Lhokseumawe - Kejahatan di perairan Selat Malaka dinilai sudah mulai berkurang, hal tersebut disebabkan karena gencarnya patroli yang dilakukan oleh TNI Angkatan laut di jalur tersibuk di dunia itu.
Komandan KRI Siwar Mayor Laut (P) Ricky Intriadi, Minggu 23 Juni 2019 mengatakan, dalam dua hari terakhir pihaknya terus melakukan patroli di Selat Malaka dan belum ada ditemukan adanya pihak yang melanggar hukum.
"Selat Malaka ini merupakan jalur tersibuk di dunia dan berbagai aksi kriminal terjadi di sini. Namun saat ini kejatannya sudah mulai berkurang, hal ini diakibatkan karena gencarnya patroli yang dilakukan," ujar Ricky.
Ricky menambahkan, pada tanggal 10 April lalu, pihaknya juga menangkap kapal dari Belanda, karena telah melanggar aturan dan prosedur. Kapal tersebut mulai masuk ke wilayah perairan Indonesia dan melakukan pencurian ikan.
KRI Siwar tersebut, merupakan jenis kapal cepat rudal yang di desain khusus untuk mengejar kapal-kapal musuh. Kapal tersebut memiliki dua rudal dan empat senjata meriam, yang digunakan untuk menjaga laut Indonesia.
"Kami juga melakukan patroli bersama dengan pihak-pihak negara lain, seperti Malaysia dan Singapura. hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya berbagai praktik kriminalitas," tutur Ricky. []
Berita lainnya:
- Hidup Miskin di Tengah Ladang Gas Lhokseumawe Aceh
- Pabrik Gula Terbesar di Aceh Utara Menjadi Besi Tua
- Angin Kencang, BMKG Peringatkan Nelayan Aceh Singkil