Kekeringan di Kulon Progo Bertambah Parah

Bencana kekeringan yang melanda Kabupaten Kulon Progo semakin parah. Jumlah wilayah yang terdampak kekeringan terus mengalami peningkatan.
Penyerahan bantuan air bersih di Pengasih Kulon Progo beberapa waktu lalu. (Foto: Tagar/Harun Susanto)

Kulon Progo - Belum adanya hujan yang turun, menyebabkan bencana kekeringan yang terjadi di Kabupaten Kulon Progo semakin parah. Jumlah wilayah serta jumlah penduduk yang terdampak, terus mengalami peningkatan. Di sisi lain, mata air warga banyak yang sudah mengering.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo, Suhardiyana mengatakan, sudah banyak masyarakat mengajukan permintaan bantuan dropping air bersih. Tidak hanya dari pedusunan, permintaan penyaluran air juga datang dari sejumlah rumah ibadah dan sekolah.

Dari data terbaru BPBD Kulon Progo, tercatat sebanyak 4.150 Kepala Keluarga (KK) dengan 8.316 jiwa sudah terdampak kekeringan.

Para warga yang terdampak ini, tersebar di 116 dusun yang berada di 28 desa di 8 kecamatan. Kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Samigaluh, Kalibawang, Kokap, Pengasih, Girimulyo, Panjatan, Lendah dan Sentolo.

"Diperkirakan, yang terdampak bisa jauh lebih banyak, karena tidak semua proposal atau surat yang masuk melampirkan jumlah KK/jiwa terdampak kekeringan," ujar Suhardiyana, Jumat 11 Oktober 2019.

Sementara itu terkait dengan kekeringan di Kulon Progo, Sekretaris Daerah Kulon Progo Astungkoro mengatakan, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo memastikan, kebutuhan air masyarakat akan tetap dipenuhi sampai musim hujan tiba. Hingga saat ini sudah tersalurkan 770 tangki air bersih ke masyarakat.

"Dari koordinasi dengan pihak BMKG, diperkirakan ada kemunduran musim hujan. Kami memiliki 301 tangki air bersih dan siap disalurkan jika datang permintaan," tutur Astungkoro.

Astungkoro menjelaskan, air menjadi lebih bermanfaat dibandingkan dengan uang, di saat musim kemarau. Karena itu, pihak desa di Kulon Progo diminta untuk mencadangkan dana kedaruratan yang diambil dari dana desa, untuk keperluan penanganan kekeringan.

"Selain untuk membuat pamsimas, dana tersebut juga bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga," ujar dia menerangkan.

Dikatakannya, pemerintah saat ini juga telah menyalurkan bantuan air bersih dengan total 107 tangki. Air bersih ini merupakan bantuan dari Organisasi Perangkat Daerah dan BUMD di wilayah ini. Bantuan ini dilakukan dalam rangka ulang tahun ke-68 Kabupaten Kulon Progo. []

Baca juga:

Berita terkait
Krisis Air Bersih Terus Berlanjut di Kulon Progo
Krisis air bersih akibat kemarau panjang masih terus berlanjut di berbagai wilayah Kabupaten Kulon Progo.
Wanita di Kulon Progo Biarkan Tubuhnya Digilas Kereta
Masinis kereta sudah berupaya memperingatkan dengan membunyikan klakson berkali-kali. Namun Mukijem tidak menyingkir.
Penyu Lekang Ditemukan Membusuk di Pantai Kulon Progo
Penyu lekang dengan panjang sekitar 100 sentimeter dan lebar 75 sentimeter, ditemukan mati dengan kondisi sudah membusuk.