Jakarta - Kasus Covid-19 di Indonesia sudah melandai, meskipun demikian, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tetap bersiap menghadapi gelombang ketiga Covid-19 setelah libur natal dan tahun baru Desember 2021.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, memang benar, laju penularan Covid-19, kasus terus turun, angka kematian turun, tempat keterisian tempat tidur (BOR) perawatan turun, dan ini membuat aktivitas masyarakat meningkat.
Masalahnya, setiap peningkatan altivitas tersebut tidak diiringi protokol kesehatan yang ketat, bahkan cenderung semakin kendor dalam pelaksanaan protokol kesehatan. Sehingga, antisipasi kemunculan kemungkinan peningkatan kasus setelah libur natal dan tahun baru tidak bisa dihindari," kata Siti, Kamis, 23 September 2021.
Siti menuturkan, banyak epidemiog mengatakan Covid-19 menimbulkan beberapa gelombang. Jadi, serangan Covid-19 bisa terjadi beberapa gelombang. Artinya,pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini belum aman.
Apalagi, saat ini belum ada negara yang keluar dari situasi pandemi yang sulit seperti Amerika Serikat, Inggris. Oleh karena itu, saat pelonggaran aktivitas masyarakat terjadi, pemerintah terus mendorong agar protokol kesehatan tetap diterapkan.
Siti menegaskan, setiap pelonggaran masyarakat harus diiringi dengan protokol kesehatan ketat, termasuk membatasi mobilitas. Satuan tugas juga harus diaktifkan untuk mengingatkan kembali masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan.
Selain itu, pihaknya berkomitmen tes (testing) dan telusur (tracing) tetap dimasifkan agar mampu mendeteksi kasus positif Covid-19 sesegera mungkin, serta menjaga pelaksanaan vaksinasi di pintu masuk negara seiring dengan masuknya varian baru.
Percepatan vaksinasi juga ditingkatkan untuk mencapai 70 persen penduduk Indonesia dan terus melakukan monitoring Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Sehingga tidak terlambat untuk mengendalikan laju penularan sebelum memberikan dampak jauh lebih berat," kata Siti. []