TAGAR.id, Jakarta - Besarnya peluang bisnis tanaman anggrek harus dimanfaat kan oleh desa-desa di daerah tertinggal. Anggrek merupakan tanaman tropis dan bisa tumbuh sempurna bila dikelola dengan baik di tanah pedesaan.
Hal demikian disampaikan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar saat menghadiri acara Rembug Insan Anggrek Jawa Timur sekaligus peresmian Taman Arjuno di Desa Gunungrejo, kabupaten Malang pada Minggu, 26 Juni 2022.
Kami juga meminta kepada Gus Menteri untuk melakukan pendekatan informal lintas kementerian agar ekspor anggrek ini bisa terwujud.
"Karena Anggrek ini adalah urusan hobi yang berdampak pada kesejahteraan. Orang yang punya hobi sudah membudidayakan dan mengoptimalkan kapasitasnya dan kemudian pasarnya juga bagus, ini akan berdampak pada peningkatan perekonomian," kata Abdul Halim Iskandar.
Menurut Gus Halim sapaan akrabnya, budidaya anggrek memiliki nilai eksport yang tinggi.
- Baca Juga: Soal Transmigrasi 2022, Gus Halim Inginkan Terobosan dan Model Terbaru
- Baca Juga: Perkuat Eksistensi Pendamping Desa, Berikut Langkah-langkah Gus Halim
Pada tahun 2020, Indonesia telah mengekspor 11.7 juta tangkai tanaman anggrek dan 4.2 jutanya berasal dari Jawa Timur.
Oleh karena itu, Gus Halim menyatakan bakal membangun Desa Anggrek di sejumlah daerah tertinggal.
Langkah ini sebagai upaya percepatan peningkatan ekonomi di daerah tertinggal.
Desa Anggrek, lanjut dia, bisa menjadi terobosan mengembangkan varian baru anggrek di daerah tertinggal untuk dapat meningkatkan nilai ekonomisnya.
"Dari rembug insan anggrek ini. Saya ingin mengembangkan Desa Anggrek. Tapi bukan di Jawa. Melainkan di luar Jawa. Daerah tertinggal bisa dijadikan sebagai percontohan untuk pengembangan anggrek," tegas Gus Halim.
Gus Halim juga mengungkapkan, warga desa daerah tertinggal juga dapat memanfaatkan dana desa untuk menunjang pelatihan sistem budidaya anggrek hingga manajemen kelembagaan, pemasaran dan pengelolaan bisnis.
" Mari manfaatkan potensi anggrek untuk dijadikan bisnis. Dana desa juga bisa digunakan pelatihan para petani terkait potensi dan manfaat budidaya anggrek," pungkasnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa merespon bahwa pemerintah Jawa Timur akan melakukan langkah formal kepada pemerintah pusat.
- Baca Juga: Gus Halim: Reformasi Birokrasi Juga Harus Bisa Merubah Pola Pikir & Budaya Kerja
- Baca Juga: Gus Halim: Kian Bagus Kinerja Pendamping Desa, Kian Berkualitas Perencanaan Desa
"Kami juga meminta kepada Gus Menteri untuk melakukan pendekatan informal lintas kementerian agar ekspor anggrek ini bisa terwujud," kata Khofifah.
Sebagai informasi, dalam Rembug Insan Anggrek Jawa Timur sekaligus peresmian Taman Arjuno di Desa Gunungrejo, juga diadakan talk show bertema 'Anggrek sebagai potensi pengembangan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat desa' dengan pemateri Gus Halim dan Gubernur Khofifah Indar Parawansa. []