tapi yang pasti skema ini diluar penerima PKH dan BNPT," katanya pada Selasa 14 April.

Hal tersebut menimbulkan semacam kerancuan di tengah-tengah masyarakat, karena para penerimanya bukan dari kalangan kurang mampu. Namun, bantuan ini memang dikhususkan bagi warga terdampak Covid-19. "Tidak bisa duplikasi yang masuk ke BPNT dan PKH itu sudah ada dananya sendiri, tidak bisa masuk sini. Ini khusus yang terdampak langsung, yang tidak bisa kerja itu," katanya. []

Baca Juga:

Berita terkait
Apresiasi Grab untuk Tim Medis Corona di Yogyakarta
Grab memberi apresiasi kepada tenaga medis Covid-19 di Yogyakarta. Sebanyak 1.000 paket makanan dibagikan kepada pejuang kemanusiaan ini.
Tempat Khusus Tenaga Medis Covid-19 Yogyakarta
Tenaga medis Covid-19 mulai menempati tempat di gedung PPSDM Kemendagri di Kota Yogyakarta. Mereka di tempat khusus tersebut sampai pandemi usai.
Protokol Covid-19 Bagi 3.197 Sopir di Yogyakarta
Ditlantas Polda DIY akan menggelar pelatihan protokol Covid-19 bagi sopir termasuk abang becak, kusir andong.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.