Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X khawatir soal pemudik dari Jakarta yang akan masuk ke DIY. Sebab, Jakarta bakal menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) muai Senin, 14 September besok. Jakarta kembali menerapkan PSBB seperti yang dilakukan April 2020 lantaran jumlah kasus Covid-19 terus mengalami lonjakan.
Sri Sultan HB X menuturkan bahwa warga Yogyakarta yang tinggal di Jakarta akan mudik sebelum PSBB diberlakukan. Hal ini sama dengan apa yang terjadi pada April 2020 saat Jakarta menerapkan PSBB. "Yang harus diwaspadai sebelum tanggal 14 besok itu karena akan ada arus mudik ke sini," jelasnya saat ditemui wartawan di DPRD DIY pada Kamis, 9 September 2020.
Baca Juga:
Raja Yogyakarta ini pun telah meminta Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X untuk berkoordinasi dengan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY guna membahas antisipasi pemudik yang masuk ke Yogyakarta. Ia berharap tidak ada arus mudik besar-besaran ke DIY karena Jakarta sedang PSBB.
Yang harus diwaspadai sebelum tanggal 14 besok itu karena akan ada arus mudik ke sini.
Meski demikian, pemda DIY tidak akan memperketat akses masuk. Menurutnya, melalui aplikasi visitingjogja.com atau Jogja Pass bisa digunakan untuk mendata orang yang masuk ke DIY. "Data itu diperlukan untuk tracing semisal ada yang positif corona," katanya.
Peran dari lurah maupun kepala desa, katanya, juga sangat penting. Mereka diminta melakukan pendataan terhadap warganya yang pulang dari Jakarta. "Lurah-lurah bisa waspada seperti dulu dengan cara mendata pendatang yang masuk," ungkapnya.
Baca Juga:
Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji menyatakan warga yang datang dari Jakarta pasti akan berdampak ke daerah lain, tidak hanya Yogyakarta. "Kalau dilihat kan begitu, saat Jakarta memberlakukan PSBB, orang-orang pasti pulang," katanya.
Alasan orang-orang kembali ke daerah lantaran aktivitas warga dibatasi. Sehingga ada yang kehilangan pekerjaan. Namun yang dikhawatirkan ialah kondisi kesehatan mereka. "Itu yang menjadi persoalan di daerah-daerah," ujar dia.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk penegakan protokol kesehatan bagi warga yang baru saja mudik. Jajarannya tidak akan membuat posko pemantauan di perbatasan karena jumlah volume kendaraan yang masuk ke Yogyakarta sangat banyak. "Yang perlu diperketat yaitu di terminal, stasiun, dan bandara," ungkapnya. []