Yogyakarta - Sebanyak 3.197 orang pengemudi yang terdiri dari sopir bus, angkutan, taxi, travel, becak dan andong di Yogyakarta akan mendapatkan pelatihan keselamatan berlalu lintas dalam situasi menghadapi wabah virus Corona atau Covid-19.
Dalam situasi pandemi Covid-19 ini, mereka tidak bisa meninggalkan pekerjaanya. Walaupun pemerintah mengimbau bekerja di rumah, namun sebagian dari tidak bisa melakukan hal itu, misalnya tukang becak, sopir bus, taksi dan jasa transportasi lainnya. Bagi mereka, bekerja di luar bisa terpapar virus Corona. Jika di rumah bisa kelaparan. Keduanya sama-sama berisiko.
Atas dasar itu, stakeholder saling menggandeng memperhatikan nasib mereka. Seperti Direktorat Lalu Lintas Polda DIY yang merespons keadaan ini dengan membuat Program Keselamatan 2020. Nantinya mereka akan dilatih mengenai protokol penanganan virus Corona yang bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) pusat.
Direktur Lalu Lintas Polda DIY Komisaris Besar Polisi I Made Agus Prasatya mengungkapkan, dalam program keselamatan tersebut nantinya para sopir akan diberikan materi terkait protokol Covid-19.
"Di Yogyakarta ada sekitar 3.197 orang pengemudi yang terdiri dari sopir bus, angkot, taksi, travel, becak dan andong akan mendapatkan pelatihan dan bantuan sosial. Sebelumnya akan dilakukan pendataan identitas yang selanjutnya akan masuk database Korlantas Polri," katanya kepada wartawan pada Rabu, 15 April 2020.
Program pelatihan Covid-19 kepada para sopir ini akan dibagi menjadi tiga bagian, yakni sesi pertama dimulai 15 April sampai 15 Mei 2020 pelatihan mengenai protokol Covid-19. Sesi kedua pada 15 Mei sampai 15 Juni 2020 mengenai safety riding. Sesi selanjutnya pada 15 Juni hingga 15 Juli 2020 mengenai etika berlalu lintas.
Di Yogyakarta ada sekitar 3.197 orang pengemudi yang terdiri dari sopir bus, angkot, taksi, travel, becak dan andong akan mendapatkan pelatihan dan bantuan sosial.
Pihaknya sudah menyiapkan bagaimana mekanisme pelatihan dalam situasi wabah virus Corona. Tidak akan ada pengumpulan massa saat kegiatan tersebut. Sehingga kehati-hatian tetap menjadi hal yang utama. "Nantinya dari petugas yang akan mengumpulkan para peserta namun tidak bersamaan. Mereka akan diatur sehingga tidak berkerumun," ucapnya.
Selain memperoleh bekal pelatihan, para peserta juga akan mendapatkan bantuan berupa uang sebesar Rp 600 ribu per bulan selama tiga bulan. Sedikitnya uang tersebut dapat mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadi maupun keluarganya. "Tiap bulan akan mendapatkan uang 600 bisa diambil melalui ATM BRI. Mereka nanti diberi buku tabungan dari BRI," kata dia.
Sementara itu, BRI Kanwil Yogyakarta akan mendukung penuh program yang digagas Korlantas. Melalui penandatanganan MoU antara Ditlantas Polda DIY dan BRI Kanwil Yogyakarta diharapkan sesegera mungkin Bansos akan dicairkan.
Pimpinan Cabang BRI Katamso Yogyakarta Galih mengatakan, pihaknya mendukung penuh program keselamatan kelalulintasan sekaligus memberikan bantuan sosial untuk para sopir. "Semoga distribusi berjalan dengan baik dan pelatihan akan membawa manfaat terutama dalam mewujudkan Kamseltibcar lantas," ucapnya. []
Baca Juga:
- Pria Babak Belur Dihakimi Warga di Yogyakarta
- Makin Banyak Pasien Covid-19 di Yogyakarta Sembuh
- Yogyakarta Pasti Bisa Hadapi Pandemi Corona