Lhokseumawe, Aceh – Sejumlah personel TNI dan Polri, serta masyarakat, berjalan kaki puluhan kilometer, agar bisa menuju ke Makam Pahlawan Nasional Cut Meutia, di Desa Alue Rimee, Kecamatan Pirak Timu, Kabupaten Aceh Utara, Aceh bertujuan agar bisa memperbaiki makam tersebut.
Komandan Kodim (Dandim) 0103/ Aceh Utara, Letnan Kolonel (Letkol) Inf Agung Sukoco mengatakan, untuk menuju ke lokasi makam tersebut tidak mudah dan letaknya berada di kawasan hutan.
Saya memperoleh informasi tentang Makam Pahlawan Nasional Cut Meutia rusak parah dari warga.
“Saya memperoleh informasi tentang Makam Pahlawan Nasional Cut Meutia rusak parah dari warga. Saat ini sejumlah pohon yang tumbang ke atas makam telah dibersihkan dan jalan menuju ke sana memang sulit, harus jalan kaki dan tidak bisa menggunakan kendaraan,” ujar Agung Sukoco, Senin, 13 Juli 2020.
Agung Sukoco menambahkan, pada Minggu, 12 Juli 2020, sejumlah tukang yang dibantu oleh polisi, TNI dan masyarakat, sudah mulai membangun kembali makam tersebut, serta membersihkan kompleks makam.
Dirinya merincikan, bagian nisan rusak, juga diperbaiki dan dicat ulang. Diperkirakan pengerjaan tersebut akan selesai dalam waktu dekat dan kondisi Makam Pahlawan Nasional Cut Meutia bisa bagus kembali.
Baca juga:
- Makam Pahlawan Nasional Cut Meutia Rusak Total
- Respon Sejarawan Aceh Soal Makam Cut Meutia Rusak
- BPCB: Makam Cut Meutia Tanggung Jawab Dinsos Aceh
- Makam Cut Meutia Harus Segera Diperbaiki
- Perbaikan Makam Cut Meutia Tanggung Jawab Kemensos
“Nisan dan bangunan lain kita perbaiki. Kita selesaikan sesegera mungkin. Kami pastikan makam ini akan diperbaiki dengan baik. Ini bukti penghormatan kami pada pahlawan yang berkorban untuk bangsa ini,” tutur Agung Sukoco.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Makam Pahlawan Nasional Cut Meutia, terletak di pelosok hutan Desa Alue Rime, Kecamatan Pirak Timu, Kabupaten Aceh Utara, rusak total akibat tertimpa pohon besar karena angin kencang. Hingga saat ini belum ada perhatian dari pemerintah setempat.
Penjaga Makam Cut Meutia, Mudawali mengatakan, awalnya peristiwa tersebut terjadi pada Kamis, 18 Juni 2020, akibat angin kencang yang melanda wilayah tersebut, mengakibatkan pohon besar tumbang dan hanya mengenai tugu makam. []