Karena Pandemi, Seorang Guru di Aceh Meninggal Dunia

Seorang guru di Aceh diduga meninggal dunia akibat terpapar virus corona atau Covid-19.
Seorang pasien covid-19 yang meninggal dunia dimakamkan di pemakaman umum RSUZA Banda Aceh. Rabu, 17 Juni 2020. Pasien asal Sumatera Utara yang diketahui positif covid-19 berinisial SU (63). (Foto: Tagar/Dok Polres Banda Aceh)

Lhokseumawe – Seorang guru yang mengajar di SMA Negeri 1 Lhokseumawe, Nur Sakda, 54 tahun, menghembuskan nafas terakhir diduga akibat terpapar virus corona atau Covid-19. Jenazahnya dikebumikan di Gandapura, Kabupaten Bireuen.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia, Jalaluddin mengatakan, pihaknya belum sempat mengambil sampel swab karena pasien telah meninggal, namun hasil rapid test reaktif.

"Pasien ini sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Melati Lhokseumawe, kemudian baru dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia dan saat dilakukan rapid test maka hasilnya reaktif,” ujar Jalaluddin, Rabu, 23 September 2020.

Baru dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia dan saat dilakukan rapid test maka hasilnya reaktif.

Jalaluddin menambahkan, hasil pemeriksaan Thorax maka kondisinya sangat buruk, bukan hanya itu saja, pasien tersebut juga mengalami demam dan sesak nafas, serta mengalami penyakit gula.

Jenazahnya sudah diserahkan kepada tim gugus tugas Covid-19 Kota Lhokseumawe dan telah berkoordinasi dengan tim gugus tugas Covid-19 Kabupaten Bireuen, karena pemakaman menerapkan protokol kesehatan.

“Pemakamannya sesuai dengan protokol kesehatan, mengapa dikebumikan di Gandapura, karena itu merupakan kampungnya. Jad semuanya menerapkan protokol kesehatan,” tutur Jalaluddin.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, salah seorang warga Kota Lhokseumawe berinisial S, 55 tahun, menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Umum Cut Meutia, dia meninggal akibat terpapar Covid-19.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) Rumah Sakit Umum Cut Meutia, Jalaluddin mengatakan, pasien Covid-19 yang berjenis kelamin laki-laki, mulai masuk ke rumah sakit pada Jumat, 11 September 2020.

“Saat masuk ke rumah sakit, pasien tersebut mengalami gejala sesak nafas. Kemudian tim dokter langsung mengambil sampel swab dan hasilnya positif terpapar virus Corona. Beliau meninggal dunia pada Minggu, 13 September 2020, pukul 18.30 WIB,” ujar Jalaluddin, Senin, 14 September 2020, ketika dihubungi via gawainya.

Baca juga: 

Jalaluddin menambahkan, pihaknya belum sempat mengambil sampel swab, karena pasien sudah meninggal dunia. Jenazahnya diserahkan kepada tim gugus tugas Covid-19 Kota Lhokseumawe. []

Berita terkait
Pembuat Kelapa Jeli di Aceh Enggan Gunakan Mesin
Seorang pembuat kelapa jeli di Aceh Barat, Agus, 37 tahun, enggan menggunakan mesin dalam proses pembuatan, agar tenaga manusia tetap dipakai.
Kapolda Aceh Kaitkan Narkoba dan Syariat Islam
Kapolda Aceh mengaitkan peredaran narkoba dan syariat Islam di Aceh. Hal ini begitu kontradiktif.
80,2 Kg Sabu dan Ratusan Kg Ganja Dimusnahkan di Aceh
Sebanyak 27.400 butir ekstasi, 80,2 kilogram sabu dan 372,6 kilogram ganja kering dimusnahkan di Aceh.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.