Banda Aceh - Kementerian Sosial akan mendampingi seorang anak di bawah umur yang diseret ibu kandungnya beberapa waktu lalu di Gampong Pie, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh, Aceh.
“Beberapa hal yang akan kami lakukan yaitu pertama akan mendampingi anak selama proses hukum (ibunya),” kata Qodrad, pekerja sosial Kementerian Sosial RI di Banda Aceh, Selasa 3 Desember 2019.
Qodrad menjelaskan, pihaknya bersama Dinas Sosial Aceh dan Kota Banda Aceh juga memastikan proses pemulihan trauma dan rehabilitasi sosial terhadap anak berjalan sebagaimana mestinya.
Baca juga: Viral, Seorang Ibu Tega Seret Anak di Aceh
“Kita juga harus memastikan pemenuhan kebutuhan dasar dan nutrisi terhadap korban,” ujar Qodrad.
Selain itu, pihaknya juga memastikan pengasuhan terbaik untuk anak, agar tetap di dalam keluarga. Hal ini untuk menghindari keterpisahan anak dengan keluarga besar mereka.
“Tadi pagi (Senin pagi) kita sudah melakukan mediasi, Alhamdulillah keluarga besar mau menerima untuk anak tetap berada di dalam keluarga, kami juga siap membantu si anak untuk bertemu dengan ibu jika sewaktu-waktu diperlukan,” kata Qodrad.
Kita juga harus memastikan pemenuhan kebutuhan dasar dan nutrisi terhadap korban.
Terkait kejadian itu, Qodrad melihat ada beberapa faktor ibu tersebut melakukan penganiayaan terhadap anak kandungnya. Penyebab tersebut antara lain efek domino media sosial dan pengasuhan yang tidak tepat.
“Kami melihat dari sisinya, yang pertama pasti efek domino dari media sosial, pengasuhan yang tidak tepat, sehingga hal ini menyebabkan angka kekerasan sangat tinggi di Kota Banda Aceh,” ujar Qodrad.
Sebelumnya diberitakan, media sosial baru-baru ini diramaikan dengan sebuah video viral seorang ibu-ibu yang berlaku kasar terhadap sang anak. Video tersebut banyak tersebar di media sosial seperti Instagram hingga Facebook.
Baca juga: Ibu yang Seret Anak Belasan Meter di Aceh Menangis
Dalam video terlihat seorang perempuan menyeret anak yang diduga sang buah hatinya di atas tanah. Sang anak yang memakai singlet warna putih dan celana pendek warna biru tampak menangis.
Kejadian itu sempat direkam oleh seseorang lewat balik jendela, kemudian beredar di media sosial dan viral. Aksi tak terpuji itu mendapat kritikan beragam dari netizen. Mereka umumnya mengecam apa yang dilakukan terhadap sang anak.
Kepala Kepolisian Sektor Ulee Lheue, Ajun Komisaris Polisi Ismail menyebutkan, kejadian itu terjadi pada Jumat 29 November 2019 pagi. Atas kejadian itu, saat ini polisi sudah menahan pelaku.
“Mungkin ibu itu khilaf dan emosi, semana emosi pun ya yang wajar, sekedar menegur dan memarahi, bukan dengan cara yang luar biasa seperti itu,” kata Ismail. []