Jakarta - Dollar Cost Averaging (DCA) merupakan strategi untuk mengelola risiko harga saat kamu membeli investasi, seperti saham atau reksa dana. Dengan strategi DCA, kamu bisa membeli sebuah aset untuk investasi secara rutin tanpa memandang harga aset tersebut.
Cara ini menjadi strategi untuk mengelola risiko harga saat kamu membeli investasi, seperti saham atau reksa dana. DCA dilakukan dengan cara membagi jumlah uang yang ingin kamu investasikan dan membeli sejumlah kecil aset dari waktu ke waktu secara berkala.
Dengan menerapkan DCA, kamu berkesempatan mendapatkan jumlah lot saham lebih banyak dibandingkan membelinya langsung. Tak hanya itu, ada sejumlah kelebihan dari strategi ini, antara lain:
Minim risiko
Keuntungan pertama, mungkin kamu tidak akan mengalami kerugian yang besar. Kamu tetap bisa berinvestasi tanpa memikirkan kondisi pasar yang naik turun. Selain itu metode ini memberi keuntungan finansial dalam jangka Panjang.
Mudah dan sederhana
Metode DCA adalah strategi investasi yang mirip dengan menabung, yaitu tetap menabung dengan jumlah yang sama dalam kondisi apapun. Cara ini sangat cocok untuk para investor pemula. Sebab, tidak perlu perhitungan yang rumit. Apalagi saat ini banyak platform investasi yang menyediakan DCA sebagai fitur unggulannya.
Investasi lebih teratur
Jika kamu belum memiliki banyak uang untuk investasi lump sum atau sekaligus, metode ini juga menawarkan langkah yang mudah dan membuat strategi investasi. Alhasil, investasi pun jadi jauh lebih teratur dan objektif.
Mengurangi sisi emosi saat investasi
Seseorang yang memiliki banyak uang cenderung ingin sekaligus mengeluarkan semua uangnya untuk berinvestasi tanpa memikirkan rencana ke depan. Selain itu ada faktor lainnya yang membuat kamu bisa saja emosi yaitu kehilangan keuntungan. Metode Dollar Cost Averaging membantu kamu agar tidak terlalu terlena dengan pergerakan pasar, membuat kamu berinvestasi di waktu yang tepat dan mengeluarkan dana secara teratur.
Meski memiliki banyak kelebihan dalam manajemen risiko, perlu diingat bahwa metode ini juga tetap memiliki kekurangan, diantaranya:
Metode ini hanya mampu meminimalisir risiko jika pasar turun dan akan naik nantinya. Tapi jika pasar benar-benar ambruk (yang mana jarang sekali terjadi), maka kamu tetap kehilangan uang, walaupun jumlahnya sedikit.
Saat pasar selalu naik dan terus naik (yang mana juga jarang terjadi), kamu mungkin merasa menyesal karena tidak investasi maksimal sejak awal.
Demikian kelebihan dan kekurangan yang dimiliki DCA. Strategi DCA sendiri, lebih cocok bagi para investor yang tak mau cara yang rumit. Jika kamu tergolong pasif berinvestasi, tapi tetap ingin mendapatkan profit yang pasti walaupun jumlahnya tidak terlalu banyak, maka Dollar Cost Averaging adalah strategi yang tepat.[]
(Fiona Renatami)
Baca Juga:
- Bagaimana Cara Menetapkan Tujuan Keuangan? Simak
- 5 Kunci Investasi Lump Sum bagi Para Pemula
- Kelemahan Investasi Syariah dan Cara Mengatasinya
- 3 Alasan Asuransi Tetap Penting untuk Berinvestasi