Kecewa, Pengurus PSI Jember Menyatakan Mundur

Mundurnya seluruh pengurus PSI Jember dikarenakan kecewa karena tidak jalannya program konsolidasi partai pasca Pemilu.
Pengurus PSI Jember menyatakan mengundurkan diri. (Foto: Tagar/Hermawan)

Jember - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mulai goyah seperti terjadi di Jember, Jawa Timur. Seluruh pengurus DPD PSI Jember secara resmi menyatakan mundur dari partai pimpinan Grace Natalie itu.

Ketua DPD PSI Jember Agus Hamdani mengatakan mundurnya seluruh pengurus PSI Jember dikarenakan tidak adanya perhatian dari dan ketidaksepahaman antara pengurus daerah dengan pusat.

Ini kan sudah satu tahun, sejak digelarnya Pemilu pada April 2019. Sama sekali tidak konsolidasi.

"Terjadi ketidaksepahaman antara PSI Jember dengan DPP. Akhirnya tadi kita rapat, dan sepakat untuk menyatakan mundur dari PSI," ujarnya, Jumat, 10 April 2020.

Agus mengaku pasca pemilihan umum (Pemilu) perhatian pengurus pusat mulai berkurang, termasuk tidak adanya konsolidasi.

"Ini kan sudah satu tahun, sejak digelarnya Pemilu pada April 2019. Sama sekali tidak konsolidasi. Kita diabaikan, ibaratkan seperti mati suri," kata Agus.

Kondisi tersebut dianggap pengurus PSI di Jember, bertentangan dengan komitmen dari DPP PSI sendiri. "Padahal, Ketua Umum Grace Natalie menyatakan bahwa tidak perlu menunggu lima tahun untuk menyapa masyarakat, meski PSI tidak lolos di DPR. Tapi nyatanya belum setahun, tidak ada aktivitas sama sekali," lanjut Agus.

Kondisi pandemik Covid-19 juga menambah kekecewaan pengurus PSI kepada DPP. "Tidak ada respon sama sekali dari DPP untuk membantu masyarakat dalam penanggulangan pandemik corona ini. Jadi seolah PSI sama dengan partai lain, menyapa masyarakat hanya ketika akan ada hajatan politik," tuturnya.

Di sisi lain, PSI Jember saat ini tercatat sebagai salah satu dari dua partai non parlemen, mendukung kandidat petahana Bupati Jember dr Faida untuk maju dalam Pilkada Jember yang semula akan digelar tahun 2020 ini.

Faida berpasangan dengan Vian maju dari jalur independen. Partai non parlemen mendukung Faida-Vian adalah Partai Gelora didirikan oleh banyak mantan tokoh senior PKS. Terkait keikutsertaannya dalam tim sukses Faida-Vian di Pilkada Jember, Agus menyatakan juga akan mundur.

"Tadi sudah kita bahas. Setelah mundur dari PSI, kita akan melepas segala yang terkait dengan politik, termasuk Pilkada. Karena kita sudah tidak menjabat di PSI. Tadi kesepakatannya, kita kembali ke profesi semula. Yang guru, ya jadi guru lagi, begitu juga lainnya," tutur Agus.

Kisruh di PSI di daerah, menurut Agus tidak hanya terjadi di Jember. "Sebelumnya, ini terjadi juga di daerah lain, beberapa PSI ada yang sudah mengundurkan diri. Entah sebabnya apa," papar Agus.

Rapat untuk menyepakati pengunduran bersama dari PSI, menurut Agus dihadiri oleh seluruh pengurus PSI Jember masih aktif.

"Total pengurus PSI yang tercatat di KPU ada sekitar 20 orang. Tapi yang aktif hanya 8 orang, dan semuanya hadir. Juga ada 10 pengurus kecamatan, juga sepakat mundur," tutur Agus. []

Berita terkait
Diskriminatif, Konjen Jepang Surati Pemprov Bali
Konjen Jepang menyurati Pemprov Bali karena adanya tinda diskriminatif orang tertentu di Bali terhadap warga negara Jepang.
Terdesak Kebutuhan, Pria di Malang Edarkan Narkoba
Satres Narkoba Polresta Malang berhasil mengamankan 4,26 ons sabu-sabu dan 11,24 gram atau 20 butir ineks.
Polda Jatim Tangkap Penyelundup 27.500 Benih Lobster
Pemerintah melalui Kementeria Kelautan dan Perikanan sudah melarang adanya perdagangan benih lobster.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.