Tegal - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tegal menyalurkan 1,5 juta liter air bersih ke sejumlah wilayah di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, menyusul kekeringan yang kian meluas pada puncak musim kemarau.
Penyaluran di antaranya dilakukan di Desa Kertasari, Kecamatan Suradadi, salah satu wilayah yang paling parah dilanda kekeringan, Selasa 8 Oktober 2019. Bantuan air bersih itu langsung diserbu ratusan warga yang sudah empat bulan dilanda krisis air bersih.
Salah satu warga RT 1 RW 3 Desa Kertasari, Mukromah, 53 tahun, mengaku terpaksa menggunakan air dari sungai yang kondisinya kotor karena sumur di rumahnya sudah mengering sejak Juli.
"Untuk mandi dan mencuci ngambil dari air kali (sungai). Ditampung pakai bak. Walaupun kotor mau gimana lagi. Tidak ada air," kata dia.
Sedangkan untuk minum dan keperluan memasak, Mukromah harus membeli air bersih dengan harga Rp 5.000 per jerigen. Kapasitas satu jerigen 30 liter.
"Seminggu paling tidak harus beli empat jerigen untuk masak dan minum," ujarnya.
Baca juga: Kekeringan di Kabupaten Kulon Progo Semakin Parah
Kepala Kantor Perwakilan BI Tegal, Muhammad Taufik Amrozi, mengatakan penyaluran bantuan air bersih melalui Program Sosial Bank Indonesia dilakukan untuk membantu warga di desa-desa yang kesulitan mendapatkan air bersih selama musim kemarau.
"Hari ini bantuan air bersih disalurkan ke Desa Kertasari yang menjadi salah satu titik yang paling parah kekeringannya. Harapannya bisa meringankan beban warga dalam memenuhi kebutuhan air bersih untuk keperluan sehari-hari," kata Taufik.
Menurut dia, penyaluran bantuan air bersih juga dilakukan di empat desa lainnya yakni Desa Harjosari, dan Desa Jatimulya (Kecamatan Suradadi). Kemudian Desa Banjaragung dan Rangimulya (Kecamatan Warureja).
Masing-masing desa tersebut disalurkan dua mobil tangki dengan kapasitas per unit 5.000 liter. Penyaluran dilakukan setiap dua hari sekali dengan sekali pengiriman 50.000 liter sehingga total air bersih yang disalurkan mencapai 1,5 juta liter.
"Bantuan air bersih disalurkan selama dua bulan. Mudah-mudahan diikuti instansi-instansi lain, termasuk perbankan juga kita ajak," ucapnya.
Kepala Sub Bidang Sarana Prasaran dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana dan Daerah Kabupaten Tegal, Handoko mengatakan, kekeringan melanda tujuh kecamatan yakni Suradadi, Warureja, Kedungbanteng, Jatinegara, Balapulang, Margasari, dan Lebaksiu.
"Wilayah yang kekeringan semakin meluas. Sebelumnya yang menjadi langganan kekeringan ketika kemarau hanya Kecamatan Suradadi dan Warureja," ujar dia, Selasa 8 Oktober 2019.
Berdasarkan perkiraan BMKG, Handoko berujar, musim kemarau akan berlangsung hingga awal November. Untuk itu penyaluran bantuan air bersih terus dilakukan di wilayah-wilayah yang dilanda kekeringan.
"Kami siaga darurat musim kekeringan sampai akhir November. Kami juga terbantu sekali jika ada instansi atau lembaga yang ikut menyalurkan bantuan air bersih," kata dia. []
(Farid Firdaus)