Jadi Target Pembunuhan, Ini Tanggapan Wiranto

Jadi target pembunuhan oleh penumpang gelap demonstrasi 22 Mei 2019, ini tanggapan Menkopolhukam Wiranto.
Menko Polhukam Wiranto memberikan keterangan pers seusai rapat koordinasi khusus (Rakorsus) tingkat menteri di Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (24/4/2019). Rakorsus tersebut membahas hal-hal penting terkait pascapemilu 2019. (Foto: Antara/Renald Ghifari)

Jakarta - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menyatakan tidak gentar menjadi target pembunuhan oleh kelompok penunggang gelap aksi massa demonstrasi 22 Mei 2019.

"Soal nyawa itu ada di tangan Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT," kata Wiranto dalam jumpa pers di Media Center Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa 28 Mei 2019.

"Memang rencana pembunuhan kepada pejabat itu kan ditujukan atau dimaksud untuk memberikan rasa takut agar pejabat yang bersangkutan kemudian mengurangi aktivitasnya, lemah. Tetapi kita tidak seperti itu," ujar Wiranto.

Memang yang diancam tidak hanya empat orang, ada pejabat-pejabat lain yang juga diancam seperti yang saya alami. Tapi saya kira, kita tidak perlu surut dengan ancaman itu.

Mantan Pangab (Panglima TNI) ini menambahkan, meskipun ada ancaman pembunuhan pihaknya dan pejabat lain tetap bekerja keras sesuai prosedur yang ada.

"Orientasi kami adalah mengamankan keselamatan negara," tegas Wiranto.

Ia mengharapkan aparat kepolisian bisa mengusut tuntas rencana pembunuhan yang sangat serius seperti ini.

Wiranto menyebutkan tidak hanya empat pejabat negara yang mendapatkan ancaman untuk dibunuh, melainkan ada pejabat lain yang mendapatkan ancaman serupa.

"Memang yang diancam tidak hanya empat orang, ada pejabat-pejabat lain yang juga diancam seperti yang saya alami. Tapi saya kira, kita tidak perlu surut dengan ancaman itu," katanya.

Menurut Wiranto, dirinya dan pejabat lain akan tetap teguh dalam menegakkan kebenaran dan menegakkan keamanan nasional.

Sebelumnya, Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian menyebutkan empat tokoh nasional atau pejabat negara menjadi target pembunuhan dari enam tersangka, adalah Wiranto (Menko Polhukam), Luhut Binsar Pandjaitan (Menko Kemaritiman), Budi Gunawan (Kepala BIN) dan Gories Mere (Staf khusus Presiden bidang intelijen dan keamanan).

"Dasar kami sebenarnya hanya BAP yang resmi. Hasil pemeriksaan para tersangka yang sudah kita tangkap. Jadi bukan informasi intelijen," kata Kapolri pada jumpa pers di Media Center Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa.

Sementara satu pemimpin lembaga survei yang juga menjadi target pembunuhan, Kapolri Tito enggan menyebutkan.

Sebelumnya lagi, Korps Bhayangkara berhasil meringkus enam tersangka pemilik senjata api yaitu HK alias Iwan, AZ, IR, TJ, AD, dan seorang wanita berinisial AF alias Fifi. Mereka merupakan kelompok ketiga yang menunggangi aksi massa 21-22 Mei di Jakarta. Seluruhnya ditangkap secara estafet di wilayah Jakarta, Bogor, dan Bandara Soekarno-Hatta, pada 21 dan 24 Mei 2019. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Pemerintah Cairkan Gaji Ke 13 ASN dan Pensiunan Mulai Awal Juli 2022
Pemerintah akan mencairkan gaji ke-13 tahun 2022 bagi aparatur sipil negara (ASN) dan pensiunan mulai awal Juli 2022 ini