Jakarta - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyambangi kantor-kantor kementerian di Jakarta. Kunjungan itu guna menyukseskan 218 proyek dengan nilai Rp 294,4 triliun.
Salah satu yang dia targetkan adalah menyoal pembangunan moda transportasi massal di Jawa Timur.
“Kita ingin prioritaskan untuk membangun semacam LRT (Light Rail Transit) atau MRT (Mass Rapid Transit),” kata Khofifah usai bertemu Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian di kantornya, Jakarta, Jumat, 17 Januari 2020.
Keduanya merupakan transportasi publik berbasis rel kereta api yang telah tersedia di Jakarta. Khusus MRT, Khofifah ingin memanfaatkan rel yang telah tersedia. Sementara dalam proyek LRT, Khofifah akan membangun rel layang.
APBD Jawa Timur itu adalah terbesar kedua setelah DKI. Kami ingin tetap menjadi kontributor signifikan baik di dalam ekonomi nasional maupun percepatan pembangunan ekonomi di Indonesia.
“MRT sebenarnya kita bisa menggunakan rel yang existence kemudian LRT berarti harus yang eleveted. Pada posisi ini kita ingin konektivitas di antara transportasi publik masyarakat di Gerbangkertosusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan) itu sudah akan bisa terfasilitasi dengan akses yang lebih mudah dijangkau,” katanya.
Menurut mantan Menteri Sosial itu, transportasi publik merupakan bagian dari amanat Peraturan Presiden/Nomor 80/2019. Perpres yang terbit tanggal 25 November 2019 ini mengatur tentang percepatan pembangunan ekonomi di kawasan Gerbangkertosusila.
Selain transportasi, proyek di kawasan tersebut mencakup Indonesia 'Islamic Science Park'. Pembangunan ini membutuhkan sekitar 101 hektar lahan.
“Kita berharap ini bukan hanya menjadi sentra gravitasi keuangan dunia tapi juga ingin menjadi bagian dari pusat Islam moderat dunia,” katanya.
Salah satu tujuan desain pembangunan ini untuk penyelenggaraan pertemuan Islam tingkat dunia. Khofifah berharap, pertemuan semacan ini dapat berdampak positif kepada masyarakat.
“Jadi kita desain, misalnya pertemuan-pertemuan Organization of Islamic Conference (OIC) dilakukan di situ. Kemudian kita berharap akan ada moderasi dari berbagai implementasi pemikiran, gerakan maupun ajaran Islam yang bisa kita diseminasikan dari Indonesia dan itu adalah Jawa Timur,” katanya.
Usai bertemu Mendagri selama lebih dari satu jam, Khofifah meluncur ke kantor Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wisnutama, untuk membahas proyek pariwista di Bromo, Tengger, Semeru.
“Kita berharap sentra-sentra destinasi wisata yang menjadi satu episentrum baru, yang dalam konsep pemerintah ada 10 Bali baru, salah satunya adalah Bromo, Tengger, Semeru. Ini masuk dalam lampiran Perpres," ujarnya.
Dari pantauan Reporter Tagar di Kemendagri, Khofifah melakukan safari ke sejumlah kementerian didampingi oleh Wakil Gubernur Emil Dardak dan Ketua DPRD Jawa Timur Kusnadi.
Dalam safari ini, Pemprov DKI berharap pemerintah pusat terlibat dalam perwujudan Perpres ini.
“APBD Jawa Timur itu adalah terbesar kedua setelah DKI. Kami ingin tetap menjadi kontributor signifikan baik di dalam ekonomi nasional maupun percepatan pembangunan ekonomi di Indonesia,” ucap Khofifah.
Saat ini, kata Khofifah mencontohkan, Jawa Timur menyuplai logistik ke 16 provinsi. Jika pemerintah pusat terlibat dalam membantu percepatan pembangunan di Jawa Timur, ini berarti sama dengan pemerintahan Presiden Jokowi membantu 16 provinsi.
“Mengintervensi Jawa Timur sama dengan penguatan 16 provinsi yang lain. Kalau plus Jawa Timur berarti 17 provinsi. Ini berarti setengah Indonesia, secara populasi 35 persen. Artinya betapa siginifikannya pembangunan ekonomi Jawa timur jika bisa dilakukan secara komprehensif dan melibatkan seluruh elemen strategis tidak hanya di Jawa timur tapi seluruh elemen strategis nasional,” kata Khofifah. []