Kerajaan Fiktif dan Krisis Kepercayaan NKRI

Akademisi Universitas Malikussaleh menilai mereka yang mengikuti organisasi karena belum tuntasnya kesadaran tentang konsep nasionalisme.
Pengurus Sunda Empire Aceh saat menggelar pertemuan di Keude Geudong, Kecamatan Samudra, Aceh Utara, Aceh. (Foto: Tagar/Istimewa)

Lhokseumawe – Kemunculan Sunda Empire dan Keraton Agung Sejagat, menandakan sebagian masyarakat mengalami krisis kepercayaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Akademisi Universitas Malikussaleh Teuku Kemal Pasha, menilai mereka yang mengikuti organisasi tersebut, dikarenakan belum tuntasnya kesadaran tentang konsep nasionalisme Indonesia.

“Hingga imajinasi etnografis dan etnisitas masih muncul hingga dinarasikan dalam berbagai hal tentang situasi yang mungkin menurutnya ada tawaran yang lebih baik dari konsep Negara Indonesia,” ujar Teuku Kemal Pasha, Senin, 27 Januari 2020.

Teuku Kemal Pasha menambahkan, dengan imajinasi tersebut juga berpotensi di provinsi-provinsi lainnya, karena beberapa tempat pernah muncul yang sama, seperti munculnya Pagaruyung dan imajinasi tentang Kedaulatan Siak.

Apabila kondisi saat sekarang ini, maka Indonesia mengalami serba krisis, seperti persoalan kemiskinan dan sejumlah hal-hal lainnya, sehingga lebih mudah mengajak untuk bergabung dalam organisasi tersebut.

“Ketika pengikutnya sudah banyak, maka ada logika baru yang diterima oleh masyarakat. Bagi saya mereka bisa ikut dalam kelompok organisasi itu, karena memang ada ketidakpercayaan terhadap negara ini atau krisis kepercayaan kepada NKRI,” tutur Teuku Kemal Pasha.

Menurut Kemal, ketika muncul imajinasi tentang kerajaan-kerajaan baru itu, maka lebih mudah untuk mengajak agar mau bergabung. Apalagi sebagian besar yang bergabung adalah masyarakat ekonomi rendah.

“Kalau kita lihat memang yang bergabung kepada organisasi itu adalah masyarakat miskin, atas imajinasi yang dibangun maka akan lebih mudah untuk bergabung,” katanya.

Bagi saya mereka bisa ikut dalam kelompok organisasi itu, karena memang ada ketidakpercayaan terhadap negara ini atau krisis kepercayaan kepada NKRI.

Jangan Terpancing Dengan Organisasi

Sementara Bupati Aceh Utara, Muhammad Thaib meminta kepada masyarakat Kabupaten Aceh Utara, Aceh untuk tidak terpancing dengan organisasi Sunda Empire, apalagi mengklaim membawahi sejumlah negara dan pendanaan yang mencukupi tersimpan di Bank Swiss.

“Saya mengharapkan kepada masyarakat agar jangan sampai terpancing terhadap organisasi tersebut, Pastikan dulu organisasinya legal, sah secara hukum negara dan terpenting masuk akal. Gunakan akal sehat untuk menganalisa kegiatan organisasi tertentu,” ujar Muhammad Thaib, Sabtu 25 Januari 2020.

Muhammad Thaib menambahkan, sejauh ini Sunda Empire tidak terdaftar di Kesbangpol Aceh Utara. Sehingga, belum bisa dinyatakan sebagai organisasi yang sah secara undang-undang.

Dia meminta Kesbangpol Aceh Utara bekerja keras untuk menertibkan organisasi yang tidak terdaftar di lembaga itu. Maka setiap aturan yang berlaku harus dipatuhi, tidak ada yang melarang untuk berorganisasi, tapi harus patuhi aturan yang berlaku.

“Siapa pun boleh berorganisasi dan itu tidak dilarang, hanya saja setiap aturan yang berlaku harus dipatuhi. Apabila belum mendaftar ke Kesbangpol Aceh Utara, maka lebih baik segera lengkapi berkas untuk mendaftarnya,” tutur Muhammad Thaib.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, anggota perkumpulan Sunda Empire pernah menggelar pertemuan dan melakukan sosialisasi dengan seluruh anggotanya di Keude Geudong, Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara, Agustus 2019 lalu.

Bahkan kelompok Sunda Empire – Earth Empire (SEE-EE) tersebut mengklaim bahwa mereka bergerak dalam kegiatan sosial di Provinsi Aceh, dengan menggunakan dana yang disimpan dalam Bank Swiss. []

Berita terkait
Sunda Empire Aceh Klaim Miliki Ratusan Anggota
Sunda Empire Aceh mengaku memiliki ratusan anggota.
Sunda Empire Rekrut Anggota Sampai ke Aceh
Kelompok Sunda Empire – Earth Empire (SEE-EE) menggelar pertemuan dan melakukan sosialisasi dengan seluruh anggotanya di Aceh.
Kondisi Korban Pelecehan Seksual di Pesantren Aceh
Korban pelecehan seksual yang dilakukan salah seorang ustaz di pesantren kawasan Aceh Utara, Aceh mulai kembali melanjutkan pendidikannya.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.