Kopi Suroloyo Kenikmatan di Puncak Kulon Progo

Kenikmatan lainnya, kopi Suroloyo diminum berada di ketinggian 1.019 meter di atas permukaan laut.
Barista saat menyajikan kopi suroloyo. (Foto: Tagar/Harun Susanto)

Kulon Progo - Rasa pahit dan asam yang terkandung kopi suroloyo tak menghilangkan kenikmatan bagi para penikmatnya. Setiap seruputan kopi jenis Arabica dan Robusta dipastikan akan menghangatkan badan dan juga suasana.

Kenikmatan kopi suroloyo menjadi lengkap jika ditemani dengan gorengan atau sekadar camilan lainnya. Kenikmatan lainnya, kopi Suroloyo diminum berada di ketinggian 1.019 meter di atas permukaan laut (Mdpl). 

Cuaca yang dingin, akan menambah syahdunya menyeruput kopi di Suroloyo bersama dengan keluarga, teman, ataupun pacar. Suasana seperti ini, belum tentu bisa ditemui ditempat lain. 

Kabupaten Kulon Progo memang dikenal sebagai daerah penghasil kopi khas. Beberapa jenis kopi yang dihasilkan antara lain menoreh, Starprog, Rohmat, Jebret, Teko, dan Suroloyo. Komoditas ini tersebar di berbagai wilayah seperti Kecamatan Samigaluh, Girimulyo, Kalibawang dan Temon.

Tetapi dari komoditas kopi, nama kopi Suroloyo lebih dikenal dan sudah banyak menyebar ke berbagai pecinta kopi. Tidak salah jika kopi ini menjadi salah satu barang yang banyak diburu penyuka kopi.

Nama kopi Suroloyo sendiri, berasal dari nama puncak Suroloyo yang terletak di Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo. Untuk menuju Suroloyo cukup mudah. Jika anda dari pusat kota Yogyakarta, bisa langsung menuju Kulon Progo melalui jalan Godean. 

Jika sudah sampai di perempatan Nanggulan, bisa langsung menuju arah Kalibawang. Nantinya di Kalibawang, anda akan menemukan papan penunjuk arah yang akan mengarahkan menuju Suroloyo.

Jika ingin berkunjung ke lokasi ini, harus dipastikan kendaraan yang akan dipergunakan harus dalam kondisi prima. Selain itu, perlu juga memiliki keahlian berkendara yang baik. Kenapa? Untuk menuju ke Suroloyo, jalan yang berkelok dengan tanjakan yang tajam, dipastikan akan ditemui.

Namun jika sudah sampai di Suroloyo, rasa lelah berkendara dipastikan akan terbayarkan. Pemandangan yang indah dengan udara yang masih segar alami khas pegunungan, akan ditemukan.

Jika datang di pagi hari dan cuaca sedang cerah, kemungkinan besar akan menemukan pemandangan alam yang menakjubkan. Jika datang di sore hari, pengunjung mungkin akan melihat kabut pegunungan, jika beruntung.

Sebagai salah satu agrowisata di Kabupaten Kulon Progo adalah agrowisata kopi Suroloyo di Samigaluh yang mendukung sektor pariwisata di kabupaten kulon Progo. Kopi Suroloyo memang menjadi kopi khas dari Kulon Progo, dengan cita rasanya membuat ketagihan.

Salah satu penggemar kopi Suroloyo adalah warga Desa Hargotirto, Kecamatan Kokap, Kulon Progo Anom Sudariyanto.  Anom mengaku jika tidak sedang sibuk, dirinya akan menyempatkan diri untuk datang ke Puncak Suroloyo untuk menikmati kopi. 

Suasana yang dingin karena berada di puncak ketinggian di Kulon Progo, dengan ditemani makanan khas Kulon Progo menambah kenikmatan minum kopi Suroloyo.

"Ditemani dengan Geblek dan Tempe (makanan khas Kulon Progo), terasa lebih nikmat minum kopinya,"ujar Anom Sudariyanto saat ditemui di Suroloyo beberapa waktu lalu.

Anom mengatakan kopi Suroloyo jenis Arabica, memiliki rasa pahit dan asam yang mantab. Sementara untuk Robusta, memiliki rasa pahit yang juga mantab.

"Minum kopi yang enak itu ya tidak pakai gula. Lebih terasa kopinya,"tambahnya.

Anom menjelaskan, dia pernah mencicipi jenis kopi dari berbagai wilayah di Indonesia, seperti dari Aceh, Sulawesi, Medan, Lampung, Temanggung dan daerah lainnya. Dia pun juga sudah mencicipi berbagai jenis kopi di Kulon Progo. Namun dari semua jenis Kopi di Kulon Progo, Kopi Suroloyo menjadi yang paling enak.

"Tidak rugi jika harus jauh-jauh datang ke Suroloyo. Nikmat kopinya sungguh terasa,"tambah Anom.

Dengan cita rasa khasnya ini lanjut Anom, dipastikan para penikmat kopi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sudah pernah mencicipinya. Bahkan sangat mungkin, penikmat kopi dari luar yogyakarta juga pernah mencicipinya.

Penggemar kopi lainnya, Sri Isti Yulifah warga Kecamatan Galur Kulon Progo ini mengatakan, kopi Suroloyo merupakan jenis kopi yang disukainya. Dia biasanya menikmati kopi tanpa gula, agar rasa kopinya lebih terasa.

"Saya kadang-kadang datang aja sama suami saya. Pas saya ga sibuk aja,"ujar wanita yang akrab dipanggil Ifah ini.

Kopi SuroloyoBarista saat menyajikan kopi suroloyo. (Foto: Tagar/Harun Susanto)

Penunjang Kawasan Strategis Pariwisata Nasional

Kepala Seksi Pengembangan Kapasitas dan Ekonomi Kreatif Bidang Pemberdayaan Pariwisata Dinas Pariwisata (Dispar) Kulon Progo Akhmad Tribiyanto mengatakan, sektor pariwisata merupakan sektor yang cukup strategis dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah dan masyarakat.

Di Kabupaten Kulon Progo sektor pariwisata semestinya bisa memegang peranan dalam pertumbuhan ekonomi daerah dan masyarakat. 

Dengan didukung adanya bandara Yogyakarta International Airport dan merupakan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) wisata nasional borobudur, maka pertumbuhan ekonomi Kulon Progo harapannya akan semakin baik.

"Kami dari Dinas Pariwisata Kulon Progo terus bekerjasama dengan semua pihak terkait termasuk dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dalam pengembangan agrowisata,"ujar Akhmad.

Kopi SuroloyoKopi Suroloyo jenis Arabica. (Foto: Tagar/Harun Susanto)

Dia menuturkan, bersama dengan Dinas pertanian dan Ketahanan Pangan Kulon Progo yang gigih melakukan pengembangan, maka Dispar Kulon Progo menargetkan agrowisata menjadi salah satu wisata andalan khas Kabupaten Kulon Progo. 

Hal ini sangat mungkin direalisasikan, mengingat tanaman kopi di Kulon Progo tersebar di tiga kecamatan yakni kecamatan Samigaluh, Girimulyo dan Kokap.

Jika agrowisata kopi ini berhasil, diyakini akan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat pada tiga kecamatan tersebut dan secara tidak langsung juga pada masyarakat kecamatan yang lainnya.

"Agrowisata kopi tidak semua daerah memiliki pertanian/perkebunan kopi. Apalagi kopi menoreh merupakan salah satu kopi dengan kualitas yang bagus dan memiliki citarasa yang unik dan bervariasi,"tuturnya.

Ditambahkan Akhmad, Agrowisata kopi Suroloyo didukung dengan potensi alam yang menakjubkan, potensi daerah unggulan serta didukung oleh destinasi di sekitar wilayah Suroloyo. 

Selain itu, ditambah dengan keberadaan bandara YIA dan jalur bedah menoreh serta peningkatan fasilitas untuk pemenuhan kebutuhan wisatawan yang memadai, menjadikan agrowisata tersebut berpeluang besar menjadi salah satu destinasi wisata berkelas internasional.

Sementara itu Kepala Dispar Kulon Progo Niken Probolaras mengatakan, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan dan ditingkatkan dalam rangka pengembangan agrowisata kopi Suroloyo.

Pertama, kesadaran masyarakat akan dalam menjaga dan mengembangkan agrowisata kopi. Kedua, adalah ketersediaan dan lahan, serta fasilitas lainnya sebagai sarana eduwisata kopi, yang dimulai dari pembibitan hingga penyajian.

Hal lainnya adalah kedai kopi yang representatif dan juga potensi terkait agrowisata kopi dan wisata lainnya juga harus digali agar bisa menjadi daya tarik wisatawan. Juga tidak boleh dilupakan yaitu sarana prasarana pendukung agrowisata dan Aksebilitas wisata agar wisatawan nyamanan berkunjung.

"Perlu digali juga potensi dan menciptakan paket wisata terpadu dengan agrowisata kopi. Selain itu, perlu adanya promosi, advertising dan kerjasama dengan pihak lainnyanl,"ujar Niken.

Niken menambahkan, jika semua hal tersebut mampu terwujud maka akan mampu menumbuhkan terciptanya wisata kopi suroloyo yang berbasis masyarakat, sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah.

Niken menekankan, penerapan unsur 3A yakni atraksi, amenitas, dan aksesibilitas dalam pariwisata adalah hal penting bagi destinasi wisata, termasuk agrowisata kopi. Dengan penerapan 3A akan berpengaruh pada banyaknya kunjungan wisatawan, lama tinggal dan besarnya keinginan berkunjung kembali. [] 

Baca juga:

Berita terkait
Mantan Ketua DPRD DIY Daftar Cawabup Kulon Progo
Bursa calon wakil bupati Kulon Progo mulai ramai. Mantan Ketua DPRD DIY Yoeke Indra Agung Laksana ikut mengambil formulir.
5 Partai Politik Jaring Cawabup Kulon Progo
5 Parpol di Kulon Progo yakni PDIP, PAN, Golkar, PKS dan NasDem membuka pendaftaran calon wakil bupati yang kosong. Batas pendaftaran 17 November.
Dua Truk Adu Banteng di Kulon Progo
Dua truk bertabrakan di Kulon Progo. Salah satu pengemudi mengalami luka berat; kaki kanan hancur, tangan kanan patah.
0
Usai Terima Bantuan Kemensos, Bocah Penjual Gulali Mulai Rasakan Manisnya Hidup
Dalam hati Muh Ilham Al Qadry Jumakking (9), sering muncul rasa rindu bisa bermain sebagaimana anak seusianya. Main bola, sepeda.