Kelemahan Investasi Syariah dan Cara Mengatasinya

Sebelum memilih produk investasi, kamu harus paham apa yang kamu beli. Jangan terbawa trend atau hanya ikut-ikutan saja.
Investasi syariah (Foto: Tagar/Freepik)

TAGAR.id, Jakarta - Investasi kini kian digandrungi banyak kaum dan ibarat menjadi profesi baru yang diidamkan banyak orang. Namun untuk terjun ke dalam dunia investasi, kamu harus mempunyai keahlian yang handal dan ilmu yang cukup seputar investasi.

Banyaknya jenis investasi juga memudahkan kamu dalam memilih yang sesuai dengan kebutuhanmu. Salah satu investasi yang juga ramai adalah investasi syariah. Investasi syariah menjadi pilihan masyarakat Indonesia karena ingin sesuai dengan kaidah Islam.

Produk investasi syariah dikatakan bebas riba, akad jual belinya transparan, dan memiliki manajemen pengelolaan uang yang Islami serta mengedepankan kegiatan sosial. Namun meskipun demikian, tidak menutupkemungkinan terdapat risiko dan kelemahan yang harus diwaspadai.

Berikut ini adalah 4 kelemahan investasi syariah dan cara mengatasinya.


1. Potensi Imbal Hasil yang Tidak Stabil

Karena keuntungan investasi bergantung pada naik turunnya harga efek pasar modal, membuat imbal hasil investasi syariah bisa saja tidak stabil. Jadi jangan selalu beranggapan bahwa investasi syariah selalu menguntungkan setiap saat, karena terdapat risiko serupa seperti investasi konvensional.

Namun, tentu saja hal ini bisa diakali dengan diversifikasi investasi atau memecah modal ke beberapa instrumen berbeda. Seperti kamu bisa menanamkan 30% modal di saham, 20% di obligasi, dan 50% di pasar uang. Jadi, misalkan harga saham turun, kamu bisa mengandalkan keuntungan dari obligasi dan pasar uang yang return-nya cenderung stabil.


2. Investasi Syariah Jatuh

Ketika kamu sudah berani terjun berinvestasi demi meraup keuntungan, kamu juga harus menerima untuk mendapatkan kerugian terhadap investasi tersebut. Kamu bisa memaksimalkan modalmu untuk investasi jangka panjang seperti 3 sampai dengan 5 tahun. Dengan hal ini, risiko kerugian dapat diminimalisir.


3. Risiko Likuiditas

Likuiditas adalah kecepatan suatu aset dapat dijual tanpa mengubah harganya atau menimbulkan biaya lebih tinggi. Namun tidak semua investasi memiliki likuiditas tinggi. Karena semua itu tergantung kondisi pasar yang tidak menentu serta keuangan perusahaan dan manajer investasi.


4. Tidak Paham Produk Investasi Syariah

Sebelum memilih produk investasi, kamu harus paham apa yang kamu beli. Jangan terbawa trend atau hanya ikut-ikutan saja. Karena apa yang terlihat baik belum tentu berakhir baik juga. Meskipun bebas riba, bukan berarti bebas kerugian atau risiko. Oleh sebab itu, kamu harus memantau perkembangannya sewaktu-waktu.

Itulah tadi 4 kelemahan investasi syariah dan cara mengatasinya. Pastikan kamu selalu mempelajari apapun sebelum memulainya. Hal ini untuk menghindari adanya kerugian yang menimpa dirimu karena kurangnya pengetahuan terhadap apa yang kamu lakukan.[]


(Rafi Fairuz)

Baca Juga:

Berita terkait
Cara Kerja dan Prinsip yang Investasi Syariah Diterapkan
Investasi syariah ini, dilakukan berdasarkan syariat Islam dimana sektor pasar modal yang dituju bermain di produk halal.
Dear Tagarians, Ini Tips Mengelola Keuangan Kekinian
Berbeda dengan ketika kamu menabung, nilai uang kamu akan diam dan tidak bertambah, belum lagi jika terjadi inflasi.
Tips Cara Mengatur Keuangan Saat Ingin Persiapan Pernikahan
Bagi Anda dan pasangan yang sedang merencanakan pernikahan memang tidak mudah dalam prosesnya.
0
Kelemahan Investasi Syariah dan Cara Mengatasinya
Sebelum memilih produk investasi, kamu harus paham apa yang kamu beli. Jangan terbawa trend atau hanya ikut-ikutan saja.